diskartes.com – Assalamualaykum kolektor ORI!
Kemarin sempet ada rikues dari salah satu pembaca blog ini buat ngebahas obligasi. Kali ini kita bahas deh, karena topiknya bagus juga.
Siapa sih yang mau rugi ketika berinvestasi? Nggak akan ada satu orangpun, oleh karena itu setiap individu pasti mencari tempat nanam duit yang risikonya paling rendah. Risiko rendah aja ada potensi kerugian, apalagi yang berisiko tinggi. Tapi perlu diingat, risiko rendah selalu berbanding lurus dengan potensi profitnya. Jadi Anda jangan terlalu berharap ada produk investasi yang punya potensi profit 50% setahun, padahal risikonya hanya 5%-6%.
Ngomong-ngomong soal risiko rendah, tahukah Anda produk investasi yang kemungkinan ruginya paling kecil setelah deposito? Yeaps, itu adalah Surat Utang Negara. Nggak main-main, Negara Indonesia yang menjamin duit Anda, ibaratnya duit kita akan hangus hanya jika NKRI sudah tidak ada di muka bumi. Agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati produk investasi dari negara, pemerintah juga bikin obligasi ritel khusus untuk perorangan. Namanya Obligasi Ritel Indonesia!
Yakin, Obligasi Ritel Indonesia Dijamin Negara?
Tentu! UU 24 Tahun 2002 uda jelas-jelas ngomong gini kok,
“Surat Utang Negara (red. di dalamnya termasuk ORI) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.”
See? Jadi nggak ada salahnya Anda menginvestasikan duit di tempat yang risiko kehilangan duitnya mendekati 0% atau kata orang pintar risk-free instrument. Sejujurnya potensi berkurang nilainya masih ada, jika inflasi yang terjadi melebihi return yang didapat. Namun coba deh bandingkan sama deposito, return dari obligasi ritel ini lebih tinggi.
Obligasi Ritel vs Deposito
Kenapa dibandingkan dengan deposito? Karena memang yang selevel dari sisi keamanan sampai saat ini hanya deposito, ada LPS yang menjamin dana perbankan di bawah 2 M. Susah loh mencari produk investasi yang ngasih jaminan bonafit, adanya justru si marketing paling fokus ngomongin profit melulu. Well itu dari sisi jaminan, bagaimana dengan return-nya?
Seperti yang telah kita bahas di artikel sebelumnya, imbal hasil yang diberikan deposito pada tahun 2016 ada di kisaran 6%-6,75%. Sekarang lihat dari ORI 012 yang baru akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2018, ternyata pemerintah menawarkan tingkat kupon 9% setiap tahunnya. Teori kita masih benar dong ya, obligasi ritel tetap lebih tinggi daripada deposito.
Selain risiko lebih rendah dan profit yang lebih besar, ada ga sih keuntungan lain yang didapat oleh masyarakat? Dibandingkan kompetitor dalam kelasnya, Obligasi Ritel Indonesia punya beberapa keunggulan yang unik. Kalo Anda pecinta trading, ternyata si obligasi ritel ini bisa diperjual belikan juga di pasar sekunder layaknya bisnis saham. Jadi harganya akan mengikuti harga pasar, menarik sekali bukan?
Mau berpartisipasi dalam pembangunan negeri ini? Tujuan berinvestasi dan membantu keuangan negara juga sudah disediakan oleh ORI, karena dana yang masuk dari penjualan obligasi ritel akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia dan menutup defisit. Tentu masih ingat dong bagaimana cara menutup defisit yang terjadi di negara kita, dimana ORI merupakan salah satu solusinya. Perlu diingat juga oleh kawan-kawan, bahwa utang yang paling aman dan bermanfaat untuk Indonesia saat ini adalah yang bersumber dari pinjaman dalam negeri, terutama dari masyarakat luas.
Cara Membeli Obligasi Ritel
Membeli obligasi ritel tidak sesulit mengerjakan tugas matematika kok, tenang saja. Pemerintah sudah mendesain sedemikian rupa agar setiap lapisan masyarakat tidak bingung. Bayangin aja kalo mekanismenya rumit, orang pasti pada males datang buat beli ORI. Gimana sih caranya?
- Di tahap pertama Anda harus mencari tahu Bank atau perusahaan mana saja yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai agen penjual.
- Uda tau kan tujuannya, nah samperin deh tu agen penjual, sambil menyiapkan dana yang dibutuhkan. Untuk ORI, besarnya Rp 5 juta dan berlaku kelipatannya. Jangan lupa juga untuk membawa identitas diri buat buka rekening disana, dan memesan si ORI. Kenapa memesan? Karena Anda tidak langsung mendapat ORI jika beli di pasar primer, Pemerintah ngasih jatah ke masing-masing agen penjual. Ketika Anda tidak mendapat jatah ORI, maka uangnya akan dikembalikan.
- Pas Anda butuh uang dan harus mencairkan ORI, maka bisa dijual ke pasar sekunder layaknya jual saham. Caranya tinggal kontak aja si agen penjual, gampang kan?
- Kalo bicara investasi, sering banget orang lupa masalah pajak dan biaya. Padahal pembelian obligasi ritel ini juga kena biaya administrasi dan pajak. Jadi untuk setiap keuntungan ORI, Pemerintah bakal mengenakan 15% pajak final. Sedangkan biaya administrasi, tergantung dari si agen penjual.
Nampaknya uda cukup clear ya obrolan kita tentang obligasi ritel. Jika ada yang minat diskusi investasi, atau ngobrol, ga usah malu untuk ngubungin.
Wassalamualaykum kolektor ORI
# Artikel ini telah disponsori, namun segala tulisan adalah murni pemikiran saya. Apabila ada yang mau menjadi sponsor, silakan baca biografi penulis dan hubungi untuk info lebih lanjut. Pembaca dan sponsor, kalian keren!
Adelina Tampubolon mengatakan
Laris manis yach ini produk. tiap keluar langsung habis dan gue nga dapat mulu. hiksss..
diskartes mengatakan
wow ngincer ni barang jugak? Keereeeennn..hahahaks
Timo mengatakan
Ini kapan sih muncul lagi … ? 😮
diskartes mengatakan
Uda di launching bro ORI 13 kemarin…