Setiap orang punya aset, kamu juga. Tapi, besarannya yang berbeda-beda. Adalah penting untukmu mengetahui secara pasti besar asetmu, agar kemudian kamu bisa membuat perencanaan keuangan yang komprehensif demi masa depan yang lebih terjamin. Nah, agar perhitunganmu valid, kamu perlu tahu jenis aset yang kamu miliki.
Tenang, ini bukan pelajaran akuntansi. Hanya artikel praktis, yang akan langsung to the point menunjukkan pengertian aset dan juga beberapa jenis aset yang perlu kamu ketahui. Jadi, jangan pusing duluan ya.
Pengertian aset
Aset, atau yang sering juga disebut dengan aktiva, adalah kekayaan atau harta yang kita miliki, yang dapat diketahui dengan pasti nilainya dalam ukuran satuan uang, dan dapat dirasakan manfaat ekonominya hingga masa mendatang. Aset ini dibedakan dalam beberapa jenis yang didasarkan pada seberapa cepat bisa diubah menjadi bentuk uang.
Kalau di ilmu akuntansi, aset banyak didefinisikan dalam konteks keuangan perusahaan, tetapi sebenarnya pengertian aset ini juga berlaku untuk kepemilikan individu. Kamu, iya kamu. Ciye.
Jenis Aset yang Umumnya Dimiliki oleh Individu
1. Aset lancar
Aset lancar adalah harta yang dapat bermanfaat dalam tempo relatif singkat (kurang dari satu tahun) yang dapat dikonversikan dalam bentuk uang tunai dengan segera.
Yang termasuk dalam jenis aset lancar ini adalah:
- Uang tunai. Ya, uang cash yang kita pegang di dompet sekarang ini adalah aset lancar kita yang pertama. Di dalam jenis aset ini juga termasuk saldo tabungan biasa yang di bank, yang bisa kita tarik sewaktu-waktu melalui ATM atau mobile banking.
- Piutang, yaitu dana yang dipinjamkan kepada pihak lain yang akan dilunasi secepatnya. Well, ini sebenarnya lebih bersifat klaim ya. Jadi, kita memiliki klaim atas uang yang sedang dipakai oleh orang lain, dan di waktu yang disepakati, akan dikembalikan pada kita. Ya, masalah kapan dilunasi, itu di luar topik bahasan artikel kali ini sih.
- Wesel, yaitu sebuat surat atau nota yang dibuat oleh kreditur untuk debitur, yang digunakan untuk membayar uang pada waktu yang telah ditentukan pada surat wesel tersebut. Wesel ini ada wesel bayar, wesel bank, wesel cek, dan sebagainya. Ada beberapa deh pokoknya. Kapan-kapan boleh kita bahas lagi di sini, jika memungkinkan.
- Biaya yang dibayar di muka, misalnya seperti asuransi prabayar, yang membuat kita berhak atas layanan senilai uang yang sudah dibayarkan tersebut untuk beberapa waktu ke depan.
- Inventaris, yang memiliki nilai jual tinggi dan cepat. Misalnya emas, kendaraan, dan sebagainya.
- Investasi jangka pendek, yang jatuh temponya kurang dari satu tahun. Misalnya saja, reksa dana pasar uang, investasi di obligasi yang pencairannya kurang dari satu tahun, atau juga deposito dengan tenor kurang dari satu tahun.
- Gaji atau bonus yang akan segera cair kurang dari satu tahun.
2. Aset tidak lancar
Jenis aset ini–kalau kamu sudah paham dengan pengertian aset lancar di atas, tentu sudah bisa menebak artinya–adalah harta yang kita miliki yang dapat dikonversikan menjadi uang tunai dan memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun ke depan.
Jenis aset tidak lancar ini ada 3, yaitu:
Aset Tetap
Atau sering juga disebut dengan aktiva berwujud, adalah harta yang kita miliki dan ada wujudnya atau ada bentuk fisiknya, yang kita pergunakan untuk keperluan sehari-hari. Jadi, bukan harta yang siap dijual.
Kalau di aset lancar di atas, misalnya ada motor yang bisa bernilai jual, nah, di aset tetap ini motor tersebut adalah motor yang kita pakai sehari-hari untuk ke kantor.
Kalau dalam konteks perusahaan mungkin lebih mudah dipahami. Mobil yang dimiliki oleh perusahaan dealer mobil adalah aset lancar. Sedangkan mobil yang dipakai oleh perusahaan penyedia jasa desain interior, misalnya, itu termasuk ke jenis aset tetap, karena dipakai untuk operasional sehari-hari.
Nah, kelihatan kan bedanya?
Aset tetap ini akan dijual jika sudah habis masa manfaatnya, karena rusak atau masalah lain.
Yang termasuk dalam jenis aset tetap ini, selain kendaraan, adalah tanah, rumah atau apartemen yang kita tinggali, dan lain sebagainya.
Aset Tidak Berwujud
Yaitu harta yang tidak dapat diukur secara fisik, pun tidak tampak atau terlihat bentuk fisiknya, tetapi memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat secara ekonomi bagi kita.
Dalam jenis aset tidak berwujud ini ada hak paten, misalnya atas merek dagang atau bisnis; hak cipta misalnya kita adalah penulis buku atau penulis lagu, maka kita berhak atas hak milik intelektualitas terhadap karya kita itu; juga termasuk hak guna bangunan, hak milik rumah, hak sewa, goodwill, dan sebagainya.
Investasi Jangka Panjang
Yes, investasi jangka panjang yang kita lakukan juga termasuk dalam jenis aset tidak lancar ini. Investasi kita lakukan dengan bertujuan untuk mengembangkan aset lancar untuk beberapa tahun ke depan, selama lebih dari satu tahun.
Misalnya saja, kita berinvestasi saham untuk dana pensiun dengan horizon waktu 20 tahun. Nah, saham ini bisa kita perhitungkan sebagai aset tidak lancar.
Nah, melihat berbagai jenis aset yang ada, apakah kamu sudah memilikinya dengan lengkap? Ada baiknya, kamu mulai mencatat semua aset yang sudah kamu miliki sampai saat ini, karena ini penting dan menjadi faktor yang akan menentukan kesehatan keuanganmu.
Contoh saja, misalnya, perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut sebagai rasio likuiditas, yang akan sangat menentukan kondisi kesehatan keuanganmu. Coba deh, baca lagi artikel mengenai berbagai rasio keuangan pribadi ini, agar tak menimbulkan kesalahan pengelolaan keuangan.
Nah, semoga bermanfaat ya.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.