diskartes.com – Assalamualaykum Alien!
Pastikan Anda sudah baca ulasan saya tentang teknologi blockchain ya sebelum lanjut ke topik ethereum. Bukan apa-apa, tapi memang sebelum melangkah lebih jauh, kita harus pahami dulu teknologi yang digunakan.
Nah topik kita kali ini adalah untuk menjawab pertanyaan,
Apa itu ethereum?
Dulu uda ngomongin bitcoin, sekarang lanjut ethereum. Apa-apaan ini sih?
Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, di dunia ini ada buanyak sekali mata uang digital. Bitcoin tidak sendirian, dia punya banyak kawan. Salah satunya Ethereum.
Ethereum muncul karena sebuah “proyek Ethereum”, untuk menciptakan platform dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Platform tersebut nantinya bisa digunakan developer untuk membangun aplikasi yang terdesentralisasi.
Namanya proyek butuh biaya dong, maka tim developer Ethereum memutuskan untuk melakukan ICO Ethereum. Atau dengan bahasa lain, menciptakan uang digital (token) Ethereum yang bisa digunakan oleh para investornya.
Bitcoin dan Ethereum memiliki kesamaan yang hakiki, yakni keduanya menggunakan teknologi blockchain yang terdesentralisasi. Tapi. . .
Ya tentu saja ada bedanya. Pernah transfer menggunakan bitcoin atau ethereum?
Kalau saya jelasin teknisnya, bakalan panjang, namun pada intinya penyelesaian transfer menggunakan ethereum jauh lebih cepat dibandingkan dengan bitcoin. Selain itu juga sudah disinggung di atas, kalau Ethereum merupakan crowd funding melalui ICO, sementara Bitcoin tidak.
Tentu saja masih ada beberapa perbedaan seperti bahasa pemrograman dan lainnya, well tapi itu bukan bahasan kita sekarang. Karena pada prinsipnya, saya meyakini kedua mata uang digital ini masih layak digunakan sebagai alat investasi.
Apakah Ethereum akan mengikuti kesuksesan Bitcoin?
Pertanyaan tersebut beberapa kali saya dengar dari kolega yang nanya prospek Ethereum. Karena enggak mau berteori doang, maka saya lakukan money test terhadap Bitcoin dan Ethereum di bulan 5 tahun 2017 kemarin.
Not bad, hasilnya oke punya kok.
Belum ada setahun, kenaikannya lebih dari 100% jika dihitung sampai Desember 2017. Buat oleh-oleh, saya kasih pemandangan ya
Hingga April 2017, harga 1 ETH masih di kisaran 500 ribuan yang kemudian melonjak di angka 12 jutaan pada awal Januari 2018. Meski kemudian mengalami koreksi pada akhir-akhir ini, peluang ethereum untuk naik kembali sangat terbuka lebar. Kenapa demikian?
Sebagian besar industri blockchain memanfaatkan teknologi smart contract milik Ethereum. Nanti kita akan kupas dikit tentang smart contract, tenang aja. Pada intinya, Ethereum adalah salah satu ICO tersukses yang pernah ada, karena investor meyakini proyek tersebut memiliki kejelasan visi di masa mendatang.
Teknologi Ethereum udah dipake dan disukai perusahaan-perusahaan gede. Sampai mereka tuh buat aliansi yang bernama Enterprise Ethereum Alliance (banyak perusahaan gede tergabung kayak Microsoft, intel, accenture, dan seterusnya)
Selain itu, semakin banyak pula merchant di dunia yang menerima ethereum sebagai alat pembayaran. Bahkan sebagian besar ICO sudah menerima ether untuk membeli token yang mereka terbitkan, selain bitcoin tentunya.
Smart Contract
Berbicara tentang ethereum kurang gurih kalau tidak ngomongin “smart contract”. Bagaimana tidak, smart contract adalah roh dari ethereum. Okay, straight to the point saja.
Apa itu smart contract?
Pertama, terjadi kesepakatan kontrak yang tercatat dalam jaringan blockchain. Individu didalamnya bersifat anonim, sementara kesepakatan tadi tercatat dalam ledger. Setelah itu pada, kode-kode dalam program akan tereksekusi ketika terjadi transaksi dan terakhir, yaitu seluruh jaringan akan terbaca.
Bingung? Gampangnya gini. . .
Anggap saja Anda nyewa rumah saya, menggunakan jaringan blockchain jadi bayar pake uang kripto. Anda akan dapat bukti pembayaran dalam kontrak virtual kita, dimana saya akan kasih kunci pada waktu yang ditentukan.
Jika kunci tidak datang ontime, blockchain akan me-refund.
Sementara jika kunci datang lebih cepat, maka sistem akan menahan ngasih fee dan kunci pada kita sampai tanggal kesepakatan terpenuhi.
Sistem smart contract bekerja dengan skema “jika” dan disaksikan oleh ratusan orang.
Begitulah kira-kira.
Bagaimana cara membeli ether?
1. Menyiapkan ether wallet
Saya pernah ngebahas tentang Luno kan di tulisan cara membeli bitcoin?
Lhoh, apa hubungannya?
Sodara-sodara, memang saya belum terlalu lama menggunakan Luno, tapi ternyata asik juga lhoh. Pertama, saya mendapat bonus ketika Anda ngedaftarin pake kode Y92JZ. Trus yang kedua, user friendly, ga ribet buat orang yang baru pertama beli aset digital. Weits, ada lagi keuntungannya dan ini untuk Anda.
Perlu diketahui juga bahwa Luno memfasilitasi wallet ether juga, yaitu tempat Anda menyimpan ether setelah beli. Belinya dimana? Pakai fasilitas di aplikasi Luno juga bisa.
Kok ngomongin Luno mulu sih Kakanda?
Iya, soalnya saya lagi kerjasama ma doi. Tapi selain itu, memang layak kok. Ingat, ada tiga syarat sebuah wallet dikatakan layak termasuk ether wallet, antara lain sisi keamanan, kemudahan penggunaan, dan user interface-nya. Menurut saya, luno mewakilinya.
Cara daftar ke Luno seperti ini:
- Yang pertama adalah download aplikasi Luno di android atau iOS. Pas daftar, jangan lupa masukan kode Y92JZ tadi, karena kalian juga dapet bonus lhoh, ga cuma saya!
- Yang kedua, sebelum bertransaksi maka kalian harus isi saldonya dulu ya!
- Sesi pendaftaran selesai, lanjut ke sesi berikutnya.
2. Beli ether di Luno
Yups, betul sekali kawan-kawan.
Jadi selain sebagai wallet yang ada di aplikasi smartphone, Luno juga exchanger. Anda bisa langsung membeli ether menggunakan Luno.
Setelah membelinya, Anda bisa simpan sebagai produk investasi atau menggunakannya sebagai alat transaksi dengan mengirimkan ke wallet ether tujuan. It’s so simple. Nih, saya kasih gambaran wallet Luno nya.
Sudah liat wallet di atas kan? Ada tulisan 0,… sekian. Artinya Anda tidak perlu membeli keseluruhan koin, bisa setengah, seperempat atau berapapun yang dimau.
Contoh jika sekarang harga 1 ETH adalah 12 juta, dan Anda hanya punya duit 6 juta. Anda bisa membelinya, nanti dapatnya 0,5 ETH, jelas Gaes?
Tentu nilai ETH masih jauh di bawah Bitcoin yang di atas seratus juta untuk setiap koinnya. Jadi kalau masih belum mampu beli 0,5 BTC, yaaah 0,5 ETH cukup lah ya. Dalam 3 bulan terakhir ini rasio antara ETH/BTC masih di kisaran 0,09… – 0,1… Artinya cukup 0,09 BTC atau 0,1 BTC untuk mendapat satu ETH.
Trading atau investasi Ethereum?
Anda harus memahami bahwa ether adalah aset digital yang sangat volatil, bisa mendatangkan keuntungan luar biasa banyak, namun berisiko tinggi untuk bikin bangkrut. Jadi Anda harus benar-benar memahami poin ini sebelumnya, jangan salahkan saya kalau apes.
Apakah Kang Diskartes punya ether?
Yups, saat ini saya masih simpan ether untuk jangka panjang. Karena masih terbuka lebar peluang nilai ether kembali ke titik terbaiknya di 20 jutaan, atau bahkan lebih.
Selain itu kapitalisasi ethereum berada di peringkat kedua di bawah bitcoin, menjadi alasan yang cukup meyakinkan bahwa proyek ini akan berjalan on the track.
Sementara jika Anda lebih tertarik untuk menjadi swing trader, pastikan untuk tidak melupakan dasar analisis teknikal. Karena ada momen dimana pergerakan harganya sangat cepat, tapi ada juga waktu tertentu dimana harganya tidak berubah signifikan.
Well, nampaknya sudah cukup ya untuk kisah investasi ethereum.
Wassalamualaykum Alien!