Punya hobi itu penting. Punya hobi mahal, gimana? Ya, emang kenapa? Boleh aja dong.
Rutinitas kita sehari-hari–karena saking sering dihadapi–bisa bikin stres, meskipun sebenarnya kerjaan itu sudah kita bawa dengan fun. Jenuh, stuck, dan segala vibes negatif bisa sewaktu-waktu datang karena hal yang monoton dan itu-itu aja setiap hari.
Di sinilah pentingnya kita punya hobi. Hobi bisa menjadi penyeimbang lantaran kita bisa melakukannya sebagai selingan di tengah rutinitas. Sekadar break sejenak, lalu bisa balik kerja dan produktif lagi nantinya.
Tapi, enggak jarang orang punya hobi yang mahal. Salah emangnya? Ya, enggak dong. Kadang memang ada hobi yang butuh biaya, apalagi kalau kita benar-benar serius menekuninya. Itu juga kadang berangkatnya juga enggak yang langsung butuh biaya banyak kan?
Misalnya kayak saya. Hobi bikin sketsa. Pertama sih asal ada kertas–kertas HVS bekas yang baliknya sudah dipakai atau di struk belanja–dan pensil apa pun jadi. Tetapi, seiring waktu, karena semakin intens dan pengin belajar beberapa teknik baru, makanya terus beli deh sketchbook. Nggak cuma yang biasa, tapi yang kertasnya kualitas bagus–yang baik penyerapannya untuk cat air, sekaligus beli water color-nya. Itu juga maunya beli cat air yang kualitas bagus juga, biar hasilnya juga bagus. Akhirnya, beli kanvas sekaligus cat akriliknya. Ha! Jadi mahal kan. Tapi hati puas dan bahagia. Nah, itu yang dicari.
Beberapa hobi mahal yang biasanya banyak dimiliki oleh rangorang itu di antaranya:
- Otomotif
- Skydiving
- Koleksi barang langka atau antik
- Traveling, terutama keluar negeri
- Dan masih banyak lagi
It’s ok untuk punya hobi mahal, hanya saja kamu memang mesti atur sebaik-baiknya, biar enggak bikin financial disaster untuk dompet dan tabunganmu.
Coba cara berikut ini.
Trik Biayai Hobi Mahal
1.Buat bujet khusus
Hobi memang penting banget untuk menyeimbangkan hidup. Bagaimanapun, kesehatan mental kita juga harus dijaga kan, enggak hanya jaga kesehatan fisik doang? Akan bagus kalau kamu punya hobi untuk both menjaga kesehatan fisik dan mental.
Nah, agar hobi tetap bisa berjalan dan tidak membahayakan keuangan sehari-hari, maka kamu sebaiknya membuat bujet atau pos khusus. Kebutuhan untuk hobi biasanya tergolong kebutuhan tersier, yang mana pemenuhannya seharusnya tidak membahayakan kebutuhan primer dan sekunder.
Dengan memiliki pos khusus, kita bisa mengalokasikan dana dari penghasilan, dan hanya membelanjakan dana yang ada di pos khusus itu saja untuk menekuni hobi. Berapa banyak idealnya kita bisa mengalokasikan uang untuk hobi? Paling ideal, pos untuk hobi ini sebesar 10% dari total penghasilan bulanan. Sebaiknya sih jangan sampai lebih ya.
Kalau pas, ndilalah, butuh lebih gimana? Kamu atur dengan mengurangi pos tersier/sekunder yang lain, tapi tidak mengambil jatah kebutuhan primer.
2. Hindari utang untuk membiayai hobi mahal
Kadang memang menggoda sekali, ya kan? Mumpung ada diskon buat beli peralatan, atau mesti beli weapon atau apalah. Padahal yang di pos khusus sudah enggak ada bujet lagi.
Niat untuk utang pun terlintas. Kan, nanti bisa dibayar dengan alokasi 10% dari gaji bulan depan?
Oh no! Percayalah, sekali pikiran seperti ini melintas dan kamu termakan rayuannya, maka selanjutnya akan makin sulit untukmu mengelola keuangan agar tetap normal dan bujet buat hobi bisa terkendali.
Be hard to yourself for this one. Disiplin dan konsisten memisahkan pos khusus ini harus kamu lakukan terus. No excuse. Hanya pakai uang yang memang sudah di tangan akan lebih safe buatmu
Sudah banyak kasus, orang-orang yang konon hobi traveling ke luar negeri demi konten, tapi ternyata sepulang traveling malah terjerat utang pinjol. Miris, Baginda! Ingat, hobi tetaplah kebutuhan tersier yang pemenuhannya jangan sampai membuat kebutuhan primer jadi kekurangan.
3. Bisniskan saja!
Kalau memang kamu serius menekuni hobi, dan memang ada peluang bisnis di situ, kenapa enggak dibisniskan saja?
Meski mungkin kamu tidak berniat benar-benar profesional–artinya, semua kamu lakukan just for fun–tetapi setidaknya, hasil dari membisniskan hobi bisa kamu gunakan untuk membiayai hobi mahal kamu itu. Lumayan kan?
Misalnya saja, kamu hobi belanja. Kamu bisa membuka jasa personal shopper, atau jastip. Kamu hobi fotografi, kenapa enggak sekalian terima order fotografi kecil-kecilan, misalnya untuk acara keluarga atau kantor dan juga teman-teman? Sambil latihan praktik segala teknik yang sedang kamu pelajari kan?
Buat kamu yang hobi traveling ke luar negeri, bisa buka open trip juga. Yah, meski kalau kondisi seperti sekarang, sedang enggak memungkinkan sih. Tapi ada peluang bisnis yang cukup menjanjikan di situ. Semoga kondisi segera pulih ya, biar kamu segera bisa menekuni lagi hobimu ini.
Coba baca buku Hobi Jadi Bisnis deh, siapa tahu jadi inspirasi.
Lah, malah promosi di blog orang. Bisa diomelin yang punya blog ini ya.
4. Pertahankan gaya hidup
Jika kamu sudah dapat mengatur pos khusus hobi dengan baik, maka pertahankanlah gaya hidupmu ini.
Sudah tahu punya hobi mahal, jangan sampai gaya hidup juga tak terkendali. Hindari belanja yang terlalu konsumtif.
Ingat, jika kamu punya hobi sebagai keseimbangan kesehatan mental, maka kamu juga perlu mengimbangkannya dari sisi finansial dengan pos bujet yang lain juga. Jaga supaya arus kas tetap positif.
5. Tetap amankan jaring penyelamat
Yang tetap harus diperhatikan, jaring penyelamat harus selalu siap.
Apa maksudnya? Kan, hobinya otomatif, bukan akrobat? Bukan jaring penyelamat yang itu. Maksudnya di sini adalah dana darurat, dan kalau perlu asuransi untuk hobimu.
Misalnya begini. Kamu hobi mengoleksi lukisan. Di masa mendatang, lukisan yang kamu miliki itu berpotensi naik harganya, sehingga bisa saja disebut sebagai aset. Untuk melindungi asetmu, pertimbangkan apakah kamu perlu mengasuransikannya. Karena, jika memang bernilai tinggi, pasti akan ada risiko juga yang harus siap dihadapi. Betul enggak?
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membiayai hobi mahal yang kamu miliki. Gimana? Sama saja kan ya dengan mengelola keuangan untuk hal lainnya. Sama dong, tinggal kamu memang yang harus mengenali, mana yang harus lebih diprioritaskan dan mana yang bisa diatur serta disesuaikan.
Selamat menekuni hobi. Yang penting, stay happy!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.