diskartes.com – Assalamualaykum para pebisnis!
Seperti diketahui bersama bahwa pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi mengusung Nawacita sebagai prioritas utama. Tenang, topik kita kali ini bukan tentang politik, tetap di seputar ekonomi dan fokus kepada kesejahteraan rakyat.
Tahukah Anda nawacita ketiga yang sering digembar-gemborkan Pemerintah? Perhatikan,
“Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.”
Meski hanya satu kalimat, tapi untuk mencapainya bukan perkara mudah. Meski dana desa sudah meningkat setiap tahun, dari 2015-2017, ternyata masih banyak PR yang harus dikerjakan untuk mendongkrak perekonomian daerah pinggiran.
Mulai dari sistem pembagian dana desa yang lebih pro penduduk miskin, hingga memperhitungkan daerah tertinggal. Dengan demikian, jangan heran apabila pada tahun 2018, daerah yang memiliki penduduk miskin banyak dan termasuk tertinggal, akan mendapat dana desa lebih besar.
Secara teknis berdasarkan informasi dari Kementerian Keuangan, skema penghitungan Dana Desa untuk 2018 sudah berubah yakni menjadi 77% untuk alokasi dasar, 20% untuk alokasi formula, nah sekarang ada alokasi affirmasi sebesar 3%. Dengan perubahan tersebut, rasio gini menjadi lebih baik dari 0,51 di tahun 2017 dan diproyeksikan menjadi 0,48 di tahun 2018.
Namun demikian, untuk mencapai hasil optimal jelas tidak bisa dicapai hanya dengan kerja pemerintah seorang diri. Karena negara ini didukung oleh pemerintah sebagai regulator dan swasta sebagai penyerap tenaga kerja, maka peran perusahaan menjadi sangat penting.
Kemitraan Pemerintah dan Pengusaha, Empat Pilar Astra
Gayung bersambut, 28 November 2017 menjadi saksi pertemuan antara Pemerintah (Kementerian Keuangan dan Kementerian Teknis) dengan rombongan pengusaha, dimana salah satunya Astra yang diwakili Pongki Pamungkas. Berbicara mengenai program sosial Astra, tidak akan terlepas dari empat pilar yang menjadi filosofi perusahaan. Filosofi tersebut memperkuat peranan Astra sebagai perusahaan Indonesia yang memiliki manfaat bagi bangsa dan negara.
Tahukah Anda bahwa ada kegiatan Astra yang sejalan dengan program Dana Desa Pemerintah, dan itu bernama Kampung Berseri Astra (KBA). Kenapa?
Salah satu syarat penggunaan Dana Desa adalah untuk bidang pemberdayaan masyarakat, artinya berusaha meningkatkan kompetensi SDM di desa. Nah, program KBA berfokus pada daerah yang memiliki prioritas di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan. Mirip bukan?
Saya sudah 2 kali ke Aceh dan sangat takjub dengan perkembangan “gampong” atau kampung di sana. KBA Gampong Aloe Naga misalnya, pelatihan budidaya tiram diharapkan bisa meningkatkan kemampuan petani sehingga produksi tiram menjadi semakin banyak. Selain itu adapula pembinaan penghijauan lingkungan dan pengembangan UMKM. Sangat menginspirasi!
Inspirasi, Cikal Bakal Gerakan Ekonomi Masif Dari Pinggir
Pernah denger Umbul Ponggok? Saya pernah membahas lho ketika ngomongin kesuksesan BUMDesa. Ternyata dengan adanya BUMDesa yang maju, secara tidak langsung meningkatkan pendapatan warga di sekitarnya. Lebih dari itu, menjadi stimulan dari daerah lain untuk ikut maju bersama.
Astra melalui program CSR-nya, telah menginspirasi pula daerah lain untuk menjadi semakin baik. Empat pilar CSR yang terdiri dari Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau, Astra Untuk Indonesia Kreatif telah berhasil membina secara masif warga di desa.
Dari sektor pendidikan, 74.628 beasiswa telah diberikan untuk murid SD, SMP, dan SMA, serta langsung memberikan pembinaan terhadap lebih dari 50 sekolah dalam bentuk software, hardware, dan brainware. Selain itu, selama enam dekade lahirnya Astra, ternyata sudah membangun 20 unit rumah pintar berikut isinya. Cool!
Satu contoh bagus akan memiliki efek yang lebih signifikan dibanding puluhan contoh yang gagal.
Itulah kenapa, sangat penting menjadi pionir kegiatan positif. Sampai dengan saat ini, ternyata lebih dari 72 PAUD di Jabodetabek merupakan besutan Astra, dan dinobatkan sebagai inspirator pembinaan PAUD dibandingkan perusahaan swasta lainnya.
Tentu kita tidak boleh berhenti berkarya, dan seyogianya 60 tahun perjalanan Astra tidak terbuang sia-sia. Perusahaan berkapitalisasi besar lainnya pun harus bisa menyeimbangkan antara bisnis dengan visi sosial untuk mendukung program-program yang berskala nasional lainnya.
Wassalamualaykum para pebisnis!