Assalamualaykum penggemar blockchain 4.0
Eh apaan tuh?
Jadi ketika semua pemerintah di dunia termasuk Indonesia sedang hype dengan istilah Revolusi Industri 4.0, ternyata dunia blockchain sudah bergerak ke Blockchain 4.0. Akan kita bahas, tapi pelan-pelan seperti biasa ya.
Dimulai dari. . .
Januari 2019 saya memutuskan untuk menghadiri konferensi Blockchain Summit di Seoul Korea Selatan, dan bertemu dengan beberapa Co Founder, Partner, atau CEO di industri ini. Beberapa nama seperti Jackey Wang dari 500 Startups, Peter Fedchenkov dan Andrey Zhulin dari Insolar, Robert Wiecko dari Dash, serta Mick Tsai dari Contentos merupakan nama besar di dunia blockchain yang beruntung karena bisa bertukar kartu nama dengan saya.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tahun 2018 merupakan masa yang sulit bagi penggemar cryptocurrency, bitcoin dan mata uang kripto lainnya mengalami penurunan harga yang sangat luar biasa. Makanya ketika bertemu dengan nyonya cantik Jackey Wang, pertanyaan utama kepada beliau adalah
“Bagaimana outlook cryptocurrency di tahun 2019?”
Salah satu yang saya suka dari sosoknya adalah murah senyum, sehingga menambah keanggunannya. Aish, jangan salah fokus. Maksudnya, saya menyukai ketidak diplomatisannya, sehingga jujur dan reliable di bisnis ini. Dia berkata,
“Cryptocurrency memang sedang mengalami penurunan sehingga sangat logis jika perusahaan investasi seperti kami salah satunya, juga memilih untuk wait and see. Saya kira baru pada Q3 2019 nanti, harga mata uang kripto akan kembali normal.“
Hal senada juga diamini pebisnis blockchain lainnya, dan saya pun sepakat. Berulang kali baik di instagram maupun blog, saya mengatakan bahwa mata uang digital sedang mencari harga. Kalau belum ketemu, pasti volatilitasnya akan tinggi. Sehingga memang cryptocurrency untuk investasi jangka panjang menjadi terlalu riskan, akan lebih baik digunakan untuk trading jangka pendek.
Blockchain 4.0
Selain outlook, Jackey menambahkan bahwa saat ini telah banyak startups bermunculan dan dunia berkembang begitu cepat. Blockchain 4.0 merupakan generasi selanjutnya dari teknologi blockchain. Saya cukup terkejut dengan istilah ini ketika Peter Fedchenkov dengan percaya diri bilang bahwa perusahaannya adalah yang pertama dalam menerapkan semua persyaratan untuk menjadi sebuah platform blockchain 4.0.
Saya tidak akan bercerita tentang apa yang dilakukan Insolar di artikel ini, namun mengenai makna blockchain 4.0.
Apa itu blockchain 4.0?
Setiap perusahan blockchain mendefinisikan sesuai dengan keinginan masing-masing, Anda bisa melihatnya sendiri di google. Tetapi ada satu persamaan utama bahwa blockchain 4.0 adalah mekanisme yang lebih cepat dari sisi transaction per second (TPS), kemudian jangkauan servis luar biasa berkelas dunia. Misalnya tentang isu kesehatan dimana menjadi perhatian seluruh dunia dan negara maju maupun organisasi internasional terlibat di dalamnya. Beberapa perusahaan teknologi yang mengaku berada di zona blockchain 4.0 optimis bahwa platformnya bisa menembus batas antar negara dengan cepat sehingga memperbaiki sistem kesehatan konvensional saat ini. Bitcoin yang merupakan platform pembayaran dengan kecepatan 7 TPS jelas tidak memenuhi kriteria tersebut.
Sedikit lebih paham?
Kita ngomongin kemajuan zaman, bukan semata-mata cryptocurrency lho ya!
Bayangkan pengaplikasian blockchain di kendaraan bermotor, seandainya semua sudah terkoneksi dan menemui kemacetan di jalan, maka “mungkin” ada mekanisme memberikan jalan lengang. Misalnya dengan memberi token dari yang terburu-buru kepada yang lagi nyantai secara otomatis. Atau apa deh, contoh liar yang bisa kalian imajinasikan.
Saat ini terlihat bahwa meskipun blockchain sudah melewati batasan negara, tapi mereka terspesifikasi di masing-masing fungsi yang ada. Jadi sebenarnya di setiap chain antar project masih belum terkoneksi. Teknologi yang dibawa blockchain 4.0, seyogianya sudah memberi solusi tersebut.
Tapi, benarkah demikian?
Atau hanya ilusi marketing semata agar projectnya laku di mata investor?
Penamaan yang keren memang bisa menjadi kunci keberhasilan sebuah project, tapi terlalu naif jika hanya seperti itu. Saya sendiri meyakini bahwa blockchain 4.0 sudah di ambang pintu, tapi belum ada yang berhasil memasukinya di Januari 2019.
Karena selain urusan kecepatan, akses antar project, dan semacamnya, harusnya penilaian pasar dalam memvaluasi harus sudah terbentuk. Kalaupun ada volatilitas pasar, tentu wajar sepanjang tidak semengerikan sekarang. Naik turun lebih dari 100% dalam rentang setahun menurut saya tidak sehat untuk kejiwaan kita.
Ngomong-ngomong soal volatilitas harga mata uang kripto yang luar biasa gila, saya menyempatkan diri bertemu dengan petinggi DASH. Jangan bilang belum pernah dengar DASH, salah satu mata uang kripto terkenal di dunia lhoh. Bahkan sekarang sedang membantu Venezuela untuk membangun kembali perekonomiannya.
Robert Wiecko dari Dash memberi pendapat soal kejatuhan harga mata uang kripto di seluruh dunia, bahwa penyebab utamanya adalah ulah spekulan. Ketika tahun 2017-2018 sedang hype, para spekulan berbondong masuk ke pasar yang membuat harga naik gila-gilaan. Kemudian dalam perjalanan 2018 terjadi serangan ke exchanger dan membuat beberapa pemerintah melarang penggunaannya, spekulan buru-buru keluar market. Thus, pasar menjadi crash tanpa batas seperti sekarang.
Saat itu sempat saya sounding ke Robert, bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi yang luar biasa sehingga akan sangat bagus jika DASH bisa masuk dalam pembenahan infrastuktur keuangan kita.
Blockchain Outlook
Contentos merupakan platform blockchain yang menggawangi dunia content dan sudah bekerja sama dengan beberapa youtuber internasional. Dan mereka sangat “ngeh” dengan potensi besar di Indonesia, makanya ada tangan mereka disini melalui LiveMe.
Dalam perbincangan saya dengan CEO Contentos, Mick Tsai menerangkan dunia kripto masih terus berkembang. Terkait dengan perusahaannya, content baru selalu bermunculan entah di negara berkembang maupun negara maju. Itulah kenapa, para pelaku blockchain seharusnya tidak terlalu pesimis. Tapi memang tahun 2018 merupakan tahun yang sulit, dan 2019 belum tentu membaik. Hal ini senada dengan statement Jackey Wang diawal.
Cukup ya cerita blockchain 4.0
Wassalamualaykum penggemar blockchain!