Sudah punya reksa dana? Kalau sudah (pernah) punya reksa dana, pasti juga enggak asing dengan manajer investasi. Tapi, kalau belum, mungkin hal satu ini masih belum familier.
Nah, mari kita kenalan. Barangkali yang baru mulai investasi di reksa dana juga belum ngerti-ngerti amat sama manajer investasi ini, yekan? Kek saya dulu, mau mulai investasi ya udah mulai aja. Nggak ngeh apaan itu, dan tugasnya ngapain. Padahal ya kalau kita sudah investasi di reksa dana, pastilah kita sudah menggunakan jasa para manajer ini.
Untungnya, saya punya manajer investasi yang kinerjanya cukup baik. Padahal mulai dengan ngeblank. Jangan ditiru ya. Iya. Soalnya memilih manajer investasi yang cocok dengan karakter kita itu juga ternyata penting loh! Sehingga harus benar-benar memilih dengan pertimbangan yang matang.
Nah, ikuti artikel ini sampai selesai ya, terutama buat kamu yang pengin tahu seluk-beluk si manajer investasi ini.
Apa Itu Manajer Investasi?
Manajer investasi adalah pihak (bisa perorangan ataupun perusahaan) yang secara profesional mengelola dana nasabah dalam berbagai instrumen investasi, mulai dari saham, obligasi, dan instrumen-instrumen lainnya, dengan tujuan memperoleh keuntungan bagi para investor yang sudah memercayakan dananya pada mereka.
Nah, investornya ini bisa perusahaan ataupun individu, kayak kita-kita ini, yang dananya dikumpulkan menjadi satu. Atau, yang lazim disebut kontrak investasi kolektif (KIK). Salah satu contoh KIK ini adalah reksa dana.
Jadi, kalau kamu berinvestasi di reksa dana, kamu akan menyetorkan sejumlah dana pada manajer investasi ini, dan kemudian bersama dengan dana nasabah lainnya, mereka kelola dan alirkan ke instrumen-instrumen investasi sesuai “instruksi investasi” yang sudah kita pilih. Nah, selama periode investasi tersebut, bisa saja mereka membeli/melepas saham, obligasi, dan berbagai instrumen, dengan dana kita, yang laporannya bisa kita dapatkan secara rutin.
Bisnis manajemen investasi ini merupakan salah satu industri global yang sangat besar lo! Begitu besar dan pentingnya lantaran satu perusahaan manajemen investasi bisa mengelola dana sampai triliunan dolar, euro, poundsterling, hingga yen.
Ini dia 10 perusahaan manajemen investasi yang terbesar di dunia beserta dana kelolaannya, menurut majalah Global Investor.
Wuidih. Berapa tuh kalau dirupiahin? *ambil kalkulator* *kalkulatornya jebol*
Dan, ternyata enggak hanya instrumen-instrumen investasi di pasar saham dan pasar modal saja yang bisa dikelola oleh para manajer investasi ini, tetapi juga berbagai investasi dan aset aktif mulai dari proyek, bisnis, merek, paten dan sebagainya.
Tugas Manajer Investasi
Jadi, apa saja tugas manajer investasi? Mari kita lihat.
1. Mengelola aset nasabah
Pertama kali kita memutuskan untuk berinvestasi di reksa dana, maka saat itulah kita sudah harus berhubungan dengan manajer investasi, dan menyerahkan sejumlah dana yang ingin kita investasikan kepada mereka.
Tugas mereka selanjutnya adalah menerima dana kita, dan kemudian mengalokasikannya sesuai jenis reksa dana yang sudah kita pilih. Misalnya saja, kalau kita memilih berinvestasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap, maka alokasi investasinya adalah 80% obligasi, baru sisanya ke instrumen pasar uang.
Kalau kita memilih untuk investasi ke Reksa Dana Campuran, berarti pihak manajemen investasi berhak untuk menentukan alokasinya mau ke instrumen yang mana saja, dengan porsi terbanyak 79%.
2. Memutuskan instrumen investasi mana yang dibeli
So, seperti yang sudah kamu ketahui tentunya, kalau produk investasi di pasar saham dan pasar modal itu banyak banget.
Misalnya saja nih, kita memilih mau investasi di Reksa Dana Saham. Saham perusahaan yang melantai di BEI itu kan ratusan. Nah, mau beli sahamnya siapa? Inilah tugas manajer investasi, untuk menentukan saham siapa yang mau dibeli–berdasarkan data dan analisis yang mereka lakukan.
Begitu juga kalau kita berinvestasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap. Obligasi mana yang akan dibeli untuk investasi? Merekalah yang akan menentukan.
Tugas kita apa, sebagai investor? Memantau, investasinya menguntungkan atau enggak.
Makanya, kesuksesan kita berinvestasi di Reksa Dana memang tergantung banget pada kepiawaian si manajer investasi ini. Kalau dia cerdas, meski kondisi pasar modal lagi lesu banget kayak sekarang, portofolio kita tetap hijau. Tetap ada keuntungan, walaupun tipis.
3. Memutuskan kapan instrumen dijual atau dilepas
Begitu juga mengenai kapan kita harus melepas saham atau obligasi yang dinilai kurang berkinerja baik. Semua akan diputuskan oleh manajer investasi.
Kita sebagai investor ngapain? Ya, lagi-lagi memantau pergerakan portofolio kita sendiri. Kalau misalnya memang performa kurang baik, kita boleh saja memecat manajer investasi yang sekarang, dan berpindah ke lain hati.
Bebas~
Punya duit mah bebas~
4. Melaporkan kondisi aset nasabah secara harian
Selain mengelola dana untuk diinvestasikan, manajer investasi juga punya kewajiban untuk memberikan laporan secara harian.
Kok mesti harian? Iya, karena posisi dan nilai bursa investasi itu bisa berubah setiap hari. Bahkan bisa berubah setiap jam, apalagi kalau lagi banyak “pengganggu”-nya kayak sekarang. Pagi ijo, dua jam kemudian bisa merah. *nangis*
Nah, laporan ini bisa didapatkan di mana?
Kalau saya sih, tinggal buka aplikasi manajemen investasinya, dan lihat di sana. Akan kelihatan deh, nilai harga unit rata-rata semula berapa, nilai tabungan semula, jumlah unit yang dimiliki, harga unit terakhir, perkiraan nilai tabungan terakhir, dan persentase keuntungannya.
Tip Memilih Manajer Investasi
Mereka memperoleh fee berdasarkan persentase aset yang mereka kelola. Biasanya hal ini juga sudah dicantumkan dalam term & condition ketika kita baru mendaftar untuk menjadi nasabah mereka. Satu sama lain bisa berbeda, sehingga ada baiknya kamu juga cari tahu dulu.
Lalu, bagaimana memilih manajer investasi yang paling cocok untuk mengelolakan dana investasi kita? Mari kita lihat.
1. Mempunyai izin
Tentu saja, pilihlah manajer investasi yang memiliki izin. Layaknya dokter, mereka ini mesti punya “izin praktik”, jadi tugasnya bukan tipu-tipu doang.
Jangan sampai deh, keliru memilih manajer investasi yang abal-abal. Ini duit loh, yang mau kita serahin ke mereka. Ya kali, duit hasil kerja keras ditilep. Nangis bombay nanti.
So, pastikan manajer investasi yang akan kamu pilih terdaftar di OJK ya. Biasanya sih mereka akan mencantumkan logo OJK di aplikasi ataupun website-nya. Kalau enggak ada logo OJK, berarti kamu perlu pertimbangkan ulang.
2. Telusuri track record
Jejak digital nggak pernah gagal mengungkapkan karakter dan kinerja siapa saja. Termasuk manajer investasi.
Coba telusuri di Google maupun di media sosial. Adakah isu-isu negatif yang pernah melibatkan manajer investasimu tersebut? Memang kadang ada saja kasus yang membelit, tapi apakah cukup berat hingga bisa memengaruhi nilai investasi kita nantinya?
Ini penting banget lo untuk kita ketahui sebelum akhirnya kita memutuskan untuk menggunakan jasa mereka.
3. Lihat kinerja
Manajer investasi yang terpercaya akan memiliki pengalaman yang cukup dalam mengelola dana dan aset nasabahnya.
Coba cek di bagian prospektus reksa dananya. Dari situ bisa terlihat grafik pengelolaan investasinya. Apakah bergerak secara wajar, ataukah ada anomali-anomali yang mencurigakan.
Dari grafik performa ini, kita bisa melihat apakah manajer investasi yang akan kita pilih itu memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup dalam mengelola aset investor.
Nah, demikian serba-serbi manajer investasi yang perlu untuk diketahui sebelum akhirnya memanfaatkan jasa mereka.
Selalu waspada ya, akan banyaknya pihak yang mencari kesempatan untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Apalagi belakangan ini.
So, happy investing, fellas!
[…] dari masyarakat yang di investasikan ke suatu protofolio efek terdiversifikasi yang dikelola oleh Manager Investasi (MI). Contoh portfolio efek : produk-produk pasar uang, surat utang (obligasi) dan […]