Pengin melanjutkan kuliah di luar negeri? Barangkali itu adalah salah satu impian kamu. Atau mungkin harapan kamu untuk anakmu. Lalu, gimana cara membuat rencana keuangannya ya?
Nah ini. Sudah jelas, kalau kuliah di luar negeri bisa jadi butuh biaya yang enggak sedikit. Salah satu skenario yang bisa direncanakan adalah berusaha mendapatkan beasiswa.
Namun, ya namanya dibiayai orang—dan saingannya banyak—berarti ada kemungkinan enggak lolos dong ya? Ya, pasti. Enggak semua orang bisa mendapatkan beasiswa. Terus, kalau enggak jadi dapat, apakah lantas mengubur impian untuk bisa kuliah di luar negeri? Ya, pastinya kudu tetap berusaha sih.
Lalu, seperti apa gambaran kuliah di luar negeri? Bisa enggak ya, diraih meski tanpa beasiswa, apalagi kalau kita sebenarnya bukan sultan. Bisa enggak ya?
Ketimbang bertanya-tanya terus, yuk, coba kita telusuri, seluk beluk kuliah di luar negeri, dan mengulik biayanya juga.
Kuliah di Luar Negeri is Style!
World Education News + Report (WENR) pernah merilis laporan yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara di peringkat ke-22 yang paling banyak mengirimkan warga negaranya untuk kuliah di luar negeri, dengan tujuan terbanyak ke Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Inggris, Jepang, dan berbagai negara lainnya.
Namun ternyata, data yang sama juga menyebutkan fakta, bahwa hanya 33% dari orang tua dan siswa itu sendiri yang tahu berapa biaya yang sebetulnya dibutuhkan untuk bisa kuliah di luar negeri. Sisanya? Zonk. Mereka hanya sekadar pengin, bercita-cita, bermimpi, tanpa pernah tahu biaya riil untuk kuliah di luar negeri sampai selesai.
Miris? Bisa jadi.
Biaya yang Perlu Disiapkan untuk Kuliah di Luar Negeri
Jadi, berapa sebenarnya biaya yang perlu disiapkan untuk bisa kuliah di luar negeri? Mari kita telusur satu per satu.
1. Biaya Persiapan
Soal bahasa pengantar biasanya akan jadi salah satu hal yang pertama harus dikuasai dulu. Biasanya, juga ada syarat minimal untuk penguasaan bahasa asing ini dengan skor tes, yaitu TOEFL dan IELTS.
Biaya untuk menjalani kedua tes tersebut juga tidak sedikit loh. Untuk satu kali TOEFL IBT biayanya sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta. Sedangkan untuk TOEFL ITP umumnya berkisar Rp500 ribu hungga Rp700 ribu. Jika gagal, maka kamu harus mengulang tes lagi dari awal. Sementara untuk tes IELTS, rata-rata berbiaya Rp3 jutaan.
Itu belum termasuk jika kamu belum fasih berbahasa Inggris, dan butuh kursus dulu. Kursus bahasa Inggris untuk TOEFL sangat bervariasi, tergantung jumlah pertemuan, jumlah peserta, dan lain sebagainya. Kamu bisa gugling untuk mendapatkan gambaran, karena program kursus intensif TOEFL ini bertebaran di mana-mana.
Selain soal tes bahasa, kamu juga perlu mencari informasi lengkap soal biaya pendaftaran ulang (dengan asumsi kamu berangkat setelah lulus tes masuk), biaya administrasi, biaya asrama, dan sebagainya. Buatlah bujet secara terperinci agar kamu bisa mendapatkan gambaran lengkap nantinya.
2. Biaya Keberangkatan
Biaya untuk mendapatkan visa juga harus menjadi perhatian. Biasanya diperlukan berbagai dokumen pendukung yang harus disertakan. Biaya visa untuk berbagai negara juga berbeda-beda, karena itu pastikan kamu sudah memiliki informasi lengkap.
Sebagai gambaran, kalau kamu ingin kuliah di Inggris, biaya pengajuan VISA sebesar GBP 348 atau sekitar IDR 6,6 juta. Sedangkan pelajar yang ingin kuliah di USA, biaya yang dikenakan sekitar USD 160 atau IDR 2,3 juta.
Berikut adalah infografis cara mengajukan visa pelajar.
Jangan lupa untuk juga menyiapkan biaya transportasi dari Indonesia ke negara tujuan, seperti tiket pesawat, bagasi, dan transportasi nantinya saat kamu sampai dan selama berada di negara tujuan. Mungkin kamu perlu naik kereta lagi, atau jenis transportasi lainnya.
Sebagai gambaran, berikut ini biaya transportasi yang bisa dipersiapkan mengutip dari situs pluang.com:
- Paris: Sekitar USD 83 untuk tiket transportasi bulanan
- London: Sekitar USD 172 untuk tiket transportasi bulanan
- Hong Kong: Sekitar USD 62 untuk tiket transportasi bulanan
- Melbourne: Sekitar USD 100 untuk tiket transportasi bulanan
- Roma: Sekitar USD 41 untuk tiket transportasi bulanan
- Moskow: Sekitar USD 31 untuk tiket transportasi bulanan
- Barcelona: Sekitar USD 54 untuk tiket transportasi bulanan
- Cape Town: Sekitar USD 30 untuk tiket transportasi bulanan
3. Biaya Hidup
Biaya hidup selama di negeri orang ini merupakan salah satu biaya yang cukup besar, yang harus dipikirkan dan direncanakan dengan saksama di samping biaya kuliah.
Alokasikan uang yang ada dengan baik, so, buatlah anggarannya sejak awal. Termasuk di dalamnya adalah pos makan, internet, utilitas (listrik, air, telepon, dan sebagainya), dan biaya lain yang diperlukan.
Misalnya seperti biaya makanan. Ini adalah pos pengeluaran pokok tetapi sekaligus yang bisa dihemat. Berikut gambaran biaya makan dan minum di beberapa negara, masih mengutip dari situs Pluang.
- Paris: Rata-rata makanan berkisar dari USD 9 hingga USD 17 per sekali makan
- London: Rata-rata makanan berkisar dari USD 7 hingga USD 13 per sekali makan
- Hong Kong: Rata-rata makanan berkisar dari USD 5 hingga USD 12 per sekali makan
- Melbourne: Rata-rata makanan berkisar dari USD 7 hingga USD 12 per sekali makan
- Roma: Rata-rata makanan berkisar dari USD 8 hingga USD 15 per sekali makan
- Moskow: Rata-rata makanan berkisar dari USD 4 hingga USD 6 per sekali makan
- Barcelona: Rata-rata makanan berkisar dari USD 8 hingga USD 15 per sekali makan
- Cape Town: Rata-rata makanan berkisar dari USD 4 hingga USD 8 per sekali makan
Sementara untuk biaya tempat tinggal, berikut adalah gambarannya.
- Paris: USD 1.300 – USD 1.800 per bulan untuk apartemen studio
- London: USD 1.500 – USD 2.200 per bulan
- Hong Kong: USD 2.200 – USD 3.400 per bulan
- Melbourne: USD 900 – USD 1.200 per bulan
- Roma: USD 800 – USD 1.200 per bulan
- Moskow: Sekitar USD 600 – USD 1.000 per bulan
- Barcelona: Sekitar USD 800 – USD 1.200 per bulan
- Cape Town: Sekitar USD 500 – USD 900 per bulan
Biaya Kuliah
Nah, ini nih yang harus diperhitungkan dengan saksama.
Biaya kuliah akan tergantung pada jurusan, kampus, dan negara tempat kamu hendak melanjutkan pendidikan. So, carilah informasi mulai dari biaya semesteran, biaya penelitian, dan biaya tesis.
Berikut adalah estimasi biaya kuliah per negara yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk lebih pastinya, kamu bisa melakukan riset lebih mendalam lagi ya.
Italia | USD 3,000 – 36,000 per tahun |
Spanyol | USD 1,000 – 36,000 per tahun |
Yunani | USD 1,800 – 12,000 per tahun |
Taiwan | USD 1,700 – 2,000 per tahun |
Jerman | USD 36,000 – 40,000 per tahun |
Austria | USD 3,600 – 27,000 per tahun. |
Ceko | Sekitar USD 22,000 per tahun |
Negara Skandivania/Nordik | USD 7,200 – USD 30,000 per tahun |
India | USD 1,200- $ 5,300 per tahun |
Perancis | Sekitar US $ 600 per tahun |
Kalau melihat tabel di atas pasti kaget ya, melihat biaya kuliah di Perancis relatif sangat terjangkau?
Semua itu dimungkinkan karena memang pemerintah memiliki kebijakan mahasiswa internasional bisa belajar di Perancis gratis (atau, dengan biaya yang sangat rendah). Biaya USD 600 per tahun tersebut hanya sebagai biaya administrasi.
Namun, meskipun biaya kuliah di Perancis bisa gratis, tapi biaya hidup relatif sangat besar. Apalagi di Paris. Menurut penelusuran, untuk biaya hidup diperlukan USD 1,400 per bulan.
Mewujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri
Ya, namanya mimpi, sah-sah saja dimiliki oleh siapa pun.
Kalau bisa dengan beasiswa pasti akan lebih baik. Kalau tanpa beasiswa? Ya, bisa jadi akan sulit, tetapi bukan hal yang mustahil untuk dilakukan kok. Faktanya, ada banyak juga yang survive untuk bisa kuliah di luar negeri, tidak dengan beasiswa pun bukan dari kalangan sultan.
Ya pastinya kudu punya niat yang superbesar, motivasi superkuat, dan mental tahan banting.
Kamu yakin punya modal dasar itu? Lanjutkan mimpimu kalau begitu! Kuncinya: perencanaan yang matang.