Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah bursa berjangka, tapi kurang paham kalau tanpa ada contoh bursa berjangka. Ya, mungkin ini terlalu abstrak buatmu. Yah, enggak menyalahkan sih, lagi pula yang bisa main-main di sini tuh bukan sembarang orang. Namun, bukan berarti lantas, ya udahlah biarin aja nggak tahu. Well, bukankah bertambah wawasan itu akan selalu baik buatmu?
Jadi, dalam artikel kali ini, mari kita bahas khusus tentang pengertian, cara kerja, dan contoh bursa berjangka, supaya kita semua semakin pinter.
Apa Itu Bursa Berjangka?
Bursa berjangka adalah tempat berlangsungnya jual beli, transaksi, atau perdagangan atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan secara kontrak. Karena sifatnya yang kontrak, maka penyerahan barang akan dilakukan di waktu yang akan datang, yang sudah disepakati bersama. Kontrak ini dilakukan di antara dua pihak yang tidak tahu menahu satu sama lain.
Transaksi di bursa berjangka sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Di Indonesia sekarang ada 2 contoh bursa berjangka, yaitu PT Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) yang sudah mulai beroperasi sejak 2000. Contoh bursa berjangka kedua adalah PT Bursa Komoditi Derivatif Indonesia, atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX), yang mulai beroperasi sejak 2009.
Dalam laman resminya, ICDX menjelaskan bahwa cara kerja bursa berjangka terjadi ketika terbit kontrak pembelian yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Kontrak ini bersifat mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam pembelian, meskipun mereka tidak saling tahu.
Jika mengutip dari keterangan Bappebti, cara kerja perdagangan berjangka adalah nasabah tak perlu menyetor dana sebesar nilai kontrak yang ditransaksikan, tetapi hanya perlu memberikan sejumlah 3 hingg 5% dari nilainya saja. Inilah yang disebut dengan margin.
Pelaku Bursa Berjangka
Siapa saja pelaku contoh bursa berjangka, sehingga transaksi tersebut bisa terjadi dan terlaksana? Di antaranya sebagai berikut.
Hedgers
Hedgers dalam bursa berjangka meliputi para produsen, manajer portofolio dan hedge fund, yaitu pihak-pihak yang melakukan hedging pengelolaan risiko yang terjadi akibat perubahan harga secara ekstrem.
Spekulator
Jangan terintimidasi dulu dengan sebutan atau istilahnya ya. Spekulator berperan penting banget dalam contoh bursa berjangka. Pasalnya, merekalah yang menjaga agar bursa berjalan dan dapat memastikan pasar tetap likuid, karena merekalah yang aktif bertransaksi.
Ada 4 jenis spekulator di bursa berjangka, yaitu individual trader, proprietary trader, hedge fund, dan market maker.
Apa Beda Bursa Berjangka dan Bursa Saham?
Lalu, kalau dengan bursa saham, apa bedanya? Sebenarnya ini obvious sekali ya. Apalagi kalau sudah mengikuti paparannya dari atas sampai di sini.
Dari definisinya sudah berbeda, karena objek yang diperjualbelikan juga berbeda. Bursa berjangka memperjualbelikan kontrak atas sebuah komoditi, sedangkan bursa saham memperjualbelikan saham sebagai bukti kepemilikan terhadap sebuah perusahaan.
Kontrak dalam bursa berjangka terbit ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual komoditas. Sedangkan saham biasanya diterbitkan terlebih dulu, baru kemudian diperjualbelikan di bursa. Meskipun kini banyak dilakukan secara online, tetapi sebenarnya saham ada bentuk fisiknya lo. Dengan demikian, saat kita menjual atau membeli saham di pasar modal atau bursa saham, maka terjadi serah terima saham secara fisik dan pembeli harus membayar penuh 100% dari nilai transaksinya.
Sedangkan transaksi di bursa berjangka adalah jual beli terhadap komoditas yang barus diserahkan nanti pada waktu yang sudah disepakati. Di sinilah fungsi kontrak yang mengikat. Dalam prosesnya, ada margin yang diserahkan sebagai good faith, dengan nilai 3 – 5% dari total nilai perjanjiannya. Pemegang kontrak dapat menjual kontrak sebelum jatuh tempo untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Yang perlu diperhatikan dalam transaksi bursa berjangka adalah ketika ada perubahan nilai komoditas ke depannya, maka nilai kontrak akan tetap berlaku sesuai saat kontrak diterbitkan. Jadi, kalau ada kenaikan harga, berarti menjadi keuntungan bagi investor. Namun, jika sampai turun, maka kerugiannya juga harus ditanggung oleh investor.
Tip Investasi di Bursa Berjangka
Yah, sekali lagi, sebenarnya transaksi di bursa berjangka ini tidak untuk setiap orang. Bahkan masih banyak pula yang mengharamkannya. Namun, sekali lagi, artikel ini dibuat untuk memberikan pemahaman agar wawasan kita semakin luas.
Jika memang ada yang tertarik untuk berinvestasi di bursa berjangka—karena toh keuntungan yang ditawarkan juga sangat menggiurkan, sepadan dengan risiko yang juga sangat tinggi—maka inilah yang perlu diperhatikan.
Pastikan berizin Bappebti
Bappebti merupakan lembaga tertinggi dalam kewenangan regulasi dan pengawasan bursa berjangka. So, pastikan wakil pialan berjangka yang memberikan penawaran transaksi adalah pialang resmi yang sudah memiliki izin beraktivitas bisnis dari Bappebti.
Pelajari dan kelola risiko
Sadari setiap risiko yang terjadi, jangan hanya melihat keuntungannya yang tinggi. Ingat, bahwa hukum instrumen investasi juga berlaku di sini: high risk high return. Higher risk, higher return.
Lakukan berbagai upaya untuk mengelola risiko yang bisa terjadi, agar ketika memang harus terjadi, efeknya tidak terlalu fatal untuk keuanganmu secara keseluruhan.
Pelajari dokumen
Pelajari dan cermati dokumen kontrak yang diberikan, sebelum menyetujui untuk berinvestasi pada suatu komoditas di bursa berjangka. Ini wajib banget hukumnya, jadi lakukanlah dengan benar.
Nah, itu dia pengertian, cara kerja, dan contoh bursa berjangka yang perlu kamu pahami. Bagaimana? Dapat gambaran yang lebih baik mengenai salah satu jenis bursa perdagangan ini?
Semoga wawasanmu semakin luas ya.