• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes - Blog Investasi dan Ekonomi

Blog Perencanaan Keuangan, Investasi Saham, Cryptocurrency, dan Ekonomi.

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
  • Bisnis
Anda di sini: Beranda / Perencanaan Keuangan / 4 Jenis Investasi Jangka Panjang dan Strategi Terbaiknya

4 Jenis Investasi Jangka Panjang dan Strategi Terbaiknya

Februari 21, 2020 By Carolina

Kesadaran untuk bisa menjamin hidup diri sendiri di masa depan nanti semakin membaik. Buktinya, semakin banyak orang kini mulai berinvestasi, utamanya memiliki investasi jangka panjang.

Namun, investasi jangka panjang pun butuh strategi yang matang–apalagi soal konsistensi. Susah euy, bisa serius investasi untuk jangka waktu yang lama gitu. Terutama buat kita yang hidupnya masih butuh duit. Maksudnya, duitnya enggak ada yang nganggur. Adaaa aja kepake buat ini itu.

Padahal biasanya investasi jangka panjang itu kita lakukan demi tujuan keuangan yang besar. Buat dana pendidikan anak sampai universitas, misalnya. Atau buat pensiun. Pernah coba ngitung, dan saya sendiri butuh dana sebesar 4 M buat bekal hari tua. Dih, padahal ya kalau pensiun mana bisa kerja seproduktif sekarang?

Kalau kemarin kita sudah membahas mengenai beberapa jenis investasi jangka pendek dan juga beberapa strategi terbaiknya, sekarang kita akan bahas beberapa jenis investasi jangka panjang beserta tip supaya sukses berinvestasi.

4 Instrumen yang Bisa Dimanfaatkan Sebagai Investasi Jangka Panjang

4 Jenis Investasi Jangka Panjang dan Strategi Terbaiknya

1. Saham

Menanam saham di perusahaan-perusahaan mapan yang masuk ke papan utama BEI bisa jadi pilihan investasi jangka panjang yang baik. Apalagi saham blue chip.

Untuk seluk beluk saham blue chip, bisa nih dilihat di salah satu artikel di blog ini. Juga baca tentang perbedaan saham blue chip, second tier, dan saham “mendoan”. Biar tahu ya, apa bedanya, dan mengapa saham blue chip cocok untuk investasi jangka panjang.

Mau mulai berinvestasi di saham ya boleh banget. Tapi, jangan lupa belajar dulu yang rajin. Terutama jika untuk tujuan investasi jangka panjang, kita mesti tahu cara analisis fundamental.

Selamat membaca ya!

Sewa Rumah atau Kredit Rumah: Pilih Mana? Ini 5 Pertimbangannya!

2. Properti

Properti merupakan salah satu instrumen investasi jangka panjang favorit yang dimanfaatkan sebagai aset aktif yang bisa mendatangkan passive income.

Untuk bisa berinvestasi jangka panjang dengan properti, tentunya kita mesti membeli dulu propertinya. Misalnya sebagai rumah kedua, ketiga, dan seterusnya. Baru kemudian disewakan, dan akhirnya bisa mendatangkan pemasukan.

Baca Juga  Mengenal Berbagai Macam Risiko Investasi yang Akan Selalu Ada

Ada 2 tipe properti yang bisa dipertimbangkan sebagai produk investasi, yaitu properti residential (menyewakan properti untuk dihuni, misalnya rumah petak atau indekos), dan properti komersial (misalnya ruko, rukan, dan sebagainya)

Ada beberapa keuntungan properti yang cukup istimewa sebagai instrumen investasi jangka panjang dibandingkan produk yang lain:

  • Nilainya cenderung stabil dan terus menaik
  • Prospek baik sepanjang tahun
  • Relatif rendah risiko
  • Bisa dijadikan agunan

Sedangkan kerugiannya:

  • Likuiditas rendah
  • Butuh modal yang besar
  • Biaya perawatan dan pajak yang cukup tinggi

Meski demikian, jika memang sudah mantap untuk punya investasi properti, pasti bisa deh. Apalagi ke depannya nilainya bisa berkali lipat dan bahkan bisa berpeluang untuk memberi kita pendapatan tetap jika disewakan.

cara investasi reksadana

3. Reksa dana

Reksa dana ada 4 jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.

Dua jenis reksa dana yang pertam cucoks banget untuk investasi jangka pendek. Nah, dua jenis reksa dana yang terakhir akan lebih sesuai jika dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Reksa dana campuran adalah reksa dana yang mengalokasikan dana investor ke produk pasar uang, obligasi, dan instrumen pasar modal. Manajer investasi memiliki hak untuk mengalokasikan sesuai analisisnya, sehingga porsinya sangat fleksibel. Kalau manajer investasi banyak berinvestasi di produk saham, maka horizon, tingkat risiko, dan imbal juga mengikuti dalil investasi saham. Kalau lagi berfluktuasi ya bisa terefek lumayan juga. Karenanya, sebenarnya, reksa dana campuran cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

Reksa dana saham adalah reksa dana yang mengalokasikan dana investor ke instrumen pasar modal, dalam hal ini saham, sebesar 80%. Sisa 20%-nya diinvestasikan ke instrumen pasar uang dan obligasi. Karena sebagian besar produknya adalah saham, maka sudah jelas, horizon, tingkat risiko, dan imbal akan mengikuti pergerakan perdagangan saham di luar sana. Karena fluktuatif, maka akan lebih cocok dimanfaatkan untuk investasi jangka panjang.

4. Emas

Bagi sebagian orang, emas dianggap instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan. Bagi sebagian yang lain, emas dianggap sebagai alat “penangkal” inflasi, lantaran harga emas yang naik seiring kenaikan inflasi juga.

Baca Juga  Beda Tabungan dan Deposito Itu Apa?

Mengapa begitu? FYI, fluktuasi harga emas ini ada kaitannya juga dengan kurs dolar, euro, dan yuan. Tarikan dolar terhadap rupiah sangat memengaruhi. Jadi, bukan karena harga emas yang naik, tapi selisih antara dolar dan rupiah bisa jadi berpengaruh besar.

Zaman dulu, ibu saya pernah bisa membangun rumah dengan bermodalkan perhiasan emas miliknya. Ini bukti bahwa emas memang bisa menjadi instrumen investasi jangka panjang yang cukup menjanjikan. Tapi, kalau hari ini beli emas–apalagi gram kecil atau dalam bentuk perhiasan–dan ternyata bulan depan sudah butuh uangnya, ya enggak akan untung. Mungkin malah rugi. Mengapa? Coba saja beli emas di butik emas atau toko emas. Baru saja dibeli, terus langsung dijual kembali. Pasti ada selisih harga kan?

Iya, jadi emas bukanlah alat investasi jangka pendek. Emas ini lebih pada instrumen tabungan, yang bisa dipanen setelah belasan-puluhan tahun mendatang.

So, gimana strategi terbaik untuk bisa investasi jangka panjang, dan bisa mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan dan bukannya buntung? Sebenarnya, di artikel lain di blog ini juga sudah dibahas secara detail tentang strategi investasi jangka panjang supaya enggak bangkrut mendadak. Tapi, mari kita buat resumenya, dan silakan menuju ke TKP kalau mau baca detailnya.

Strategi terbaik investasi jangka panjang

Kenali 3 Jenis Profil Risiko Investasi Sebelum Memulainya

1. Kenali profil risiko diri sendiri

Paling penting adalah mengenali tingkat toleransi diri sendiri terhadap risiko dari setiap instrumen investasi jangka panjang yang hendak dipilih.

Jangan sampai nih, maunya untung cepat lalu memilih investasi yang cukup agresif. Tapi lalu setres lantaran liat begitu berfluktuasinya harga pasar. Harga instrumennya turun sedikit aja langsung panik mau jual.

Dah, kalau kayak gini, mending disimpen dulu saja uangnya di produk tabungan. Baru kemudian mikir-mikir lagi untuk investasi.

Baca Juga  Quarter Life Crisis: How to Handle?

2. Nabung atau kumpulin duit dulu

Untuk beberapa instrumen investasi jangka panjang, kita akan butuh modal besar demi mendapatkan imbal yang sepadan. Misalnya kayak investasi properti.

Saham pun juga butuh modal besar kalau kita menyasar saham-saham perusahaan mapan yang besar. Begitu juga dengan emas, karena berinvestasi di gram yang besar akan lebih untung ketimbang beli emas gram kecil atau malah perhiasan.

Jadi, ada baiknya nabung dulu–misalnya manfaatkan reksa dana pasar uang–hingga sampai jumlah tertentu untuk kemudian dipindahkan ke instrumen investasi jangka panjang incaran.

belajar saham

3. Diversifikasi

Nah, ini sih aturan wajib investasi, maka perlu dipertimbangkan juga untuk investasi jangka panjang.

Ada 4 produk investasi yang cocok dimanfaatkan sebagai investasi jangka panjang, maka kita bisa mengalokasikan dana sesuai proporsi dan rencana keuangan yang sudah kita tentukan.

Diversifikasi ini merupakan langkah terbaik terutama untuk meminimalkan tingkat risiko. Jadi, coba cermati alokasi masing-masing dana investasi kamu ya.

4. Konsisten

Ini susah. Mesti diakui nih. Untuk bisa berinvestasi dalam waktu yang lama hingga mendapatkan hasil yang sepadan sesuai yang diharapkan itu butuh perjuangan.

Contoh kecil saja. Duit buat diinvestasi kadang kepakai buat keperluan lain yang dirasa lebih darurat. Ini sudah hal yang biasa terjadi. Memang kembali ke diri kita sendiri akhirnya, niatnya seberapa kuat untuk mau mencapai cita-cita.

5. Keep learning

Strategi terakhir, terus belajar dan update pengetahuan. Follow akun-akun yang bisa kasih info, ilmu, dan tip yang berguna untuk investasi jangka panjang yang sukses. Beli buku-buku yang sesuai, baca artikel-artikel yang banyak terdapat di internet.

Be thirsty!

Nah, selamat merencanakan masa depan dengan investasi jangka panjang ya!

Ditempatkan di bawah: Perencanaan Keuangan Ditag dengan:analisis fundamental saham, aset aktif, dana pendidikan anak, dana pensiun, emas, instrumen investasi, investasi properti, obligasi, pasar modal, pasar uang, passive income, reksa dana, reksa dana campuran, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, saham, saham blue chip

Related Posts

  • 5 Investasi untuk Karyawan/ASN dan Bagaimana Memulainya
  • Reksa Dana Vs Deposito: Pilih Mana?
  • Reksa Dana Vs Emas: Mana yang Lebih Menguntungkan?
  • 4 Tugas dan Fungsi Manajer Investasi, dan Bagaimana Memilih yang Terbaik
  • 4 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal yang Paling Mendasar

Komentar

  1. merlyn mengatakan

    November 19, 2020 pada 8:26 AM

    Hi kak,

    Perkenalkan saya merlyn dari situs HL8 ingin menawarkan kerjasama dalam bentuk program affiliasi dimana anda bisa mendapatkan keuntungan komisi 40% flat dari kami setiap bulannya, Apabila anda tertarik silahkan hubungi kami di affiliate[a]hl8asia .com atau fb saya.

    Terima kasih atas perhatiannya

    merlyn

  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter
  • YouTube

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Copyright © 2025 diskartes