Perusahaan fintech, atau financial technology, adalah perusahaan yang mengombinasikan layanan jasa keuangan dengan teknologi. Layanannya apa saja? Banyak banget, mulai dari transfer, pembayaran, hingga pembiayaan. Lalu, seperti apa contoh laporan keuangan perusahaan fintech ini?
Memangnya apa pentingnya laporan keuangan perusahaan fintech? Well, seperti pada umumnya laporan keuangan pada perusahaan lain, contoh laporan keuangan perusahaan fintech dibutuhkan untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan. Dan, jika memang pihak perusahaan tersebut bermaksud untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari publik, umumnya mereka juga mempublikasikan laporan keuangannya secara periodik untuk bisa dilihat oleh siapa saja.
Perkembangan Fintech di Indonesia
Menurut data Bank Dunia, pengguna fintech telah berkembang hingga 78% di tahun 2017, sejak awal munculnya di tahun 2007, dengan nilai transaksi total menyentuh Rp202 triliun lebih.
Kalau ditelusur, perkembangan fintech ini sebenarnya sudah cukup panjang, bahkan mungkin kita enggak tahu kalau ternyata fintech sudah hadir sejak tahun 1950-an dengan mulai terciptanya budaya cashless dengan kartu kredit.
Tahun 1967, muncullah mesin ATM pertama di dunia, yang menandai perubahan sistem analog ke digital. Hingga kemudian di tahun 1980-an, sistem perbankan online mulai muncul meskipun masih sederhana banget dan belum menarik.
Seiring ditemukannya internet, apalagi setelah berkembang sedemikian rupa, perusahaan fintech mulai berevolusi dan muncullah perusahaan peer to peer lending pertama di dunia di Inggris tahun 2005, yakni Zopa. Fintech sejenis pun mulai masuk ke Indonesia tahun 2006, tetapi masih sepi peminat dari kalangan masyarakat.
Seiring waktu, semakin banyak perusahaan fintech berdiri hingga mereka merasa butuh asosiasi untuk mewadahi dan memfasilitas aktivitas perusahaan. Asosiasi Fintech Indonesia pun muncul, dan semakin memberikan dampak pertumbuhan perusahaan fintech di Indonesia.
Laporan State of Finance App Marketing 2021 memberikan data, bahwa saat ini pengguna fintech di Indonesia jumlahnya ke-3 yang tertinggi di Indonesia, setelah India dan Brazil. Jumlah yang besar ini juga berbanding lurus dengan jumlah fintech yang bertumbuh. Jumlah perusahaan fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan bertambah secara berkala, yang kemudian juga berdampak pada bertambahnya dana yang bisa disalurkan. Oktober 2020, diketahui bahwa perusahaan fintech di Indonesia telah menyalurkan dana hingga Rp8.59 triliun, yang berarti meingkat 17.89% year to date.
Tak hanya peminjam dan pinjaman dana yang meningkat, jumlah orang yang melakukan investasi fintech lending sendiri juga bertambah dengan pesat, yakni sudah menembus 698 ribu lebih lenders yang terdaftar di beragam platform fintech.
Manfaat Perusahaan Fintech
Nah, jadi penasaran, memangnya apa sih yang ditawarkan oleh fintech? Kan, sudah ada lembaga perbankan, yang notabene sudah ada dasar hukumnya, ada yang mengawasi dengan ketat? Kenapa harus ada fintech, yang malah kayak harus mulai lagi dari awal bikin prosedur endebre endebre? Kayak nambah-nambahin kerjaan aja.
1. Mudah
Keuntungan pertama dari layanan fintech adalah kemudahannya. Dulu sebelum ada fintech, mau bayar ini itu kudu datang ke loket tempat pembayaran. Misalnya mau bayar listrik, ya kudu ke kantor PLN. Mau bayar PDAM, ya kudu datang juga ke kantornya. Datang doang sih enggak masalah, antrenya!
Sekarang, kamu bisa bayar apa-apa dari rumah, bahkan bisa sambil rebahan.
2. Praktis
Buat yang butuh pinjaman dana, adanya fintech juga membantu banget. Pasalnya, prosedur pembiayaan di bank itu termasuk ribet lo. Syaratnya banyak, belum lagi plafonnya yang tinggi, padahal kebutuhannya enggak sampai segitunya.
Dengan adanya fintech, ceruk yang tak bisa terlayani oleh lembaga perbankan pun bisa tersentuh dan terlayani.
Nah, tapi soal pinjam meminjam dana di fintech ini kita kudu bijak ya. Yuk, simak video YouTube yang satu ini dulu sebelum lanjut ke manfaat fintech lainnya.
3. Inklusi keuangan
Di tahun 2022 ini, indeks inklusi keuangan Indonesia meningkat pesat, dari 76.19% dari hasil SLINK 2019 menjadi 85.10% dari SLINK 2022. Hal ini tak lepas dari peran perusahaan fintech yang saat ini sudah berkembang luar biasa.
Hadirnya fintech hingga ke lapisan masyarakat bawah membantu teraksesnya berbagai layanan keuangan yang berteknologi mutakhir, hingga sangat memudahkan berbagai aktivitas.
Jenis dan Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Fintech
Nah, buat kamu yang ingin ikut mengembangkan dana ataupun memanfaatkan perusahaan fintech untuk memenuhi kebutuhan, ada baiknya untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan, agar kamu yakin bahwa perusahaan fintech yang kamu incar tersebut dalam kondisi sehat sehingga menekan risiko ke depannya.
Sebenarnya, dalam laporan keuangan perusahaan fintech ini mirip dengan laporan keuangan perusahaan biasanya. Jika ada perbedaan, biasanya ya tidak terlalu banyak.
Ada beberapa bagian yang bisa ditemukan dalam sebuah laporan keuangan perusahaan fintech.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang dapat menggambarkan hasil operasional perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Di dalamnya, kita bisa membandingkan penghasilan dan pengeluaran, sehingga kita tahu bagaimana posisi cash secara riilnya.
2. Laporan Saldo Laba
Jika ada pembagian hasil keuntungan pemegang saham dari perusahaan terkait, maka hal tersebut bisa mengurangi jumlah laba ditahan. Perubahan laba ini harus didata dan disajikan dalam laporan saldo laba ini.
3. Balance Sheet
Balance sheet disebut juga laporan neraca keuangan, yang terdiri atas data harta kekayaan, kewajiban, dan modal pada periode tertentu sesuai yang ditetapkan.
4. Laporan Arus Kas
Di dalam laporan arus kas ada berbagai data penggunaan dan penghasilan kas.
Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Fintech
Di mana sih bisa mendapatkan contoh laporan perusahaan fintech? Sebenarnya gampang lo! Pada umumnya, perusahaan fintech akan menyediakannya di website resmi masing-masing.
Kamu bisa mencarinya dari daftar perusahaan fintech yang ada di website resmi Otoritas Jasa Keuangan, lalu pilih salah satu yang ingin kamu lihat laporan keuangan perusahaannya. Lalu, cari website resmi perusahaan fintech yang bersangkutan.
Misalnya seperti Danamas, yang mudah banget dicari laporan keuangannya karena ada di menu utama.
Penyebutan perusahaan fintech di atas bukan merupakan rekomendasi, melainkan hanya contoh saja.
Nah, selanjutnya kamu bisa mengunduh contoh laporan keuangan perusahaan fintech tersebut, dan bisa kamu lihat dan cermati kemudian.
Mudah kan?