diskartes.com – Assalamualaykum investor bitcoin!
Bukan anak muda rasanya kalau enggan mencoba hal baru, terlebih sudah dianggap sebagai investor beneran pula. Oleh karena itu, di pagi ini akan saya suguhkan test drive investasi, istilahnya money test. Kalau sebelumnya berhubungan dengan investasi dolar, maka permainan kali ini berhubungan dengan cryptocurrency, yang macamnya seperti bitcoin dan ethereum.
Perlu Anda ketahui bahwa tidak lebih dari satu hari saya mencobanya, dan langsung saya tuangkan ke dalam tulisan ini. Tentu saja, bukan analisis komprehensif yang akan ditampilkan.
Range waktu money test diperkirakan mengambil waktu 3 bulan. So, bagi Anda yang penasaran, bisa menunggu artikel saya berikutnya tentang investasi bitcoin atau investasi ethereum 3 bulan lagi. Karena kita tidak bisa melihat hasilnya hanya dalam waktu sehari bukan?
Jadi kawan, tidak bisa dipastikan apakah bisnis cryptocurrency layak atau tidak dilakukan sebelum dapet “feel” nya.
Terus, buat apa bahas cryptocurrency?
Enam bulan lalu, tepatnya Desember 2016, pernah ada tulisan tentang potensi investasi menguntungkan di tahun 2017. Pada saat itu bitcoin saya proyeksikan memberi keuntungan di tahun 2017, dan hasilnya TEPAT!
Desember 2016 harganya USD 800 atau 10 jutaan, dan sekarang harganya mencapai Rp 36 JUTA!
Namun demikian, ada beberapa pembaca mengasumsikan investasi yang saya maksud tadi dengan trading super cepat. Alhasil, tanpa kemampuan yang cukup mereka kehilangan uang.
Seandainya teman-teman do nothing selain beli si bitcoinnya, well sudah bisa menikmati hasilnya dong ya.
Emangnya investasi cryptocurrency apa aja sih, bitcoin doang?
Penguasa pasar mata uang digital saat ini memang bitcoin, tapi jangan salah, ternyata adeknya yang bernama “ethereum” juga sedang naik daun. Selain dua mahluk tadi, ada pula yang namanya Dash, Litecoin, Doge, dan masih banyak lagi.
Kita ga perlu ngomongin detail, tapi Anda perlu tahu bahwa skema kerja cryptocurrency macam bitcoin dkk adalah menggunakan model “blockchain”. Jadi kalau misal saya mengirim Anda 1 bitcoin (dimana harganya puluhan juta, wow!), maka dalam sistem mereka akan terbaca bahwa saya mengirim “kunci registrasi” senilai 1 bitcoin.
Berbeda dengan mata uang pada umumnya yang jaman dulu terbentuk berdasarkan cadangan emas, bagaimana terbentuknya golongan bitcoin, ethereum, dan gengnya?
Cryptocurrency bisa dibilang sebagai mata uang yang terdesentralisasi. Bisa kebayang ga sih, semua orang di seluruh dunia bisa menciptakan uang. Tentu saja tidak sembarangan, karena untuk menciptakannya membutuhkan kemampuan hardware komputer yang mumpuni untuk memecahkan perhitungan dari sistem bitcoin. Orang menyebutnya sebagai istilah menambang atau “mining”.
Ada pula batasan maksimal dari mata uang digital yang bisa ditambang. Oleh karena itu sebenarnya wajar jika harganya semakin tinggi karena makin sedikit. Masalahnya, apakah dalam jangka panjang orang akan memakai bitcoin? Atau justru pindah ke cryptocurrency lainnya.
Seperti itu konsep dasarnya.
Pengetesan Bitcoin dan Ethereum Dimulai
Sudah sedikit paham tentang proses “mining” tadi ya. Sekarang kita mulai ngobrol bagaimana cara saya melakukan tes.
Pertama, saya siapkan duit sekitar Rp 2 juta + USD 65. Uang rupiah tadi diinvestasikan Rp 1 juta untuk beli bitcoin dan Rp 1 juta untuk beli ethereum, keduanya lewat portal di Indonesia.
Kedua, saya mau coba sistem mining cryptocurrency. Tapi karena tidak punya komputer dengan spek yang memadai, maka menggunakan skema cloud. Jadi ada perusahaan yang menyewakan kemampuan kompinya sebagai tempat mining, caranya ya kita bayar sejumlah uang. Nah uang senilai USD 65 saya gunakan untuk menyewanya.
Perusahaan yang dipake adalah Genesis Mining, biar nambah pemasukan, saya pake kode afiliasi q2V6vP. Jadi kalau Anda masuk dengan menulis itu, maka ngasih duit juga ke saya. Selain itu Anda juga dapat diskon 3%, yah simbiosis mutualisme lah ya.
Hasilnya? Lihat nanti bos!
Mau tanya Kak, dimana aja mata uang bitcoin dan ethereum bisa digunakan?
Ada yang pernah nyobain transaksi di deepweb belum? Transaksi dunia gelap dan tak terlacak, honestly kayaknya menarik juga. Nah mereka tidak terima dolar atau rupiah, bro!
Disitulah mata uang cryptocurrency bisa digunakan.
Selain daerah berbahaya tadi, bitcoin dan semacamnya juga sudah lazim digunakan di beberapa merchant online. Nampaknya sih masih okelah untuk mengoleksinya. Tapi sekali lagi, sampai saat ini saya belum merekomendasikan Anda trading atau investing lho ya. Tunggu sampai hasil tes positif!
Well, segitu dulu ya obrolan singkat kali ini. Lain waktu akan saya teruskan hasil uji investing ini.
Wassalamualaykum investor bitcoin!
Ardi mengatakan
wah inget 5 tahun lalu, dulu 1 BTC cuma puluhan ribu sekarang jadi jutaan rupiah.
kenapa naiknya signifikan banget ya?
diskartes mengatakan
puluhan juta rupiah lebih tepatnya bro.
Saya melihat karena bitcoin membatasi jumlah, sehingga nilainya terus meroket. Selain itu transaksi “gelap” yang wajib menggunakan bitcoin, kemudian merchant di seluruh dunia sudah menerima bitcoin.
Efeknya permintaan akan barang ini naik.
dani mengatakan
Nunggu tiga bulan lagi buat laporan hasilnya Om. 😀
diskartes mengatakan
sip Om.
Kita lihat bareng2 nanti ya