Dunia keuangan dan investasi kembali diramaikan oleh drama robot trading. Drama yang sebenarnya tak perlu terjadi, kalau orang-orang lebih mindful saat berinvestasi.
Tapi, apa sih robot trading? Mengapa sering dijadikan sebagai modus kedok penipuan? Sudah banyak kasusnya lo!
Coba yuk, kita lihat apa itu robot trading, bagaimana juga cara kerjanya, dan apakah memang robot trading itu scam?
Apa Itu Robot Trading?
Sebelum membaca artikel ini selanjutnya, ada baiknya simak dulu video berikut yang memberikan penjelasan secara praktis mengenai robot trading ini.
Menurut Investopedia, robot trading adalah automated trading system, alias sistem perdagangan otomatis atau mekanis, yang memanfaatkan algoritme teknologi yang diprogram dengan aturan khusus agar dapat melakukan perdagangan secara otomatis lewat komputer.
So, tetap ya, meskipun ada istilah “otomatis” di situ, tetap ada peran trader alias manusia dalam prosesnya, yaitu untuk memasukkan aturan atau perintah sehingga si robot bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Pada dasarnya, sebenarnya robot trading bisa membantu perdagangan bisa berjalan dengan lancar, karena robot trading akan meminimalkan emosi yang sering memengaruhi para trader saat melakukan trading. Inilah yang sebenarnya menjadi fitur utama dari robot trading.
Robot trading adalah tool yang lazim digunakan pada perdagangan forex, pasar berjangka, pasar saham, hingga kripto.
Cara Kerja Robot Trading
Untuk membuat robot trading, seorang programmer harus menguasai coding. Sementara strategi trading juga harus dikuasai betul oleh tradernya sehingga kombinasi codingg dan strategi ini bisa dilakukan dengan baik. Hasilnya robot trading dapat melakukan perdagangan sesuai parameter-parameter yang sudah ditentukan dengan sempurna.
Ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh programmer untuk membuat sistem otomasisasi trading ini. Salah satunya adalah strategi arbitrase, yang memungkinkan kita memantau banyak pasar dan kemudian mendeteksi selisih harga aset pada pasar berbeda yang dipantau tersebut. Dengan robot trading, maka trader dapat mendeteksi harga saham terbaik di antara pasar, dan kemudian mengeksekusi trading dengan lebih cepat.
Pendekatan lainnya adalah dengan indikator teknikal. Trader dan programmer bekerja sama untuk mendapatkan win rate eksekusi yang tinggi. Saat terjadi golden cross, robot trading secara otomatis akan melakukan perintah yang sudah diprogramkan, yaitu kapan beli dan kapan jualnya.
Untuk bisa memasukkan perintah pada robot trading, trader harus benar-benar melakukan pekerjaan rumahnya, yaitu melakukan riset pasar secara mendalam melalui beberapa indikator, agar pergerakan pasar berikutnya bisa dikonfirmasikan.
Trader harus bisa menentukan stop loss dan cut loss dengan tepat, sehingga robot trading akan memiliki strategi yang pas dan sekaligus menekan risiko jika hasil analisis kurang pas.
Algoritme pada robot trading harus diupdate sesuai kondisi pasar; misalnya pasar bearish, bullish, atau sideways, karena masing-masing perlu parameter yang berbeda sehingga strategi juga akan berbeda.
Keuntungan dan Kelemahan Trading dengan Robot Trading
Dengan robot trading, kamu bisa meminimalkan human error hingga seminimal mungkin.
Misalnya, kamu tak perlu memantau pasar setiap menitnya. Karena dengan adanya robot, asalkan parameternya sudah memenuhi, robot akan melakukan tugasnya secara otomatis. Eksekusi trading juga lebih cepat, karena kecepatan komputer juga lebih cepat daripada manusia.
Kamu juga tak perlu panik kalau pasar bergerak ekstrem padahal kamu belum pasang stop loss. Nggak juga akan salah pencet, salah lihat, atau kesalahan-kesalahan lain yang sepele.
Namun, sekali lagi, meski semua bisa berjalan secara otomatis, peran trader justru penting. Melakukan trading dengan robot bukan berarti lantas manusianya cuma leha-leha. Justru si manusianya—baca: trader—merupakan pihak pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap setiap keputusan trading yang dilakukan oleh si robot.
Selain itu, ya namanya juga komputer, kadang juga terjadi gangguan teknis. Karenanya ya harus tetap dipantau juga.
Pemakaian Robot Trading Sebenarnya Diizinkan
Lalu bagaimana dari pihak Bursa Efek Indonesia sendiri? Apakah ada larangan untuk penggunaan robot trading ini?
Sebenarnya anggota bursa diizinkan menggunakan robot trading ini. Namun, bursa berhak menerima rencana pola penyampaian order otomatisnya. Kemudian, penggunaan robot ini baru bisa dilakukan jika sudah ada izin bursa.
Sementara saat ini, BEI sendiri masih menyempurnakan aturan untuk penggunaan robot trading ini. Kita tunggu saja hasilnya, semoga bisa segera kelar.
Kasus Robot Trading
Sayangnya, di balik keuntungan dan manfaatnya untuk trader, ada oknum yang menyalahgunakan kepintaran teknologi ini, sekaligus memanfaatkan kurangnya pemahaman (calon) investor. Banyak korban yang akhirnya speak up dan spill berbagai pihak yang diduga melakukan penipuan berkedok robot trading.
Berikut beberapa kasus yang sempat ramai belakangan ini.
Net89
Nte89 adalah kasus robot trading yang paling baru sih, kayaknya ya. Korbannya ratusan, dan ikut melibatkan beberapa nama pesohor negeri ini—yang diduga mendapatkan manfaat dari penyelenggara robot trading ini.
Saat ini sudah ada tersangka yang ditetapkan, dengan total kerugian mencapai Rp28 miliar.
DNA Pro
Sebelum ramai Net89, ada kasus DNA Pro, yang juga merupakan salah satu skema penipuan terbesar dengan total kerugian korban mencapai Rp98 miliar.
Izin perusahaannya adalah pusat pendidikan dan pelatihan agar membernya bisa melakukan trading sendiri. Namun, kenyataannya, malah bermodus titip dana yang kemudian ditradingkan. Dengan demikian izinnya menjadi ilegal.
Fahrenheit
Sebelum DNA Pro, kasus robot trading Fahrenheit sudah lebih dulu bergulir. Konon, kerugian yang diderita oleh korbannya mencapai Rp5 triliun.
Sebulan sebelum DNA Pro heboh, kasus investasi bodong Fahrenheit sudah lebih dulu jadi sorotan publik. Investasi bodong berkedok robot trading ini diduga telah merugikan konsumen hingga Rp 5 triliun.
Awalnya, Fahrenheit mengklaim bahwa mereka menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk trading di pasar kripto. Setelah para korban yang kira-kira berjumlah 7 orang—mewakili 700 – 1000 orang member—melapor, Fahrenheit pun segera masuk ke dalam daftar investasi ilegal yang dikeluarkan oleh Bappebti. Website resminya pun langsung diblokir oleh pemerintah.
Mengenali dan Menghindari Robot Trading
Berikut ada infografis menarik yang dirilis oleh Divhumas Polri terkait maraknya investasi ilegal berkedok robot trading.
Ada baiknya juga bagi kamu untuk mengenali robot yang asli dengan yang ilegal. Simak yang berikut ini:
- Robot trading ilegal tidak memiliki file, penyedia berjanji akan menginstalkan. Sementara robot trading asli ada file dengan ekstensi .mql4 atau .ex4 di MetaTrader 4. Sedangkan di Metatrader 5, filenya adalah .mql5 atau .ex5.
- Robot trading ilegal hanya bisa digunakan di satu broker saja. Sementara si broker juga enggak jelas regulasinya kayak gimana. Robot trading asli bisa digunakan di broker mana pun, dan harus diinstal dulu.
- Profil robot trading ilegal sangat tinggi, sehingga memang tampak menggiurkan. Sementara robot trading asli memang menjanjikan return tinggi sih, tapi masih masuk akal.
- Kadang robot trading ilegal juga menerapkan sistem paramida seperti yang dilakukan MLM. So, sudah jelas money game ya di sini.
Nah, itu dia sedikit mengenai robot trading yang akhir-akhir ini heboh banget mengisi headlines dan pemberitaan-pemberitaan meda, bahkan seliweran di media sosial juga.
Semoga hal ini tak menurunkan semangatmu untuk melakukan trading ya. Robot trading enggak sepenuhnya buruk, bahkan bisa membantu banget kalau kita paham dan bijak dalam menggunakannya.