diskartes.com – Assalamualaykum para agen asuransi!
Beberapa waktu lalu diajakin Ani Berta untuk menghadiri acara Press Release Kinerja Prudential, dan disana ketemu dengan beberapa blogger senior lainnya.
Dari paparan yang disampaikan, secara overall keuntungan Prudential dalam trend naik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Well bisa dipahami memang, karena awareness masyarakat terhadap asuransi sudah tumbuh dan daya beli meningkat.
Kalau ngomongin angka nampaknya tidak elok sepanjang laporan keuangan audited nya belum keluar, justru lebih menarik pernyataan ibu cantik yang juga Corporate Marketing, Communications & Sharia Director, Nini Sumohandoyo. Beliau bilang Prudential sudah masuk bisnis asuransi syariah di tahun ke 10. Wow!
Setahun silam saya pernah menulis tentang investasi syariah, yang memang digandrungi karena terbukti memberi profit lebih kuat ditengah memburuknya ekonomi global. Oleh karena itu, topik kita kali ini akan obrolin asuransi syariah, semoga bisa bermanfaat untuk Anda semua.
Apa itu asuransi syariah?
Asuransi syariah adalah . . . Pusing, pake bahasa yang gampang aja ya
Begini konsepnya, orang-orang ngumpulin duit dalam satu pool, dan digunakan apabila ada salah satu anggotanya mengalami musibah. Dari pengertian dasar tadi, bisa disimpulkan dong ya bahwa perusahaan asuransi hanya sebagai pengumpul dana anggotanya.
Kalo gitu darimana Prudential atau perusahaan asuransi lainnya mendapat untung?
Ada info ni dari seorang mantan pemasar syariah. Perusahaan yang memasarkan produk syariah juga mendapat untung yang lumayan, ada fee untuk perusahaan atas pengelolaan asuransi syariah. Selain itu atas dana tabarru (dana yang digunakan untuk anggota yang mengalami musibah) ada juga bagian perusahaan.
Prospek Bisnis Asuransi Syariah
Sebenarnya alasan semua unit bisnis mulai menggarap bisnis syariah sederhana. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa jumlah muslim mengambil seperempat populasi dunia. Itu wow banget kan, terlebih pertumbuhan umat muslim semakin cepat dari waktu ke waktu.
Sementara Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia.
Dari aspek tersebut sudah jelas mana konsumen yang memang diincar, iya ga? Tidak peduli siapa produsennya, embel-embel syariah bukan barang langka lagi. Mulai dari investasi syariah, hotel syariah, sampai wisata syariah. Bagus memang, yang penting dijaga pengelolaannya.
Tentu saja negara kita menjadi sasaran empuk, terlebih masyarakatnya dalam fase bertumbuh, bukan negara miskin yang tidak punya dana atau negara maju yang telah stagnan.
Negara berkembang adalah tempat paling tepat untuk mulai berinvestasi dan sadar asuransi.
Data OJK menunjukkan hanya 0,1 % pengguna asuransi syariah dibanding populasi, sehingga space tumbuh masih luas. Paling tidak telah dibuktikan dari progress asuransi syariah dari 2015 ke 2016, aset asuransi syariah berkembang 21,69%. Dari press release kemarin saya jadi tahu kalau di tahun 2016 asuransi jiwa syariah menyumbang premi 2,2 T buat Prudential. Sebuah angka yang menarik, bukan?
Jangan lupakan pula warga non muslim, ternyata tertarik pula dengan produk syariah. Tidak mengherankan memang, menilik penetrasinya yang masif dan tidak menyasar hanya ke warga muslim.
Bagaimana Membeli Asuransi Syariah?
Sekali lagi perlu dipahami bahwa asuransi syariah memang untuk mengakomodasi kebutuhan umat muslim, tetapi baik muslim atau non muslim memiliki kesempatan yang sama untuk membeli produk ini. Nah jika Anda tertarik untuk membeli produk asuransi syariah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. List Perusahaan Asuransi Resmi
Enggak mau bukan ketemu dengan produk-produk bodong? Makanya langkah pertama akan menjadi yang paling krusial.
Anda harus membeli asuransi dari perusahaan yang terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tunggu dulu, nampaknya saya punya Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang bisa Anda gunakan sebagai acuan.
2. Bandingkan Sesama Asuransi Syariah
Sudah download list perusahaan tadi? Segera hubungi mereka deh, kemudian bandingkan.
Ketika Anda membandingkan produk-produk asuransi, bedakan antara syariah dan konvensional ya. Nampaknya bedanya terlalu jauh kalau beda jenis, makanya saran saya lakukan perbandingan yang apple to apple. Produk syariah dengan produk syariah.
Biasanya perbedaannya hanya tipis banget untuk sesama asuransi syariah, yang utama adalah pastikan kebutuhan Anda sudah di cover oleh sang produk.
3. Baca & Review
Masalah buat kebanyakan orang, malas membaca. Tapi usahakan untuk selalu membaca polis asuransi, baik itu syariah atau tidak. Penting!
Jangan sampai ketika Anda terkena musibah, lantas marah-marah karena tidak tercover.
Selain itu lakukan review tahunan atas polis asuransi Anda. Pikirkan apakah Anda memiliki anggota keluarga baru dan perlu dimasukkan ke dalam asuransi atau tidak. Kalau pendapatan Anda befluktuasi tiap tahun, minta ke agen untuk menyesuaikan agar tidak terlalu membebani keuangan keluarga.
Hmm, nampaknya obrolan kita kali ini cukup ya. Semoga bermanfaat!
Wassalamualaykum para agen asuransi!
Agatha Mey mengatakan
Wahhhhh keren infonya…
diskartes mengatakan
makasih mba mey
Ani Berta mengatakan
Menarik banget soal Asuransi Syariah ini. Saya lagi mendalami.
diskartes mengatakan
whii…thanks ya teh ani buat ajakannya
Ariesusduabelas mengatakan
Waini. Emmmm. Goood. Goood.
😀
diskartes mengatakan
Uda punya?
Ariesusduabelas mengatakan
Ibu punya Bang. Soal yang konvensional haram katanya. Hahaha.
Saya mah pakai konvensional: commbank. Yang perbulan ditambah itu. Autodebet.
diskartes mengatakan
Emang ibu ente tiada duanya..pilihan bijak…
Sayangnya anaknya masih sama kayak ane..
Hamli Syaifullah mengatakan
Kerren Bang…!!!!
Simulasi penjelasannya itu lhoo kerrenn…
Insya-Allah rajin berkunjung bang…!!
Salam Kenal yaa…
diskartes mengatakan
Makasih ya bro
Hamli Syaifullah mengatakan
Iya Bang…
Sama-sama Bang..
Jadi betah bacanya…!
Dan buat belajar juga ini enak…
Sangat informatif…
Makasih Bang…