diskartes.com – Assalamualaykum seniman se-Indonesia!
Sebagai seorang pria, selain karya Tuhan terindah berupa wanita, saya sangat menggemari karya seni buatan manusia. Kebetulan beberapa waktu lalu saya nyempetin datang di acara Bazaar Art, jadi kali ini kita akan ngobrolin seputar lukisan, investasi lukisan, dan jual beli lukisan. Well, pasti ada diantara temen-temen yang alergi menggabungkan seni dan uang. Tapi percayalah bahwa salah satu cara menghargai sebuah karya, terletak dari nilai rupiahnya. Dan itu bisa menjadi sebuah investasi masa depan yang selalu dinikmati ketika kita memandanginya di ruangan pribadi!
Ada seorang seniman modern berkata,
“sebuah karya seni, bisa saja 100 juta rupiah dibilang terlalu murah dan nilainya tidak terhingga. Namun ironisnya terkadang menjadi tidak berharga untuk sekumpulan orang lain.”
Ketika di Bazaar Art, saya bertemu seorang pria berusia sekitar 70 tahunan yang memperkenalkan diri bernama Pak Lukman. Beliau seorang kolektor seni dan sempat membagi pengalamannya. Dia bicara begini,
“Pak Kartes, saya pernah melihat sebuah lukisan karya xxx (nama dirahasiakan, red.) yang dibuat dengan cepat. Lukisan setinggi orang dewasa (sekitar 1,7 m) diselesaikan hanya dalam waktu 15 menit, hebatnya langsung laku terjual 400 juta! Luar biasa Indonesia!”
Saya pura-pura enggak shock, tapi “wow” lukisannya baru jadi, sudah laku. Padahal biasanya lukisan menjadi luar biasa mahal ketika si pelukis sudah meninggal. Enggak kebayang di otak, seandainya lukisan yang harga dasarnya saja semahal itu, bagaimana kelak 10-20 tahun lagi yang inflasinya sudah berkali lipat.
Trus bagaimana melakukan investasi lukisan?
1. Seni = Happiness
Pada hakikatnya seni bukanlah barang jual beli, tapi bentuk kebahagiaan yang dinilai dengan uang oleh orang-orang. Intinya sih, nggak elok kalo membeli lukisan karena berharap harganya kelak akan naik. Yang lebih penting, Anda memang menyukai lukisan itu.
Jadi langkah pertamanya mudah sekali, tanya kepada diri Anda. Apakah memang menyukai lukisan, jika jawabannya tidak, silakan batalkan niat Anda untuk investasi lukisan.
2. Diversifikasi
What? Ada diversifikasi pula dalam lukisan! Yeap, tipenya ternyata ada macam-macam. Sebut saja Cubism dengan Pablo Picasso-nya, kemudian Abstract Expressionism, Impresionisme, Realisme, dan masih banyak lagi. Layaknya fashion, lukisan juga memiliki trend tersendiri setiap periodenya.
Well, dari sejarah itulah maka ada semacam fluktuasi harga atas salah satu aliran tertentu. So, buat kawan-kawan yang memang pengen investasi seni dan menyukai banyak tipe lukisan, sangat disarankan untuk melakukan diversifikasi.
3. Galeri Seni
Nampaknya selain fokus pada lukisan, sangat layak jika Anda memperhatikan pula pada galeri seni-nya. Lihat sejarahnya, apakah memiliki track record yang bagus atau tidak. Jika Anda tidak mendapatkan lukisan incaran di galeri seni yang memang oke punya, paling tidak bisa numpang konsultasi tentang trend dan karya yang nilainya memiliki risiko paling rendah.
4. Sabar & Berani Ambil Risiko
Pada akhirnya kunci sukses dari suatu investasi ada 2, yaitu bisa sabar dan berani ambil risiko. Khusus untuk lukisan, membeli dari seniman muda Indonesia bisa jadi pilihan yang penuh risiko tapi berpotensi profit tinggi. Tahukah Anda bahwa lukisan dari maestro Andy Warhol yang harganya puluhan juta dollar, pernah hanya berharga $300 jaman duluuuu!
Kesimpulannya..
Seni, fashion, atau karya seorang maestro perlu dinikmati dengan rasa dan jangan fokus dengan uangnya karena berpotensi mengaburkan nilai yang sesungguhnya. Ada sebuah quote yang menarik tentang investasi lukisan, bunyinya begini
“Jika menyukainya, maka belilah. Kalau memilih dengan bagus, suatu saat Anda akan menjualnya dalam harga tinggi dan mendapat keuntungan. Tetapi jika Anda memilih dengan sangat bagus, Anda tidak akan mau menjualnya!”
Wassalamualaykum seniman se-Indonesia!
Timo mengatakan
Suka sih ngeliatin lukisan, tapi kurang paham dengan nilainya huehe … Oom Kartes borong apa di Bazaar Art? 😀
diskartes mengatakan
Nggak papa, dimulai dari rasa suka dulu.. hahaha
Borong selebaran, om Timooo.. 😀
April Tupai mengatakan
Sukaa dengan tulisannya, kebetulan saya pengagum lukisan dan sedikit-sedikit juga melukis. Tapi cuma mampu manjain mata liat karya maestro di pameran. Sepakat banget dengan kalimat ini di atas: “salah satu cara menghargai sebuah karya, terletak dari nilai rupiahnya”
diskartes mengatakan
Halooo April…
Wah sama dong ya penyuka lukisan…kapan2 musti liat maestro bareng..hohoho
Tks utk apresiasinya