diskartes.com – Assalamualaykum tukang kredit!
Sejujurnya setelah lama ga melihat-lihat perkembangan fintech (terakhir pas ngomongin si ARO), saya cukup terkesima pas diundang ke acara kreditcepat.id. Bukan karena ada beberapa nona cantik, tapi skema bisnisnya memang ciamik.
Kok bisa saya bilang gitu?
Jadi acara kemarin itu semacam program CSR (Corporate Social Responsibility) si perusahaan, kegiatannya ngasih buku ke Taman Baca Innovator. Perlu diketahui bahwa biasanya company yang bisa mengalokasikan dana lumayan untuk CSR, memiliki kemampuan tenaga dan duit mumpuni. Gimana enggak, pas nyobain di website doi, saya membuat perhitungan simple. Ternyata dengan batasan maksimal dana yang bisa dipinjam adalah Rp 8 juta dan tenggat waktu paling lama 30 hari, bunga yang harus dikembalikan adalah 30%.
PR paling gede fintech model lending gini sebenarnya adalah di area mitigasi risiko. Kreditcepat tidak mungkin tumbuh bila syaratnya seribet Bank, karena jumlah pinjaman yang rendah dan bunga relatif tinggi. Oleh karena itu, jualannya adalah bagaimana dengan effort seminimal mungkin, warga negara bisa pinjem duit dengan cepat.
Tapi topik kita kali ini tidak akan mengupas seputar perusahannya ya. Kita ambil sudut pandang kalian aja, buat yang mau pinjam dana dengan bunga tinggi, perlu memikirkan dari berbagai aspek.
Pinjam Jangka Pendek Untuk Mengamankan Cashflow
Dengan maksimal pinjaman Rp 8 juta, dipastikan yang melakukan pinjaman adalah individu yang membutuhkan duit hanya sekedar memenuhi cashflow bulanan. Artinya pinjaman tadi digunakan untuk keperluan yang sangat mendadak atau berjaga-jaga agar uang di dompetnya tidak kosong.
Ketika saya berbicara dengan salah satu punggawa Kreditcepat.id, ternyata jumlah proposal yang diterima memang sedikit, ga lebih dari 10% kok. Tidak semuanya bisa dapet, karena prinsip keamanan dalam berbisnis harus diutamakan.
Saya tidak akan mengajarkan cara berhutang, tapi jika mau ambil pinjaman jangka pendek, pastikan beberapa poin pentingnya.
1. Potensi Pendapatan Di Masa Depan
Karyawan, pengusaha atau siapapun Anda, pasti memiliki pendapatan periodik, baik bulanan maupun mingguan. Ketika memang membutuhkan duit untuk pegangan sementara, pastikan bulan depan gaji Anda belum terpotong untuk pengeluaran lain.
Sebagai ilustrasi saat ini dompet Anda NOL besar, kemudian anak sedang sakit dan masuk Rumah Sakit. Maka logis dong cari pinjaman, tapi pastikan juga bahwa di bulan depan masih ada gaji untuk bayar utang.
Bagaimana jika ternyata Anda baru di PHK dan ga ada kerjaan, masih boleh pinjam?
Namanya pinjaman kan dilakukan ketika terpaksa, jika kondisinya demikian, maka memang harus pinjam untuk memasukkan si kecil ke RS bukan? Sambil menunggu sampai bulan depan (jatuh tempo), Anda bisa berkreasi sedemikian rupa untuk membayar utangnya. Kalau perlu, coba dinegosiasi agar bisa bayar dengan cara mencicil.
Tapi inget, Utang WAJIB dibayar!
2. Tidak Untuk Konsumsi!
Utang jangka pendek buat konsumsi macam beli handphone dan se-gengnya bakal lebih mudah disetujui. Karena si lender akan melihat Anda memiliki pendapatan tetap, sehingga kebutuhan primer sudah terpenuhi.
Tapi sahabat, apakah memang benar nih kita berutang untuk sesuatu yang bukan primer?
Konsumtif untuk kebutuhan dasar sih boleh, soalnya kalau enggak, Anda akan mati. Tapi untuk beli handphone?
Lain ceritanya kalau handhphone tadi digunakan sebagai alat untuk membantu kegiatan dagang Anda. Sebagai contoh you jualan sepatu, kemudian handphone sebagai sarana foto, upload ke medsos, atau bikin grup jualan sepatu. Konsumsi macam itu masih oke buat utang jangka pendek.
Pinjam Uang Bisa Berbahaya, Jika. . .
Jika ga bisa balikin.
Ya problem utama yang dipikirin pemberi pinjaman jelas adalah apakah uang yang diberikan bisa balik apa enggak. Tahukah Anda, apabila sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut, maka pertama kali uang hasil penjualan aset akan diutamakan untuk melunasi utang, bukan ke pemegang sahamnya.
Luar biasa kan perjanjian utang?
Oleh karena itu, setiap individu yang hendak mengajukan proposal pinjaman harus memahami risiko baik dari sisi besaran bunga maupun kemampuan mengembalikan. Jangan sampai hubungan pertemanan putus atau nama baik Anda menjadi hancur berantakan gara-gara masalah ini.
Ah, nampaknya itu aja ya. Sekali lagi saya cukup mengapresiasi tindakan KreditCepat.id dalam keterlibatannya mendonasikan dana CSR untuk dunia pendidikan Indonesia. Semoga makin sukses dan membantu tidak hanya anak-anak kecil, tapi juga orang yang butuh pinjaman!
Wassalamualaykum tukang kredit!
Hani S. mengatakan
Haha, suka banget baca postingan ini. Thank you for sharing yaaa.
diskartes mengatakan
Thankyou ibu berkacamata. Hahaha
Dani mengatakan
Bener banget sih ya Om…. Kalo bisa minjem itu udah ada alokasi pembayarannya dari mana. Kalo masih gak ada bayangan alias gelap serem juga ya.
Mencerahkan as olweis Om!
diskartes mengatakan
Jelas bos, namanya aja utang. Ah ente pasti uda paham lah sering ngadepin si peminjam. Apalagi dengan nominal gede.
Daruma mengatakan
kalo g masih bingung bro, kalo market jatuh g pengen cari pinjeman buat leveraged, tapi bingung yang bisa kasi banyak dengan bunga murah dimana yaa hehehe
diskartes mengatakan
Kita beda style bro. klo dompet kosong, mau market jatuh gw bakal nahan diri bro. secukupnya aja..hhahaha
Sekarang bunga pada tinggi tinggi.
Teddy mengatakan
Setuju, Hutang wajib di bayar……Heee
Keren dan perlu diapresiasi nih program CSR nya yang peduli dgn pendidikan, semoga bisa ditiru oleh perusahaan lain
Liswanti mengatakan
Aku setuju banget. Kalau mau pinjem, harus lihat dulu mampu balikin apa enggak diem aja yee hehe.
Ini program CSRnya memang kece banget.