Assalamualaykum fundamentalist!
Apakah Warren Buffet bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia jika dia melakukan analisa saham sendiri? Bisa jadi tidak, nyatanya dia selalu didampingi sahabatnya yang juga handal dalam melakukan analisa saham, Charlie Munger.
Persahabatan puluhan tahun membuat kerjasama mereka sangat solid, hasilnya Berkshire Hathaway bisa dibilang sebagai salah satu saham termahal di Wall Street, per lembarnya sekarang di kisaran USD 300!
Anda juga harus tahu bahwa selama ini baik Warren Buffet dan Charlie Munger dikenal seperti pemangsa, mereka dengan sabar menunggu buruannya yaitu saham datang pada menghampiri, bukan mereka yang mengejar. Dan orang hebat selalu meninggalkan pelajaran yang layak kita kupas, maka topik kita kali ini adalah analisa saham ala Charlie Munger.
Siap ya?
Tenang, cara dia cukup mudah kok.
Tapi sebelumnya saya sarankan Anda sedikit baca tentang teknik dasar analisa saham dulu,
– Analisa saham fundamental kualitatif
– Analisa saham fundamental kuantitatif
– Analisa saham teknikal
Analisa Saham dari Charlie Munger
Analisa saham 1: Memahami Bisnis Perusahaan. . . secara Komprehensif
Hampir semua investor kawakan selalu berpesan untuk tidak beli saham yang bisnisnya tidak dimengerti. Warren Buffet enggan ikut-ikutan gejolak dot com di tahun 2000, adalah salah satu contohnya.
Charlie Munger mengajarkan untuk memperhatikan sekeliling, bahkan bisa jadi es krim yang dikonsumsi atau kertas tisu menjadi tambang emas Anda. Dari buku karya Danielle Town, ada teknik menarik untuk menemukan bisnis saham yang bisa dengan mudah dipahami. Kuncinya adalah, Anda memang berminat dan berhubungan langsung dengan produk perusahaan tersebut.
Itu namanya diagram venn, jadi ada 3 kategori nih yang biasanya lekat dengan kehidupan Anda sehari-hari.
1. Passion: makan, masak, belanja online.
2. Kerja: Manajer startup e-commerce, copywriter.
3. Konsumsinya: baju kerja, makanan sehari-hari, olahraga, travelling.
Nah kalau dimasukkin ke diagram venn, maka irisannya keliatan di bagian perusahaan online. Dengan demikian, investigasi bisa dimulai dari perusahaan yang berbisnis secara online.
Coba Anda bikin diagram venn seperti itu deh! Abis itu temukan bisnis yang mau dijadikan kelinci percobaan.
Analisa saham 2: Competitive Advantage yang. . . TAHAN LAMA!
Agar lebih mudah dipahami, kita bisa mendeskripsikan competitive advantage sebagai faktor X, seperti yang ada di kompetisi menyanyi.
Dalam dunia investasi, bayangkan sebuah kastil yang dikelilingi parit untuk menangkal serangan dari luar. Kastil itu adalah perusahaan, sementara parit merupakan faktor X yang membuat sang kastil bertahan. Agar tahan lama, faktor X tadi harus kuat.
Ada lima faktor X yang bisa jadi acuan:
1. Brand
Brand perusahaan kuat banget ga? Macam kalau ngomong mie jadi keinget indomie, sementara motor ingetnya honda. Saking kuatnya, kan orang sampai bilang “Pinjam hondanya ya!”
2. Subtitusi
Orang males pindah produk karena uda nyaman, jadilah ini sebagai faktor X. Misal kalau uda make Apple dan semua terhubung, mau pake android jadi ogah-ogahan bukan?
3. Monopoli
Perusahaan yang punya mandat dari pemerintah, oleh karenanya ga punya pesaing. Contoh bisnis jalan, jalan tol, dan semacamnya.
4. Resep Rahasia
Biasanya perusahaan yang banyak berhubungan dengan paten atau kekayaan intelektual. Nah perusahaan obat pasti punya banyak paten kan?
5. Harga
Murah banget!
Analisa saham 3: Kualitas Manajemen
Saya pernah kupas di instagram, kalau Venture Capital biasanya datengin CEO perusahaan buat diajak makan sambil diselidiki kapasitas doi. Nah kalau kita yang investor ritel kan tidak mungkin tuh?
Trus bagaimana buat ngecek kualitas manajmen?
Sekarang sudah zaman internet, brother! Bahkan tetangga sebelah selingkuh juga ketahuan pake search engine, apalagi bosnya perusahaan. Tapi memang masih banyak rahasia yang tidak ditampilkan ke dunia daring sih.
Anda bisa mulai melakukan pengecekan biografi sang CEO, sampai jajaran direksinya. Mereka pernah terlibat masalah belum sebenarnya? Kemudian apakah style manajemennya seperti enterpreneur yang hobi show off, atau justru mengunci diri dari keramaian?
Yang juga penting adalah mengecek pendirinya, apakah masih berada disana atau tidak. Seandainya sudah tidak berada di perusahaan, coba teliti alasannya. Kalau Anda tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan, bisa lanjut.
Gaya manajemen bisa dilihat secara kuantitatif pula, yaitu memperhitungkan tingkat pengembalian modal yang ditunjukkan oleh Return on Equity (ROE) atau Return on Invested Capital (ROIC).
Analisa saham 4: Jangan mau beli mahal
Logika yang digunakan oleh Charlie, sebagus apapun saham, tidak ada artinya jika dibeli terlalu mahal. Karena prinsip itulah, dia lebih menyukai menunggu dan tidak melakukan apapun demi saat yang tepat untuk membeli saham incaran.
Ada tiga metode analisa saham yang digunakan Phil Town dalam menilai harga:
1. Ten Cap price menggunakan owner earnings
Metode ini muncul karena baik Charlie Munger dan Warren Buffet butuh 10% return dari investasinya setiap tahun. Dengan metode ini, Anda perlu mengetahui dulu nilai owner earnings. Caranya:
Laba Bersih
+ Depresiasi dan Amortisasi
+ Perubahan Piutang
+ Perubahan Utang
+ Pajak
+ Capex
= Owner Earnings
Jadi kalau ada perusahaan celana punya laba bersih 500 juta, depresiasi 400 juta, perubahan piutang dan utang masing-masing -20 juta dan 30 juta, sementara pajak 200 juta dan capex -300 juta, jika dijumlah totalnya = 810 juta.
Dengan ten cap, maka pembelian keseluruhan bisnis= 810 juta x 10 = 8,1 Milyar
2. Payback Time
Dalam menghitung payback time, maka perlu mengetahui nilai free cash flow. Caranya:
+ Net Cash dari operasional
+ Capex
= Free cash flow
Misal cash nya 280 juta, pembelian properti dan capex lainnya 130 juta, maka free cash flownya 150 juta. Kita masukkan 150 juta tadi ke penghitungan dengan menggunakan 8 tahun Payback Time. Maka ketemu angka 2.477.800.000 untuk dibeli.
Masih bingung? Coba kalian cek highlight instagram diskartes yak!
3. Margin of Safety
Margin of safety bisa dikatakan sebagai penilaian perusahaan dari sisi pendapatan. Saya langsung ke rumusnya ya.
Pertama, kita menggunakan time frame 10 tahun ke depan. Berapa harga saham yang layak pada saat itu? So, hitung Earning per share 10 tahun mendatang. Caranya dengan menggunakan future value, well pake aja excel. Masukkan rumus =FV(rate, nper, pmt, pv, type)
Misal EPS 20ribu, berarti 10 tahun lagi adalah 88,23 ribu
Kedua, kalikan EPS 10 tahun tadi dengan PER. Jadi misal PER nya 22. Maka 88,23 ribux22= 1.941.060
Ketiga, kita akan membuat asumsi return setiap tahun atau Minimum Acceptable Rate of Return (MARR) adalah 15%. Dengan jangka 10 tahun, berarti nilainya 1.941.060/(1,15)10
485 ribu!
Keempat, Margin of Safety = Harga/2
So, nilai Margin of Safety adalah 485 ribu/2 = 242,… ribu
Nah begitulah kira-kira cara menghitung nilai saham. Cukup mudah kan? Kalau ada pertanyaan silakan komen di bawah!
Wassalamualaykum fundamentalist!
untouchable man mengatakan
contoh kasusnya dong pak
diskartes mengatakan
Ditunggu yaa…
Afiyan CA mengatakan
Ilmunya bagus, tp bahasanya agak sulit dipahami. Hehehe… terimakasih, terus berkarya
diskartes mengatakan
Thanks