Investasi properti tetap menjadi favorit produk investasi sepanjang masa, sebenarnya. Hanya saja, pilihan properti sekarang ini juga semakin banyak. Enggak hanya rumah, tapi ada pilihan apartemen juga. So, what do you think? Kalau mau investasi properti, mendingan mana sih, investasi apartemen atau investasi rumah?
Semakin ke sini, masing-masing opsi juga punya penggemar sendiri-sendiri. Apalagi ini juga tergantung banget dengan kondisi serta situasi lokasinya. Untuk daerah padat penduduk dengan fast lane mobility kayak Jakarta, apartemen tumbuh bak jamur di musim hujan. Di daerah urban, atau agak di pedalaman, mungkin rumah yang lebih cocok. Apalagi kalau daerah itu menjadi daerah tujuan pensiun.
Kayak di Yogyakarta, di pinggiran. Banyak lo, rumah yang dibangun dan dibeli oleh pasangan ataupun keluarga yang sekarang berdomisili di Jakarta, sebagai tempat mereka untuk melewati masa pensiun kelak. Sementara keluarga pemilik belum menempati, ya disewakan dulu pada mereka yang butuh.
Gimana dengan kamu? Mau investasi apartemen atau investasi rumah? Atau bingung? Mau dua-duanya? Ayo, kita lihat perbandingannya yuk!
Investasi Apartemen vs Investasi Rumah
Harga
Untuk harga beli, jelas investasi rumah akan butuh modal lebih banyak ketimbang investasi apartemen, dengan luasan perbandingan yang hampir sama. Misalnya, apartemen tipe studio akan jauh lebih murah ketimbang beli rumah tapak tipe 36, untuk luasan kurang lebih sama.
Misalnya saja untuk daerah Jakarta Barat, sempat lihat iklan properti di beberapa portal, apartemen studio ada yang dijual di bawah Rp100 juta (tergantung kondisi dan lokasi juga, pastinya). Sedangkan rumah di kawasan Cengkareng dijual di atas Rp200 juta, juga tergantung lokasi, spesifikasi bangunan, serta situasi dan kondisinya.
Nah, kalau mau disewakan–saat artikel ini ditulis–untuk apartemen dengan lokasi yang kurang lebih sama, kita bisa menarik uang sewa antara Rp3.500.000 – Rp4.000.000, kalau apartemennya full furnished. Kalau rumah, bisa sampai Rp7.000.000 per bulan, atau lebih.
(Boleh diralat ya, harga-harganya. Barangkali saya kurang jauh mainnya.)
So, bisa dihitung deh, balik modalnya gimana? Pastinya dengan memperhitungkan perawatan, pajak, dan lain sebagainya juga ya.
Tingkat kenaikan per tahunnya, rumah akan lebih tinggi ketimbang apartemen. Jika bangunannya memang bagus, uang sewa rumah bisa tinggi banget, apalagi kalau fasilitas lengkap, dan penyewanya juga dapat yang berduit. Untuk penjualan kembali, rumah juga lebih mudah ketimbang apartemen.
Namun, ingat, ada penyusutan nilai sekitar 10% setiap tahun untuk bangunan rumah, sehingga perlu untuk dirawat dengan baik untuk menaikkan harga jual/sewanya. Barangkali kamu juga akan perlu asuransi tambahan–setidaknya untuk melindungi dari kerugian akibat risiko kebakaran–demi amannya. Belum lagi ada pajak bumi dan bangunan yang tahun ini (kabarnya) akan naik berkali-kali lipat. Kalau mau disewakan, masukkan juga ke dalam perjanjian sewa menyewa, supaya jelas, siapa yang bertanggung jawab.
Fasilitas
Untuk fasilitas, investasi apartemen akan lebih menjanjikan. Biasa, apartemen memang dibangun bersama dengan fasilitas penunjang, mulai dari gym, kolam renang, playground, minimarket, dan lain-lain–yang selokasi, bahkan sebangunan. Jadi, ya lebih mudah kalau butuh apa-apa. Enggak perlu ke mana-mana deh.
Kalau memilih investasi rumah, untuk dapat fasilitas yang agak lengkap seperti halnya investasi apartemen, ya mesti memilih rumah yang berlokasi di perumahan elit atau cluster-cluster kekinian. Biasanya sih dilengkapi juga dengan fasilitas umum, sampai sekolah atau playgroup pun ada. Tapi biasanya juga nih, harganya menyesuaikan. Kalau belinya rumah di tengah kampung, ya biasanya sih minim fasilitas umum.
Biasanya di kawasan perumahan juga ada iuran keamanan, kebersihan, dan tetek bengek sosial lainnya. Kamu enggak bisa abai ya, namanya juga makhluk sosial.
Perawatan
Kalau pengin investasi rumah, beli kemudian disewakan, maka kamu mesti siap dengan segala hal yang diperlukan untuk perawatan. Seperti harus sering ngecek apakah atap bocor, saluran air lancar, bagaimana kualitas asi PAM dan air sumur, dan sebagainya. Apalagi jika rumahnya masih belum dihuni, maka tanggung jawab sepenuhnya ada padamu sebagai pemilik.
Kalau sudah ada penyewanya, bagaimana? Well, AFAIK ya, tergantung kesepakatan. Ada perjanjian yang menyebutkan bahwa kalau ada kerusakan, maka pihak penyewa yang harus memperbaiki. Ada pula yang sepakat, kalau ada yang rusak, pihak penyewa cukup lapor pada pemilik, dan pemilik yang akan memperbaiki. Ada juga yang tanpa perjanjian, terus kalau waktu kontrak habis, penyewa pergi, si pemilik tinggal tepok jidat gegara semua bagian rumah rusak. Hahaha. Iya, ada.
So, you have to be prepared. Memang perjanjian sewa menyewa harus jelas di awal soal perawatan ini. Dan ingat, sisihkan dana untuk perawatan ketika belum ada penyewa ya.
Bagaimana kalau kamu memutuskan investasi apartemen? Biasanya apartemen ada pengembangnya yang bertanggung jawab pada pemeliharaan bangunan dan infrastruktur. Jika ada kerusakan, kita sebagai pemilik tinggal menghubungi mereka, dan merekalah yang akan membereskan.
Tinggal sediakan saja dana untuk ongkos perawatan. Bervariasi sih, menrutu penelusuran, ada di kisaran Rp200 ribu hingga Rp500 ribu setiap bulan, per unit di wilayah Jakarta. Ini juga tergantung lokasi serta kondisi setempat ya. Bisa berbeda.
Nah, tapi juga perlu diingat. Kalau mau mengubah, apartemen palingan cuma bisa bebenah interior milik kita doang. Nggak mungkin ya, kita tahu-tahu main ganti cat pintu masuk gedung? Dan, kalau ada yang rusak di unit tetangga, bisa jadi kita juga kena dampaknya. Misalnya, pipa unit atas bocor, ya bocornya ke kita.
Kalau rumah tapak sendiri, ya kita mau renovasi macam apa pun ya terserah kita. Sudah milik kita sepenuhnya sendiri bangunannya kan? Asal ada dananya.
Dijadikan Jaminan
Rumah bisa menjadi agunan atau jaminan jika kita hendak berutang ke lembaga keuangan, seperti bank. Nilainya bisa tinggi.
Apartemen sebaliknya. Kalau mau investasi apartemen terus mau dijadikan sebagai jaminan, nilainya tidak terlalu banyak. Lebih rendah dari rumah deh, pokoknya.
Nah, gimana menurut kalian? Kalau mau investasi properti, mendingan investasi apartemen atau investasi rumah? Keduanya kan ada plus minusnya. Semua akhirnya kembali lagi ke kamu sebagai investornya, karena kondisi dan kebutuhan masing-masing orang kan bisa berbeda, yes?
Yang pasti, sesuaikan dengan tujuan investasi dan tujuan keuanganmu ya! Rencanakan semua dengan sebaik-baiknya. Kalau perlu, konsultasi ke beberapa orang yang sudah berpengalaman, biar semakin terbuka pilihannya.
Kalau akhirnya memutuskan untuk mulai investasi apartemen, bisa cek juga artikel ini. Siapa tahu bisa membantu.
Akhir kata, happy investing! Semoga masa depanmu terjamin!
[…] Mau Investasi Properti, Mendingan Investasi Apartemen atau Rumah? […]