Kredit Tanpa Agunan adalah salah satu produk perbankan yang memberikan pinjaman dana secara perorangan, yang dalam prosesnya nggak dibutuhkan jaminan alias agunan sebagai syarat peminjamannya.
Jenis kredit ini adalah produk yang cukup favorit di kalangan debitur, karena prosesnya mudah dan cepat lantaran enggak perlu proses survei dan pengecekan aset sebagai jaminan. Ya, namanya saja kredit tanpa jaminan.
Satu kunci utama sebagai syarat untuk pertimbangan Kredit Tanpa Agunan ini adalah riwayat kredit si calon debitur sebelumnya. Kalau punya score buruk dalam credit score OJK, maka sudah pasti, permohonan peminjamannya akan ditolak. Jika rapor bagus, maka bisa saja langsung disetujui.
Nah, apakah kamu sekarang “terdampar” di artikel ini salah satunya karena sedang mempelajari KTA untuk kemudian berniat untuk memanfaatkannya? Kalau iya, coba simak artikel ini sampai selesai dulu yuk, supaya kamu bisa paham cara kerjanya dan kemudian bisa memahami segala risikonya.
Fakta Kredit Tanpa Agunan
1.Tanpa jaminan
Sesuai dengan namanya, untuk bisa mendapatkan pinjaman dana melalui Kredit Tanpa Agunan ini, kamu tidak perlu mengajukan jaminan alias agunan.
Karena itu, kamu harus paham, bahwa kredit ini termasuk kredit dengan risiko tinggi bagi pihak pemberi pinjaman lantaran tidak adanya jaminan atas pinjaman yang diberikan. Karenanya, ada “harga” lain yang kemudian mengikuti sebagai trade-off atas ketiadaan syarat pengaman berupa jaminan ini.
Berbeda dengan KPR, yang kalau kita ambil maka secara otomatis, kita telah “menjaminkan” rumah yang sedang kita beli dengan cara KPR. Juga berbeda dengan Kredit Multi Guna yang mensyaratkan adaya jaminan aset fisik guna menjamin pinjaman bisa dikembalikan berikut bunga sesuai kesepakatan.
2.Plafon pinjaman tidak besar
Karena merupakan pinjaman berisiko tinggi, maka pihak pemberi pinjaman juga tak dapat memberikan pinjaman dalam jumlah yang terlalu besar. Ini merupakan salah satu langkah manajemen risiko yang harus dilakukan oleh pihak pemberi pinjaman untuk meminimalkan risiko yang bisa terjadi.
Plafon ini bisa berbeda sih antara pemberi pinjaman satu dengan yang lainnya, tergantung kebijakan masing-masing. Salah satu bank BUMN memberikan batasan minimal pinjaman KTA ini sejumlah Rp5 juta, dan paling tinggi Rp50 juta, tetapi memberikan plafon yang lebih tinggi, yaitu Rp100 juta, jika si debitur memiliki payroll di bank tersebut.
3.Bunga tinggi
Jenis suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman KTA ini adalah suku bunga tetap, nilainya akan selalu tetap, tidak terpengaruh oleh naik turunnya kondisi keuangan pada umumnya.
Dan, karena risikonya yang tinggi, maka pihak pemberi pinjaman mengenakan suku bunga yang cukup tinggi untuk pinjaman Kredit Tanpa Agunan ini. Besarnya bisa berbeda satu dengan yang lainnya, tetapi rata-rata mengenakan bunga sebesar 10 – 23% setiap tahunnya. Biaya bunganya akan diperhitungkan sesuai pinjaman yang telah disetujui sebelum dikurangi biaya provisi.
4.Masa tenor pendek
Seperti halnya plafon dan bunga yang ditentukan menurut tingkat risiko peminjaman, tenor pun juga disesuaikan demi meminimalkan risiko ini.
Masa tenor Kredit Tanpa Agunan ini lebih pendek ketimbang pinjaman yang menyertakan agunan. Maksimal yang berlaku biasanya 60 bulan, atau 5 tahun. Bisa lebih pendek atau lebih lama sedikit, tetapi tidak akan terlalu panjang, sesuai kebijakan pemberi pinjaman.
Kamu perlu banget untuk berhati-hati dan mencermati hal ini, karena dengan bunga tinggi, masa tenor akan memengaruhi kemampuanmu untuk membayar cicilan setiap bulannya. Pastikan, kamu mampu membayar kembali pinjamanmu dengan segala syarat, ketentuan, dan konsekuensi yang terjadi.
Yang khas lagi dari Kredit Tanpa Agunan ini, adalah kamu tidak boleh terlambat membayar cicilan–harus sesuai dengan jadwal, pun tidak boleh terlalu cepat melunasi. Either terlambat atau terlalu cepat melunasi akan “berhadiah” denda untuk kamu, sebagai debitur. Besarnya lagi-lagi berbeda satu dengan yang lainnya, tapi biasanya berkisar antara 5 – 6% dari sisa pinjaman.
5.Perhatikan syarat dan ketentuan pinjaman dengan saksama
Memang tidak ada syarat jaminan dalam Kredit Tanpa Agunan, tetapi ada syarat lain yang harus dipenuhi oleh calon debitur, terutama yang berkaitan dengan dokumen. Dan, hal ini bersifat mutlak.
Syarat ini bisa berbeda antara satu pemberi pinjaman dengan yang lainnya, tetapi pada umumnya pasti ada syarat-syarat sebagai berikut:
Calon debitur karyawan:
- Fotokopi KTP
- Slip gaji
- Fotokopi kartu kredit
- NPWP
Calon debitur wirausaha:
- Fotokopi KTP
- Fotokopi kartu kredit
- Fotokopi rekening tabungan 3 bulan terakhir
- NPWP
- Fotokopi akta pendirian perusahaan/SIUP/TDP
Calon debitur profesional:
- Fotokopi KTP
- Bukti penghasilan
- Fotokopi kartu kredit
- Fotokopi surat izin profesi
- NPWP
Memang, syarat pengajuan kredit ini sangat simpel jika dibandingkan dengan jenis kredit lain. Tujuannya supaya memotong birokrasi dan proses yang bisa makan waktu lama, seperti misalnya survei aset dan sejenisnya, sehingga dana menjadi lebih cepat cair dan bisa segera dimanfaatkan oleh calon debitur.
Nah, mungkin saja masih ada syarat yang lain yang ditetapkan oleh pihak pemberi pinjaman. Jangan lupa untuk cek lagi ya.
6.Pahami biaya-biaya tambahan
Nah, kadang ini yang baru disadari oleh si calon debitur ketika hendak meminjam dana melalui Kredit Tanpa Agunan ini. Yaitu ketika mengajukan, dan kemudian dananya cair, jumlahnya pasti akan lebih sedikit daripada yang sudah disepakati bersama.
Kok gitu? Iya, karena ada biaya tambahan yang dikenakan pada debitur dan dipotong dari dana pinjaman. Salah satunya biaya administrasi, atau yang disebut dengan biaya provisi, yang besarnya bisa berbeda antara pemberi pinjaman yang satu dengan yang lainnya. Umumnya sih berkisar maksimal 4% dari plafon pinjaman dananya.
Selain itu, juga ada biaya tahunan, kalau kamu meminjam dana sampai hitungan tahun. Memang enggak semua bank menerapkan biaya tahunan ini sih, tetapi ada yang punya kebijakan seperti ini. Nah, kalau memang ada, maka akan ada tarikan dana sebesar 1 – 2% per tahun, atau bisa juga dalam nominal tertentu, misalnya Rp100.000 per tahun.
Nah, kalau kamu pinjam dana sampai tenor 5 tahun, berarti kamu harus membayar biaya tahunan Rp500.000 secara total. Lumayan juga ya?
Tentunya, kalau hal ini sudah kamu sadari sejak awal, enggak akan jadi masalah. Jadi masalah kalau kamu nggak ngeh, dan kemudian merasa “ditipu”.
Kredit Tanpa Agunan ini biasanya dimanfaatkan oleh debitur untuk berbagai keperluan yang membutuhkan dana cepat, mulai dari renovasi rumah sampai modal usaha. Yang perlu diwaspadai adalah karakteristik kredit ini yaitu bunga tinggi, plafon rendah, dan tenor pendek. Namun, jika kamu memang sudah paham betul dan yakin pasti bisa mengelolanya dengan baik sehingga pembayaran cicilannya juga bisa teratur dan sesuai kesepakatan, maka hal tersebut sudah menjadi keputusanmu.
Ingat, utang tidak dilarang. Boleh kok, ambil kredit tetapi kamu harus benar-benar tahu cara kerjanya, paham risikonya, dan yakin pasti bisa membayarnya kembali. Berani utang, berani bayar.
Itu saja prinsipnya.
Jika tidak, lebih baik urungkan niatmu untuk berutang, cari jalan lain untuk mendapatkan dana yang kamu butuhkan.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.