diskartes.com – Assalamualaykum wahai pemburu rupiah!
Seluruh pakar keuangan akan sepakat berkata, “Investasi adalah menyimpan uang dalam bentuk apapun untuk mendapat hasil di masa mendatang”. Oleh karena itu, Anda akan mudah menemukan ratusan produk investasi, yang diklaim paling baik oleh perusahaan investasi seperti reksadana atau sistem trading emas. Adapula investasi tradisional yang ternyata cukup efektif seperti dalam bentuk tanah, rumah, dan bahkan lukisan. Mereka berharap yang telah dilakukan merupakan investasi masa depan paling tepat. Saya sepakat, sampai suatu ketika muncul dalam benak saya
“Apa menariknya investasi seperti ini, karena pada hakekatnya yang dijaga nilainya adalah hartanya, bukan masa depan personalnya.”
Akan saya tuangkan kalimat itu dalam ilustrasi berikut:
Ketika yang dipikirkan hanya nilai uang Anda di masa mendatang, maka yang akan diperoleh hanya di lingkup materi. Namun ketika Anda berinvestasi pada diri Anda di masa mendatang, Anda akan memperoleh banyak hal lain yang dibutuhkan seperti relasi bisnis, pengetahuan tentang bisnis baru dan tentu saja ditambah materi.
Kalo gitu, salah dong orang seperti Warren Buffet, George Soros, dan Lo Kheng Hong? Mereka kan cuma naro duit, terus dapat uang dari situ.
Tidak. Jadi kawans, ketika orang bilang bahwa mereka berinvestasi, sebenarnya yang mereka lakukan adalah berbisnis. Mereka tidak membeli-tinggal-dapat uang, tapi mereka membeli bisnis yang “berlari”. Bedakan dengan membeli bisnis dengan investasi reksadana atau tanah. Biar tambah jelas, ayok kita obrolin rame-rame investasi masa depan yang layak Anda perhatikan.
Apa Saja Investasi Masa Depan yang Harus Kalian Perhatikan?
1. Investasi Masa Depan Yang Pertama Adalah Penampilan
What? Dari George Soros, sekarang nyambung ke penampilan?! Mana ada hubungannya!!
Saya mengerti kemarahan Anda, dan blog ini akan tetap membahas investasi, tidak ada SOP yang dilanggar Bung. Sebelumnya tolong jawab pertanyaan, “Apakah Anda sekelas Steve Jobs, Mark Zuckerberg, atau Bob Sadino?” Orang seperti mereka telah melewati fase keras yang diperlukan menjadi enterpreneur. Jika Anda belum melewatinya, jangan khawatir, karena kita bisa belajar bersama dengan meneruskan membaca artikel ini.
Ketika Anda memiliki uang 10 Miliar dan mendapat dua orang tamu yang sedang mengajukan proposal bisnis, katakanlah Anto dan Tedy. Si Anto bertamu dengan memakai sandal mahal, celana pendek, dan kemeja, katakanlah bergaya Alm Bob Sadino. Sedangkan Tedy memakai suit dan sepatu LV layaknya Hugh Jackman. Manakah yang akan dipercaya untuk mengelola uang 10 Miliar milik Anda?
Mungkin beberapa dari Anda mengetahui bahwa saya mengelola blog fashion (The Fashion For Men), disitu saya belajar “the power of suit”. Investasi paling utama bagi seorang pria profesional adalah jas, harganya cenderung mengalami kenaikan terutama jika dibeli dari butik butik besar. Oleh karena itu, saran saya yang pertama adalah belilah setelan jas. Tunjukkan bahwa Anda menghargai diri sendiri dan partner relasi Anda.
# Jas yang keren menandakan penghargaan pada diri sendiri dan relasi kerja!
2. Investasikan Kesehatan Selagi Mampu
Bahagialah para CEO yang masih bisa meneguk segelas wine di usianya yang 60 tahun, 70 tahun, bahkan ada yang 80 tahun. Mereka memiliki uang dan “kehidupan”, tentu saja mereka tenang dengan uang yang melimpah.
Saya tidak mengajak Anda untuk iri hati lho ya, tetapi untuk berinvestasi dengan kesehatan. Bisa dimulai dengan proteksi asuransi, gaya hidup keren, dan pola makan yang baik. Ada seorang teman kantor yang kemarin curhat, “Daripada beliin suami gue motor, lebih baik gue beliin dia alat treadmill. Gue pengen umur suami gue panjang.”
Dia memberikan sebuah realita, buat apa saya bekerja siang malam jika mati karena kebodohan sendiri. Oke, hidup dan mati di tangan Tuhan dan bukan bahasan blog kita. Poin yang akan saya sampaikan adalah:
# Biaya kesehatan di masa mendatang akan meningkat lebih tinggi daripada laju inflasi!
3. Networking = Relasi = Investasi
Berinvestasi dalam networking bukan berarti Anda menghindari pertemanan yang tak perlu, jangan pula meremehkan orang yang memiliki status lebih rendah. Poin terakhir ini yang sering dilakukan orang, mereka cenderung merendahkan karyawannya atau orang lain yang statusnya dibawah mereka. Coba bayangkan, bagaimana seandainya staff yang biasa Anda remehkan ternyata dalam hitungan tahun bertransformasi menjadi atasan Anda.
Bidadari saya selalu menasehati seperti ini, “what goes around comes around“. Memang judul lagu sih, tapi maknanya adalah perlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan.
# Menghargai orang lain merupakan investasi terbaik di masa mendatang
4. Pengembangan Diri Adalah Investasi Yang Menyenangkan
Bukan hanya pendaki gunung yang membutuhkan kemampuan survival, orang biasa pun juga wajib memilikinya dengan konteks yang beda. Artinya adalah Anda memiliki kemampuan minimum untuk terus berkarya dalam kondisi terburuk, seperti ketika kehilangan pekerjaan.
Bagaimana caranya?
Luangkan waktu, tenaga, dan dana. Tidak perlu banyak, cukup 20% dari jatah perbulan. Misal, Anda meluangkan setiap sabtu atau minggu, untuk les bahasa Spanyol, beladiri, salsa, memanah, melukis, atau seminar keuangan dengan saya (bisa diskon broh!!) dengan dana maksimal 20% dari gaji. Meski terlihat sederhana, dampaknya bisa luar biasa. Saya ingat, meski dianggap pengembangan diri saya ngawur, ternyata bisa menjadi sumber rejeki yang tak terduga.
Argh!! Nampaknya sudah cukup ya obrolan singkat kali ini, semoga membantu.
Wassalamualaykum wahai pemburu rupiah!
Sambilngopi mengatakan
well said. investasi yang paling berharga adalah diri kita. dan lingkungan kita.
diskartes mengatakan
yupss..karena ketika diri kita sudah oke, maka investasi lainnya bisa lebih mudah
Alris mengatakan
Tulisan mantab, mencerahkan dan memberikan persepsi baru tentang investasi.
Saya setuju pengembangan diri dan investasi kesehatan juga perlu. Sangat perlu.
Salam sukses.
diskartes mengatakan
Makasih mas Alris. Jadi tersanjung.. 😀
nia nastiti mengatakan
Salam kenal Mas. Baru pertama ninggalin jejak nih. Tadi sempat jalan2 ke artikel tentang cc dan guest post di blog Mas Dani. Aku setuju banget sama invetasi pengembangan dirinya. Makin ke sini makin kerasa banget pentingnya. Meski PNS musti tetep mengembangkan diri kan ya 😀
diskartes mengatakan
Salam kenal Mba..
Menurut saya, apapun profesinya pengembangan diri itu penting. Mau PNS, karyawan, atau bahkan Bos. Karena kan nanti yang menikmati juga diri kita sendiri jika menjadi lebih baik.
Makasih ya uda mampir, dan selamat berkembang. 😀
Ila Rizky mengatakan
Investasi terbaik di kesehatan dan relasi ya, mas. Baru kerasa setelah tua nanti. 🙂
diskartes mengatakan
Iyaps Mba Ila Rizky..
Jagalah kesehatan dan relasimu.
😀
BaRTZ mengatakan
Menarik. Dan pada intinya saya setuju.
Terkait dengan point nomor 3, ada kasus lain dimana seseorang cenderung menjilat atasan dengan sangat ‘nyata’ dan menikam teman-teman selevelnya, dimana kemudian hari teman-temannya justru naik jabatan dan memiliki kuasa untuk menentukan keberlanjutan karir orang itu.
Pada intinya, invetasi ini terkait dengan attitude.
Memiliki dan membangun attitude yang baik juga merupakan sebuah investasi 🙂
diskartes mengatakan
Weew… pendaki annapurna mampir dimari..
Proses penjilatan dan penikaman memang banyak banget terjadi yak..
Mereka lebih cenderung melakukan hal ga penting daripada memperbaiki kompetensi pribadinya..
Investasi = attitude, jelas bangettt..
Thanks sharingnya yak Mas
Mulyana mengatakan
Salam kenal om.. 🙂
Mulyana mengatakan
Dapat pencerahan.. 🙂
diskartes mengatakan
Hahahaha… thanks ya mul!
Mimi mengatakan
Keren