diskartes.com – Assalamualaykum trader!
Era robot telah dimulai, memang sih belum seperti film-film yang memproyeksikan masa depan, namun paling tidak sudah masuk ke industri pasar modal. Saya masih inget beberapa pekan lalu tenaga kerja perbankan di Eropa berkurang drastis gegara sudah digantikan oleh teknologi.
Pertanyaan serupa muncul ketika beberapa blogger dikumpulkan saat RHB Sekuritas launching aplikasi dengan fitur ARO (Assisted Robo Optimization). Singkat cerita, tampilan ARO lebih milenial dan menggunakan robot untuk menentukan saat untuk “Buy”, “Hold”, atau “Sell” dengan arah kecenderungan yang ditunjukkan dengan bar.
Pada saat itu, ada pertanyaan begini:
” Apakah dengan peluncuran ARO, akan mengurangi tenaga kerja manusia di perusahaan RHB?”
Entah kenapa saya tergelitik, untungnya jawaban dari pihak manajemen cukup menenangkan. Jadi peluncuran robot sebagai alat bantu trading tidak menghilangkan unsur manusia. Ingat, kemajuan teknologi akan semakin sempurna dengan adanya “human touch”.
Well, saya sepakat dengan jawaban beliau. Bagaimanapun juga, setiap keputusan adalah tanggung jawab si manusia. Oleh karena itu, dalam trading juga diperlukan bantuan rekomendasi dari manusia juga. Robot hanya berfungsi untuk menekan rasa emosi, sehingga mengurangi potensi loss yang disebabkan gara-gara masalah “mood”.
Sekarang kita akan bahas, sebenarnya bagaimana trading saham dengan robot agar ngasih profit optimal?
1. Paham Manfaat Robot Trading
Sebenarnya akan jadi mubazir bila Anda menggunakan teknologi tanpa mengetahui manfaatnya. Robot trading saham diciptakan untuk menutup kekurangan “manusiawi”.
Misalnya kita sudah membuat formula trading dan diaplikasikan ke sistem. Maka secara otomatis, setiap arah harga saham akan dieksekusi sesuai “ide”, bukan “perasaan” kita. Tidak akan ada perasaan seperti,
“Ah, jual nanti aja. Sayang, kayaknya bisa naik lagi.”
Betul kan?
Dengan demikian, perilaku trading akan sangat konsisten dan disiplin. Namanya aja robot, pastilah kaku!
2. Waspada Efek Negatif Robot Trading Saham
Tidak semuanya positif pasti, akan selalu ada kekurangan bahkan dalam penggunaan robot trading. Misalnya saja terjadi system error atau bug di program yang dijalankan. Uda ketauan dong, bisa jadi Anda gagal bertransaksi atau justru salah menciptakan formula.
Makanya sebagai pemilik modal, Anda tetap harus awas mengawasi penggunaan robot trading. Jangan dilepas begitu saja!
Memang sudah tidak perlu dilihat setiap saat, tapi monitor aja dalam kurun waktu tertentu.
3. Paham Analisis Teknikal
Karena mainnya di formula yang kita perintah untuk dijalankan robot, maka sebagian besar analisis bersifat teknikal. Oleh karena itu, sebelum lebih jauh melangkah, coba deh biasakan diri Anda dengan istilah-istilah analisis teknikal.
Pada akhirnya Anda akan dihadapkan pada pilihan untuk Beli atau Jual di titik tertentu. Jadi akan sangat merepotkan jika Anda tidak memahami sinyal-sinyal yang telah diberikan oleh Sang Robot.
Salah satu prinsip yang saya gunakan ketika membicarakan analisis teknikal adalah menggunakan teknik paling sederhana. Bahkan terkadang hanya modal MA nampaknya cukup, toh saya bukan seorang day trader yang setiap detiknya berkutat dengan candle stick.
Cukup menentukan titik support dan resistance setiap minggunya, dan biarkan Si Robot yang mengeksekusinya.
4. Tes Software
Masa iya Anda mau menggunakan tools yang ternyata tidak nyaman?
Engga doyan kan? Oleh karena itu, coba deh ngetest alatnya dulu. Sebagian besar software termasuk ARO, membutuhkan syarat membuka rekening agar mendapat pelayanan premium.
Nampaknya tidak terlalu masalah, toh biasanya juga enggak besar paling di kisaran ratusan ribu. Nah setelah itu, invest duit di rekening tadi. Ga perlu banyak-banyak, cukup 10% dari modal Anda untuk nge-test robot trading saham.
Kalau nyaman silakan diteruskan, bagaimana jika tidak?
Ya harus telepon call center dan lakukan penarikan dana, semuanya! Jangan lupa pertimbangkan faktor risiko investasi yang mampu Anda terima dan jangka waktu tradingnya.
5. Dinamis
Setiap trend pasar memiliki strategi yang berbeda, Anda tidak bisa mematok nilai resistance tinggi kalau pasar sedang bearish, begitu pula sebaliknya.
Richard Dennis, seorang trader legendaris mengajarkan strategi tradingnya kepada sekumpulan orang, bahkan termasuk yang belum berpengalaman. Memang mungkin sih, mencontoh kesuksesannya melalui teknik yang diajarkan, tapi jangan saklek.
Lebih dari itu, siswa harus bisa paham alasan kenapa si Richard memutuskan jual, beli, dan mengaplikasikannya di sistem yang dia buat. Pasar dan trading bukan benda mati, dia digerakkan oleh manusia, so kita harus dinamis dan fleksibel terhadap perilaku mereka.
Sama pasangan yang cuma seorang aja bisa fleksibel, masa sama trader yang jumlahnya ribuan Anda mau kaku?
Well, nampaknya sekian dulu ya obrolan kita hari ini. Semoga bermanfaat!
Wassalamualaykum trader!
Daruma mengatakan
Ini kayak yang philip sekuritas punya atau gimana bro ? baru tau g RHB luncurin beginian.
Sebenernya bisnis broker retail itu emang uda dying bisnis sih bro sejak munculnya etrading ( daewoo skr ), dan indo premier dulu ngerusak fee jual dan beli ( nurut g loooh )
g inget waktu dulu 2010 masih jadi broker retail baca artikel bisnis broker saham retail di AS itu uda ampir punah dan shifting jadi financial planner untuk High Network Client.. Kayak Private Bankers gitu kali yaak,. Tapi jumlahnya ga banyak yang shifting jadi beginian.. dan itu juga dulu salah satu alasan g banting setir hahahaha
cepat atau lambat bisnis yang setipe kayak gini juga bakal ngalamin hal yang sama, pie nya bakal dimakan online / robo
diskartes mengatakan
Jiah, mantan broker retail ikutan curhat bro. hahaha
Kalo menurut pandangan gue sih ini masih model sederhana ya, masukin strategi trus tinggal nunggu eksekusi. Sama kayak etrade lainnya dengan tampilan yang lebih dinamis. Doi ga bisa dibuka di website setau gue, musti lewat apps. Sayangnya gue gabisa ngetes lebih jauh, karena musti punya rek disana dulu kan.
Baru kemarin hari Selasa bro, RHB ngluncurin. Gue juga dikasih tau ama temen-temen.
love from Jogja mengatakan
Kirain bener-bener robot kayak transformer gitu, he..he..he… saya tambah pengetahuan nih…..TFS..mas..
diskartes mengatakan
hahaha,, ya enggak lah mba.. thanks uda mampir jeng