Reksa dana pasar uang semakin populer belakangan ya, seiring kinerjanya yang semakin positif.
Bahkan Research Infovesta Utama punya perkiraan, return reksa dana pasar uang di tahun 2019 naik sekitar 5.5% hingga 6% dibandingkan tahun 2018 lalu. Memang 2019 tinggal tersisa 4 bulan lagi nih, tapi cukuplah untuk segera memutuskan berinvestasi di reksa dana pasar uang.
Yes, ini berarti pertanda baik buat kamu-kamu yang mau mulai (belajar) berinvestasi, untuk benar-benar mulai bergerak. Reksa dana pasar uang–dibandingkan instrumen investasi yang lain–memang merupakan investasi yang bisa dibilang nyaris tanpa risiko, cocok buat yang nggak potongan spekulan, investor konservatif dan nggak suka petualangan. Kayak saya. Karena dengan jangka pendek, kita bakalan menerima keuntungan yang stabil dan enggak fluktuatif. Istilahnya, nggak usah terlalu sering mantau kondisi ekonomi–insyaallah sih–tetap cuan.
Nah, buat yang lagi mulai, mari kita lihat fun facts mengenai reksa dana pasar uang ini.
Apa Sih yang Dimaksud dengan Reksa Dana Pasar Uang?
Nah, di sini sih ada 2 terms yang mesti dipahami. Reksa dana sendiri artinya wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan. Ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Diinvestasikan oleh siapa? Oleh manajer investasi. Ke mana? Ke instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI, dan sebagainya. Namanya juga reksa dana pasar uang kan. Kalau diinvestasikan ke saham ya namanya reksa dana saham. Iya, memang sesimpel itu sih. Tapi kalau enggak dipahami dulu, ya enggak ngertilah ya.
Terus, Mengapa Harus Berinvestasi ke Reksa Dana Pasar Uang?
Ya enggak harus juga sih. Tapi biasanya reksa dana pasar uang ini memang disarankan buat kamu-kamu yang baru mulai investasi. Biar celup-celup dulu, nyobain sensasinya, sebelum nyebur ke kolam investasi lebih dalam.
Reksa dana pasar uang ini merupakan salah satu instrumen investasi yang terbukti tetap stabil meski kondisi ekonomi global sedang goyah lo. Kayak sekarang, saat terjadi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Reksa dana pasar uang ini cocok banget buat kamu yang pengin investasi jangka pendek, stabil, dan dapat cuan cepet (meski nggak sebanyak saham pastinya).
Kenapa enggak deposito aja? Kan sama-sama risiko rendah?
Nah, kalau saya pribadi sih, milih reksa dana karena mau dicairin kapan pun bisa. Nggak perlu nunggu jatuh tempo kayak deposito. Itu deh keunggulan reksa dana yang paling mantap so far.
Jadi, misalnya nih. Kan kalau mau investasi kita mesti tahu goal-nya apa. Misal, buat biaya nikah 5 tahun lagi. Taruh di reksa dana pasar uang. Ntar ternyata 3 tahun udah mau nikah, ya udah langsung ambil aja, nggak masalah. Nggak kayak deposito (atau bahkan tabungan rencana) yang mesti nunggu jatuh tempo, kalau nggak mau kena penalti yang besarnya juga lumayan bet.
Selain itu, ada keuntungan lain juga dari reksa dana pasar uang. Mari kita lihat.
Keuntungan Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang
1. Keuntungan lebih tinggi
Rata-rata kalau kita berinvestasi di reksa dana, kita akan mendapatkan keuntungan antara 6 – 7% setiap tahunnya.
Berapa suku bunga tabungan? Dari bank di mana saya sekarang nabung secara konvensional, bunga tabungan untuk nominal kurang dari Rp1 juta adalah 0%. Setelahnya, baru deh ada bunga di tabungan dengan nominal minimal Rp1 juta. Itu pun nol koma persen per tahun. Paling tinggi adalah satu koma sekian persen dengan nominal tabungan dalam satuan milyar.
So, bisa dilihat deh. Berapa kali lipat keuntungan yang bisa kita dapatkan dari reksa dana pasar uang jika dibandingkan dengan tabungan biasa.
2. Bisa dimulai dari Rp100 ribu
Istilahnya, kalaupun kita baru bisa menginvestasikan uang sisa belanja (meski ini nggak disarankan sama sekali oleh finplan mana pun), itu tuh masih bisa. Rp100.000 doang ini. Dan enggak ada perbedaan persentase imbal untuk yang “cuma” bisa setor Rp100 ribu dengan mereka yang setor Rp50 juta. Sama aja dapatnya, tinggal diprosentasekan aja dengan nominal pokoknya.
Kalau di deposito, rata-rata mematok minimal Rp5 juta untuk bisa diinvestasikan, dengan bunga yang paling rendah. Kalau mau lebih besar bunganya supaya lebih cuan, ya mesti investasi lebih banyak. Rp50 juta, sepertinya adalah jumlah nominal yang paling oke untuk bisa dapat bunga yang lebih gede juga.
Tapi, nggak semua orang punya Rp50 juta kan ya? Rp5 juta saja, kadang belum punya. Masa mesti nunggu punya duit banyak buat investasi?
Dan ingat, bunga deposito terkena pajak lo. Sedangkan reksa dana adalah instrumen yang bebas pajak.
3. Gampang ikutannya
Kalau deposito atau tabungan, kamu mesti datang dulu ke bank untuk kemudian membuat rekening. Meski sudah ada banyak juga aplikasi fintech keluaran bank, yang memungkinkanmu bisa nabung secara online.
Untuk ikut berinvestasi di reksa dana pasar uang, kamu hanya perlu buka rekening di aplikasi milik manajer investasi. Nggak pakai ribet daftarnya, biasanya sih hanya butuh foto KTP, terus kita foto selfie bareng KTP. Ada yang minta foto buku tabungan bank tempat kita punya rekening biasa, ada juga yang enggak. Nggak sampai sehari, sudah diverifikasi. Nggak perlu ke counter mana pun sama sekali.
Buat mulai beli reksa dana juga gampang. Pilih saja produk reksa dana pasar uang yang hendak kamu beli, terus masukkan deh jumlah pembeliannya mulai dari Rp100.000. Terus, kalau sudah konfirmasi pembelian, kamu akan diwajibkan transfer ke rekening manajer investasi. Unggah bukti transfer dan akan diproses.
Paling lambat 1 x 24 jam, kamu sudah punya portofolio.
Gampang banget kan?
Nah, manajer investasi ini sekarang juga banyak banget. Bahkan kamu juga sudah bisa beli reksa dana di marketplace terkemuka di Indonesia juga kan? Mau bilang susah, gimana lagi?
4. Fleksibel
Nah, ini yang sudah saya sebutkan di atas tadi sih. Keburu butuh, reksa dana pasar uang bisa banget dicairkan kapan pun, dari mana pun, dalam jumlah berapa pun.
Tak cuma itu, mau beli, atau mau dijual kembali, juga bisa dilakukan kapan pun tanpa tambahan biaya.
Jadi, selain cocok untuk investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang juga cocok untuk menaruh dana darurat tapi sekaligus dapatkan keuntungan.
Kita enggak akan kena denda jika ingin segera mencairkan dana, enggak seperti deposito ataupun tabungan berjangka lain.
Sisi Lain Reksa Dana Pasar Uang
However, meski banyak sekali keuntungannya, teteup ya, ada beberapa hal yang terkait reksa dana pasar uang ini yang penting untuk diingat. Yaitu:
- Reksa dana adalah instrumen investasi sehingga berbeda dengan deposito yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan–alias LPS, reksa dana pasar uang tidak dijamin oleh lembaga mana pun.
- Namanya investasi, tetap saja ada risiko menyertai. Salah satunya bisa saja terjadi wanprestasi, yang terjadi karena ada pihak yang tak bisa memenuhi janji ataupun ingkar. Duh kan, yang namanya ingkar janji itu nggak cuma masalah para bucin ya. Ini juga masalah banget di investasi.
Jadi, Apa Nih Kesimpulan Kita?
Reksa dana pasar uang menjadi alternatif terbaik ketimbang deposito, apalagi sekadar tabungan. Sudah pasti cocok banget juga buat kamu-kamu yang baru mulai belajar investasi. Risikonya terbilang rendah (meski tetap lebih besar ketimbang deposito) tapi imbalnya juga lebih besar daripada deposito, dengan fleksibilitas waktu yang pastinya lebih menguntungkan kita.
So, hayuk bijak dalam menentukan mau digimanain dan diapain uang kita? Ingat lo, treat your money right, and they will treat you well in the future.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.
Ariesusduabelas mengatakan
Huh, baru sadar reksadana itu penting saat pasar saham down begini. Keliatannya saja anak muda bisa nerima risiko, ternyata saat saham batubara kepunyaan turun 19% mikir-mikir juga. Hahaha. Diversifikasinya cukup tega juga, 80% saham, 20% sisanya bentuk cash — untuk averaging harga saham. Pas tiga-tiganya turun, amunisi habis untuk averaging.
Baru aja kemarin saya cutloss di beberapa saham yang dipunya. Ceritanya, mau restrukturisasi investasi. 50% saham, 30% reksadana, dan 20% di P2P lending. Ada saran gak ya? Rencananya habis ini, duit yang ada di RDN tak akan saya ambil-ambil. Yang diambil biar yang di reksadana — rencananya sih di reksadana pasar uang.
diskartes mengatakan
Hasekkk.. goodluck dah.
Musti dirasain, ga ada saran. LoL
Binsar mengatakan
Misalkan ad uang 1juta kita pergi bank swasta di indonesia tercinta in dn kita kasih tau ke cs bank untuk mendaftar kan reksadana pasar uang trus tiap bulannya kita minta dipotong 200ribuan apa kah bisa??
Mohon dibantu untuk penjelasan nya para senior2 ku.
Oalnya saya blom pernah tau masalah seprti ini.
Trimakasih.
Anita mengatakan
Bisa banget
Vera mengatakan
Ada rekomend reksadana yg oke? Boleh diinfokan ke email saya..
Carolina Ratri mengatakan
Baca-baca, dan teliti fund fact sheet-nya ya.
Anita mengatakan
Baca2 RD mana yg jd top performer, Mb
Dini mengatakan
Saya belum tau tentang reksadana, saya masih takut kalau tidak ada jaminan uang saya kembali, mohon pencerahannya dong saya butuh belajar banyak dsari para senior disini
Carolina Ratri mengatakan
Memang tidak akan pernah ada jaminan 100% aman pada setiap instrumen investasi.
Coba baca-baca dan belajar saja terus ya. Di blog ini sudah ada banyak tulisan tentang reksa dana. Silakan dicari, dan dipelajari. Take your time.