diskartes.com – Assalamualaykum investor handal!
Minggu ini para pemegang saham pasti lagi happy banget deh. Gimana enggak, IHSG tembus 5.193 sebelum pada akhirnya ditutup di kisaran 5.172,83. Kenaikan signifikan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah mensukseskan tax amnesty, meski pelaku pasar sempat khawatir gejala Brexit akan menghancurleburkan pasar modal Indonesia.
Namun jangan terlalu senang, yang namanya tangga mendaki tentu ada puncaknya. Pasar saham yang sedang bullish suatu saat akan mengalami titik jenuh beli (overbought), hingga pada akhirnya memicu trader untuk merealisasikan keuntungannya. Caranya? ya mereka menjual sahamnya. Penjualan saham secara masif bisa memicu kepanikan pasar yang berlebihan dan menurunkan nilai saham.
Untuk itu, investor atau trader perlu memiliki strategi ketika menghadapi kondisi overbought seperti ini. Saya sendiri menggunakan jurus yang dinamai, “investasi bola salju“. Weits jangan salah, nama ini bukan sembarang nama. Entah kenapa tiba-tiba muncul aja di kepala, keliatan keren soalnya.
Strateginya seperti apa sih?
Sebenarnya sangat sederhana, agar gampang kita gunakan contoh saja ya. Dari 10 juta rupiah yang diinvestasikan ke pasar modal, ketika pasar bullish, ternyata naik sebesar 15% dalam tempo 4 hari. Artinya saya menerima 1,5 juta rupiah hanya dalam kurun waktu itu.
Yang akan saya lakukan adalah mencairkan keuntungan tersebut dan digunakan untuk membeli produk investasi dengan risiko yang lebih rendah. Ingat, lebih rendah risiko artinya tingkat keuntungan juga berpotensi jauh dibawah saham. No problem! Namanya saja mitigasi risiko, yang penting enggak rugi.
Instrumen investasinya apa saja?
Banyak banget instrumen investasi yang “katanya” memiliki risiko tidak sebesar saham. Namun hati-hati ya kawan, jangan salah memilih produk investasi. Hindari produk abal-abal, apalagi jika manajer investasinya tidak terdaftar di OJK.
Pasar uang jelas bukan pilihan yang bagus, karena tingkat risikonya di atas saham. Pilihan investasinya mengerucut ke reksadana, obligasi, deposito, emas, atau bahkan properti. Setiap pilihan investasi memiliki keunikan tersendiri, dan disitulah Anda bebas menentukan yang paling cocok sebagai alternatif terbaik setelah saham.
Keuntungan Teknik Investasi Bola Salju
Gaya berinvestasi yang ideal bukanlah mengejar untung yang “sebesar-besarnya” tapi condong agar “tidak rugi”. Teknik investasi bola salju ini ternyata membantu membentuk mindset loh. Sederhananya dari contoh tadi setelah menginvestasikan keuntungan Anda sebesar 1,5 juta ke instrumen lain, secara tidak langsung Anda akan berfikir bahwa uangnya masih belum bertambah. Yakni tetap 10 juta rupiah. Dampaknya apa?
Untuk beberapa orang (termasuk saya), strategi investasi ini membuat kita tetap berhati-hati atau tidak terlena keuntungan yang sudah dialihkan ke obligasi atau reksadana. Tujuannya agar 10 juta rupiahnya tidak berkurang atau rugi. Biasanya sih uang 1,5 juta di obligasi atau reksadana itu saya cuekkin. Karena selain sudah ada pengelolanya, risikonya juga cenderung minim. Jadi fokus utama tetap di saham. Penggunaannya sih terserah Anda, apakah mau nunggu sampai jatuh tempo (untuk obligasi) atau digunakan sebagai dana darurat. Well, jadi gitu ya trik investasi bola salju-nya, investasi jalan plus termitigasi!
Wassalamualaykum investor handal!
Timo mengatakan
Mau dong kaaakk diajarin main saham 🙂
diskartes mengatakan
Ah…si om timo sebenarnya pasti uda jago benerrr
Cordell Asakura mengatakan
Bersiaplah menunggu sebelum Anda mendapatkan hasil yang signifikan dari investasi Anda. Investasi rendah risiko dalam jumlah yang kecil membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh keuntungan. Bahkan jenis-jenis investasi teraman tetap memiliki risiko. Jangan investasikan uang yang lebih banyak daripada yang bisa Anda keluarkan.