Kadang sebagai investor pemula, kita sering membayangkan cuan duluan kalau mau berinvestasi. Sebar uang sana-sini tanpa perhitungan, terjebak cerita-cerita indah, tanpa mengerti dan paham aturan main dan risiko yang menjadi tanggung jawab kita sendiri.
Yes, yang namanya investasi, semua keputusan yang diambil itu tanggung jawab kita sendiri sebagai investor lo. Ini mungkin termasuk common sense, tapi nyatanya banyak yang enggak paham juga ya. Pada akhirnya, kalau rugi atau nilai investasi turun, jadinya menyalahkan pihak lain. Terus, stres deh.
Ck, makanya. Mau mulai investasi, ya belajarlah dulu. Kek kalau belajar renang, banyak kan yang harus dipelajari dulu sebelum kita benar-benar nyemplung di kolam. Kalau nggak belajar dulu, ya bisa saja tenggelam kehabisan napas.
Tapi, mau ke mana belajar investasi? Ada banyak kelas investasi yang bisa dipilih. Banyak sih kalau mau cari di media sosial. Tapi, ada beberapa orang yang punya karakter lebih suka belajar sendiri, dari buku, dari baca-baca artikel, dari cari tahu sendiri. Saya, salah satunya. Saya lebih menikmati “berburu” ilmu ketimbang hanya anteng dan disuapi ilmu macam di kelas-kelas, baik online maupun offline.
Buat orang-orang semacam ini yang cocok ya belajar mandiri dari buku. Kenapa buku? Karena–so far sih–buku adalah alat belajar paling komprehensif. Materinya pasti lebih lengkap dan mendalam dibandingkan artikel-artikel yang kadang cuma separuh-separuh. Keuntungan lain: bisa dipelajari kapan saja dalam waktu yang nggak terbatas. Asal kita komit aja ya belajarnya, jangan angot-angotan.
Ada satu buku yang wajib punya buat para investor pemula, apalagi yang belum punya pengalaman sama sekali di dunia perinvestasian. Ini nih: Investory.
Mengapa Investor Pemula Perlu untuk Membaca Investory?
1. Dikenalin dulu dengan beberapa instrumen investasi
Ini nih yang tadi sempat disebutkan di atas: mau berenang ya belajar dulu. Seenggaknya harus bisa mengenali, mana kolam yang aman, dan mana kolam yang terlalu dalam hingga berisiko kita tenggelam.
Jadi, di awal investasi, ada baiknya kita, sebagai investor pemula, kenalan dulu dengan instrumen-instrumen yang ada. Instrumen investasi itu banyak banget, dan masing-masing punya karakter sendiri-sendiri.
Sedangkan, kita pun juga punya karakter sendiri, yang membuat kita nggak selalu cocok dengan suatu instrumen investasi.
Di buku Investory ini, investor pemula akan diajak kenalan dulu dengan beberapa instrumen yang cukup populer yang bisa jadi pilihan investasi. Mulai dari tabungan, deposito, hingga logam mulia. Dari investasi uang asing sampai properti. Memang tidak mendalam banget masing-masingnya sih, tapi cukup sebagai permulaan–karena buku ini pembahasannya memang enggak fokus di terlalu banyak investasi, melainkan di 2 investasi primadona saja.
2. Ada studi kasus yang real
Kamu akan menemukan banyak studi kasus, contoh, dan analogi real dalam buku ini seiring perjalanan kamu mempelajari investasi secara lebih mendalam.
Dengan adanya contoh kasus real, kita sebagai investor pemula pastinya akan lebih tertolong membayangkan, seperti apa kerja investasi itu sebetulnya. Bahkan masalah-masalah terkait manajemen risiko pun bisa kita lihat dari contoh-contoh kasus yang ditulis dalam buku Investory ini.
Misalnya, seperti ketika kita hendak berinvestasi di apartemen. Ternyata ada banyak sekali faktor eksternal yang harus diperhitungkan, enggak hanya sekadar harga beli dan berapa harga sewa saja. Faktor-faktor eksternal yang bakalan memengaruhi nilai investasi ini hanya bisa kita ketahui ketika kita sudah membeli apartemen.
Nah, di buku ini ada nih ceritanya. Cerita yang dialami oleh penulis sendiri sih, dan justru bisa menjadi tambahan bahan pertimbangan untuk kita yang ingin berinvestasi di properti, khususnya apartemen.
Sampai halaman terakhir, akan ada banyak contoh dan analogi kasus yang bisa ditemukan, sehingga gambaran berinvestasi jadi lebih jelas.
3. Banyak tip aplikatif yang praktis
Di sela-sela penjelasan dan cerita, disisipkan pula D’tips–Diskartes’ Tips–yang berisi berbagai tip aplikatif yang praktis.
Sebagai investor pemula, kita pastilah enggak akan sabar membaca sih. Tapi cobalah untuk membaca tip-tip ini dengan saksama. You will thank for it later.
Kalau perlu, catat. Karena sewaktu-waktu mungkin akan kamu perlukan.
4. Bahasa pengantarnya bahasa “manusia”
Adalah penting bagi investor pemula untuk belajar dengan cepat. Ini pastinya akan sulit dilakukan kalau bahan pelajarannya susah dipahami.
Salah satu hal yang membuat suatu tulisan atau materi susah dipahami adalah ketika terlalu banyak bahasa asing mbulet yang “ketinggian” untuk ditangkap oleh otak manusia biasa. Gimana mau mulai investasi, memahami istilah-istilahnya saja perlu 4 SKS sendiri.
Itu juga yang semula saya rasakan ketika niat pengin belajar investasi. Males banget, karena pada dasarnya saya enggak pernah suka pelajaran ekonomi di bangku sekolah dulu. Saya juga enggak suka angka, makanya nilai matematika saya di bangku kuliah cukuplah D saja.
Tapi, demi masa depan, saya mengalah dan mau belajar investasi. Tapi kalau bahan bacaannya mbulet, ya males juga ya. Secara permasalahan hidup sudah banyak. #ehgimana
Belum lagi, lebih banyak lagi materi yang dibuat dengan bahasa yang bombastis. Seakan-akan memotivasi kita untuk berani investasi, tapi yang ada malah makin kendor semangatnya lantaran hasil investasi enggak sesuai dengan yang “dijanjikan”.
Jangan khawatir, kamu enggak akan menemukan bahasa seperti itu di sini. Semuanya disajikan real, dengan bahasa manusia. Investor pemula pasti bisa memahaminya dengan baik.
5. Bahas 2 jenis investasi primadona secara mendalam
Apa itu investasi primadona? Yes, saham dan reksa dana.
Saham akan dibahas dari mulai bagaimana saham bekerja, bagaimana cara memahami pergerakan pasar, bagaimana memilih broker yang tepat, hingga bagaimana mengelola portofolio saham kita. Kita juga akan diajak belajar analisis fundamental dan teknikal saham lo di sini.
Begitu juga dengan reksa dana. Dibahas mulai dari bagaimana mulai investasi di reksa dana, memahami prospektus, hingga memilih manajer investasi.
Memang lengkap banget. Makanya dari satu buku aja, kamu sudah mulai bisa berinvestasi sesegera mungkin. Lalu baca deh sambil jalan. Utak-atik sambil praktik.
Yes, kamu juga akan banyak melalui trial and error nantinya, tapi tenang. Kalau kamu sudah punya basic yang baik, sebagai investor pemula, kamu akan ada potensi untuk naik kelas dan berkembang lagi.
Asal mau belajar.
Mau dapetin buku ini? Sila hubungi nomor WhatsApp ini ya, dan ikuti petunjuknya. Enggak lama, ebook ini akan bisa kamu baca.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.