diskartes.com – Assalamualaykum investor BUMN!
Investor saham pemula biasanya sangat takut menghadapi risiko, pengennya main aman tapi tetep dapat untung. Makanya sering banget saya dapat pertanyaan,
“Kak, kalau beli saham BUMN itu aman ga sih?”
Sekali lagi saya tegaskan, jika risiko dianggap sebagai indikasi “ketidak amanan”, maka tidak ada satupun investasi yang aman. Lha namanya investasi selalu ada risikonya, sekecil apapun itu. Yang perlu kita lakukan hanya sebatas mereduksi dan memitigasi, karena tidak mungkin menghilangkannya.
Namun demikian, memang bisa dibilang investasi di saham-saham BUMN memiliki jaring keamanan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan biasa. Kepemilikan pemerintah disitu memberi nilai lebih sehingga memunculkan stigma bahwa perusahaan BUMN tidak akan bangkrut karena memiliki backing yang kuat.
Katakanlah apabila terjadi penurunan harga yang terlampau drastis, maka pemerintah bisa melakukan buyback untuk mengkatrol kembali harga saham BUMN. Hal ini pernah dilakukan pada tahun 2015 ketika Pemerintah melakukan buyback saham pelat merah dengan menggelontorkan dana 10T.
Tapi jangan salah, kadang selalu muncul kondisi tidak terduga. Pada tahun 2011, Garuda Indonesia melakukan IPO yang digadang-gadang akan menuai kesuksesan besar. Tapi apa daya, ternyata perusahaan BUMN tersebut tidak menarik pasar hingga ambles di bawah perkiraan harga.
Bahkan hingga saat ini harga saham GIAA hanya Rp 330,- jauh dibawah harga IPO yang senilai Rp 750,-.
Bagaimana Memilih Saham BUMN Yang Keren?
Jika Anda mengintip portofolio saya, maka akan selalu ada saham BUMN sebagai bentuk diversifikasi investasi. Ntah itu Jasa Marga (JSMR), Telkom (TLKM), dan lain sebagainya. Kadang diejek oleh trader lain sih, buat mereka, memilih saham blue chip dianggap sebagai mainan anak-anak. But don’t worry.
Yang bertanggung jawab terhadap duit Anda ya kalian sendiri, bukan orang lain. Camkan! Oleh karena itu, mari sekarang kita diskusikan bagaimana memilih saham BUMN yang pas untuk kemaslahatan masing-masing.
1. Perhatikan Kebijakan Belanja Pemerintah
Pemerintah dan Pengusaha memang sudah sewajarnya saling koordinasi. Pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif sementara para pengusaha menyerap tenaga kerja serta menggerakkan roda ekonomi.
Dampak lebih besar tentu akan dirasakan oleh perusahaan milik negara, karena setiap kebijakan yang dikeluarkan tentu akan dipatuhi oleh BUMN terlebih dahulu, baru swasta. Selain itu adapula megaproyek dengan dana luar biasa gede, dimana sedikit sekali perusahaan mampu membiayai.
Misalnya infrastruktur tol atau komunikasi. Karena pemainnya tidak banyak, seandainya pemerintah menganggarkan kebijakan belanja infrastruktur tinggi atau rendah, maka perusahaan infrastruktur bisa langsung kena dampaknya. Tercipta pasar, sehingga harga saham melejit.
2. Kenaikan Relatif Lambat
Salah satu karakteristik saham BUMN terutama blue chip zone, mereka cukup tahan benturan namun lambat pula merangkak naik. Apalagi jika kenaikannya dibandingkan dengan saham second liner.
Itulah kenapa Anda jangan terburu nafsu jika memang sudah niat beli saham BUMN. Kalau kata orang Jawa,
“Alon-alon waton kelakon.”
3. Valuasi Saham BUMN
Pake cara yang gampang aja lah ya, karena kenaikannya cenderung lambat maka cari saham BUMN yang PER-nya masih kecil. Usahakan di bawah 20, soalnya kalau sudah ketinggian maka susah ruang geraknya!
Sementara teknik mencari saham BUMN lainnya, sama aja dengan yang telah saya ajarkan sebelumnya. Tolong Anda belajar lagi mengenai:
Analisis teknikal
– Kalau Pengen Cuan, Ayok Belajar Analisis Teknikal Saham!
– Teknik Klasik Trading Saham, Darvas Box
Analisis Fundamental
– Analisis Fundamental Kualitatif
– Analisis Fundamental Kuantitatif
Gitu aja ya obrolan singkat kita, Anda bisa juga beli buku Investory kalau berminat!
Wassalamualaykum investor BUMN!
prambudi mengatakan
bener tuh bang kartes, sebelum ramadhan kemarin beli JSMR karena saya pikir dia bakalan naik seiring dengan arus mudik yang bakalan mendongkrak kinerja perusahaan itu. Lumayan juga waktu itu kenaikannya sekitar 4% dalam kurun waktu pertengahan Mei – Juni.
diskartes mengatakan
Yups, JSMR termasuk saham BUMN yang jarang bergerak. Tapi kemarin cuan lumayan lah ya.