(Update Februari 2019)
Assalamualaykum penyuka laporan keuangan!
Sudah saatnya berhenti bermain-main, yuk kita bahas yang lebih berbobot. Sebagai seorang investor, analisis fundamental menjadi syarat utama bagi saya dalam berbisnis saham. Jadi meski pasar modal sedang ambruk atau menjulang, fluktuasi tidak beraturan, main short term atau long term, fundamental tetap dipegang. Setelah itu, baru berkreasi dengan analisis teknikal lainnya.
Kenapa analisis fundamental penting?
Bayangkan ketika Anda mau beli properti seperti rumah, apakah langsung beli atau melihat dulu di dalam rumah seperti apa, bagaimana lingkungannya, nyaman atau tidak untuk ditinggali. Pasti melihat-lihat dulu bukan?
Sama seperti beli saham, bagusnya tentu Anda melihat-lihat dulu kondisi perusahaan sedang sehat atau enggak.
Jadi alasan pertama kenapa menggunakan analisis fundamental adalah untuk mengeliminasi saham-saham yang tidak layak dibeli, jadi target pembelian saham lebih selektif dan mengkerucut. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda, saya sendiri langsung menolak meneliti lebih jauh apabila perusahaan tersebut merugi dalam 3 tahun terakhir.
Alasan kedua adalah untuk mengenal portfolio Anda. Tentu tidak ada orang yang mau membeli barang yang tidak diketahui kualitasnya.
Apa saja analisis fundamental yang dipakai?
Ketika kita bicara mengenai analisis fundamental, maka ada dua faktor yang musti menjadi perhatian. Yang pertama adalah faktor kuantitatif dan yang kedua adalah faktor kualitatif.
Di artikel ini kita bahas dari sisi kuantitatif dulu ya, ayok disimak!
Faktor Kuantitatif
1. Cari Tahu Keuntungan Perusahaan
Secara alamiah, enggak ada satu orangpun yang mau beli produk rugi. Makanya jangan malas-malas ngitung rasio dari beberapa tools ini
EPS (Earning Per Share) – mengindikasikan berapa rupiah yang dihasilkan dari setiap lembar saham milik Anda. Rumusnya:
(Laba Bersih – Dividen Saham Preferen)/Saham Beredar
Idealnya cari perusahaan yang EPS nya terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Saya berpendapat, saham layak dibeli jika perusahaan konsisten bertumbuh EPS-nya dalam 3 tahun terakhir. Setiap orang memiliki preferensi berbeda, maka lakukan batasan untuk Anda sendiri.
Saya gunakan contoh ringkasan laporan keuangan dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TLKM) ya.
Anda bisa men-download sendiri ringkasan perusahaan melalui website idx.co.id sebagai pusat bursa di Indonesia. Cukup lengkap kok, termasuk laporan tahunan baik yang audited atau belum ter-audit. Ringkasan TLKM ini bisa digunakan untuk nomor-nomor berikutnya seperti utang, profit, dan lainnya.
2. Berapa Utangnya?
Nah, mengetahui utang juga penting lhoh! Jangan sampai Anda membeli perusahaan yang utangnya selangit dan ga bisa dicover oleh pemilik. Saya menggunakan DER
DER (Debt to Equity Ratio) – mengindikasikan rasio utang dibanding modal pemilik. Semakin tinggi berarti semakin gawat. Rumusnya:
Jumlah Utang/ Modal
Di tabel terlihat dari 2014-2017, DER dari TLKM berada di kisaran 0,64 sampai 0,77. Tahun 2018 belum selesai dihitung.
Selain DER, kalian juga harus melihat DAR-nya, yaitu Debt to Asset Ratio, dimana membandingkan utang dengan aset perusahaan. Dalam jangka waktu yang sama, DAR dari TLKM ada di kisaran 0,39 – 0,44.
Apa yang bisa dibaca dari situasi ini?
Menurut saya utang yang dimiliki relatif stabil. Kalau mau lebih kepo, Anda bisa melihat lebih jauh sumber atau mata uangnya, apakah pembayarannya menggunakan rupiah atau mata uang asing.
3. Tengok Pengembaliannya
Pengembalian artinya berapa yang dibalikin perusahaan atas uang yang telah diinvestasikan atau aset yang digunakan. Biasanya kita akan menggunakan dua alat nih, ROA dan ROE.
ROA (Return on Asset) – semakin besar ROA, akan semakin baik karena berarti aset bisa menghasilkan keuntungan lebih besar. Rumusnya:
Laba Bersih/ Total Aset
ROE (Return on Equity) – sama seperti ROA, semakin besar ROE semakin baik dengan alasan serupa. Rumusnya
Laba Bersih/ Modal
Kembali lagi ke tabel di atas, kelihatan bahwa ROA dan ROE dari TLKM mengalami kenaikan dari tahun 2015 sampai 2017. Tentu pertanda bagus karena perusahaan bekerja semakin baik.
4. Mau dividen?
Kalo Anda adalah pemburu dividen, maka mengetahui DPR itu perlu. Bukan DPR di senayan, tapi:
DPR (Dividend Payout Ratio) – Dari laba bersih yang didapat, maka beberapa persen dialokasikan untuk membayar dividen. Nah menghitungnya dengan rumus:
Dividen/ Laba Bersih
Nah di laporan di atas cuma tertulis besaran dividen yang dibagikan. Gapapalah, yang penting kelihatan apakah dividennya naik atau turun.
5. Reaksi Saham di Pasar
Ini agak ribet sih, karena ngitungnya butuh data kovarians, varians, standar deviasi, dll yang aneh. Simbol beta adalah “β”.
Tapi jangan khawatir, Anda ga perlu ngitung sampai seperti itu. Tinggal search di bloomberg atau reuters untuk mendapatkan hasilnya. Saya akan kasih contoh ya, jika Anda mau cari saham Astra Indonesia, maka ketik “ASII.JK bloomberg” dan voila! Anda akan dapat nilai β dan beberapa rasio penting lain.
Konsep β itu jika nilainya 1, maka dia akan seirama dengan volatilitas pasar. Artinya jika pasar bergerak 10% maka saham juga bergerak 10%. Jika β lebih dari 1, maka tingkat risiko dan keuntungan akan lebih tinggi dari pasar. Begitu pula sebaliknya jika β kurang dari 1, tingkat risiko dan keuntungan akan lebih kecil dari pasar!
Masih banyak analisis kuantitatif lainnya, tapi tidak akan cukup jika disampaikan disini. Oleh karena itu, jangan ragu untuk hubungi kami jika ada pertanyaan lanjutan yak. Selain itu, di episode selanjutnya kita masih akan membahas analisis fundamental untuk bagian yang kualitatif. Ini penting terutama jika Anda ingin menjadi investor kontrarian yang oke punya. So, don’t miss it guys.
Wassalamualaykum penyuka laporan keuangan!
Joki mengatakan
menarik juga, tapi musti punya ilmu dlu baru ikut trading.
diskartes mengatakan
ilmunya bisa dimulai dari sini mas.. 😀
evrinasp mengatakan
andhika, itu ada lomba cekAja, cocok banget tuh buat kamu, tentang pengaturan keuangan, ikutan gih hehe
diskartes mengatakan
Halo mbaaa..hihi, uda aku cek mba tadi..
Makasih loh ya mba uda ngingetin.. 😀
Timo mengatakan
Nah ini analisis fundamental tuh .. susah ga sih? yg ngeliat pergerakan grafik saham aja msh blm ngerti huehehe.
diskartes mengatakan
Sederhana bisa mas, klo sudah bisa baca lap keuangannya.. Saya uda bikin data kasarnya plus beberapa analisis sederhana.. ada di halaman https://diskartes.com/data/
Monggo didonlot, mudah2an bermanfaat.
Kalo grafik kan analisis teknikal ya, lebih ke psikologis trading..
Ihsan Kurniawan mengatakan
salam kenal Kakanda 😀
maaf mau tanya, untuk tabel analisis fundamentalnya di halaman dimaksud sudah tak ada ya?
oh iya, izin saya unduh file analisis yang ada.
terima kasih banyak.
diskartes mengatakan
Salam kenal
Masih ada dong, kamu bisa ambil semua perusahaan di bursa efek indonesia. Yups, silakan diunduh file yang ada di website ini
Thanks
edo mengatakan
Luar biasaa ilmu ya buat yg newbie seperti saya mas. Fundamental ini yg ingin saya pelajari sampai tuntas
diskartes mengatakan
Siiip…ayoklah dipelajarin..mudah mudahan bisa cuan yaaa
Nizhar Alif Eridani mengatakan
Kang, saya coba cek ASII.JK Bloomberg tpi blm ketemu nilai β nya, dmn ya? Mohon pencerahan
diskartes mengatakan
coba cek di reuters, hari ini saya cek 1.57 tuh
Maftuha Jalal mengatakan
Terima kasih, Kakanda. Penjelasannya mudah dipahami. Biar ga lupa-lupa terus, saya catet poin-poinnya. ?
DwiLaksmana mengatakan
Bermanfaat sekali ilmunya terima kasih bang penjelasannya juga ga ribet jadi ga bingung kalo mau analisis fundamental harus darimana, sekalian dong bang buat ulasan tentang teknik untuk nabung saham yang baik harus bagaimana, Terima Kasih,
Salam Cuan bang hehe
diskartes mengatakan
Salam cuan, mudah2an aman terus
Ben mengatakan
Kakanda, newbie nih.
Saya mencoba baca2 dari blog ini dan di suatu rumus saya bingung,
Pada bagian DER (Debt to Equity Ratio) 2017.
Dengan rumus Jumlah Utang/ Modal,
Saya cek Jumlah Utang 2017 TLKM = 75.113, Jumlah Modal = 112.457.
Kalau saya pakai rumus itu hasil nya DER = 0.67
Tapi di table ringkasan nya kenapa 0.77 ya?
Untuk tahun lainnya saya pakai rumus yang sama nilai nya cocok.
Mohon pencerahan nya kakanda.
Thank you