• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes - Blog Investasi dan Ekonomi

Blog Perencanaan Keuangan, Investasi Saham, Cryptocurrency, dan Ekonomi.

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
  • Bisnis
Anda di sini: Beranda / Saham / Stoikisme dan Kebebasan Finansial

Stoikisme dan Kebebasan Finansial

Agustus 20, 2016 By diskartes

stoikisme dan kebebasan finansialdiskartes.com – Assalamualaykum para filsuf modern!

Dalam beberapa ajaran agama diajarkan makna keikhlasan atas apa yang dimiliki setiap individu di dunia ini. Kemudian filosofi lokal mengingatkan kita untuk selalu “nrimo ing pandum”, yang artinya juga tidak jauh beda dengan keikhlasan, menerima segala yang diberikan. Kali ini kita akan angkat tema populer yaitu kebebasan finansial, tapi dari sudut pandang falsafah kuno bernama stoikisme.

Stoikisme bisa dianggap sebagai pandangan yang meminimalisir emosi negatif berlebihan, seperti kemarahan, ketidaknyamanan, gelisah, dan semacamnya. Dan terkadang cara berfikirnya bertolak belakang dengan ilmu filsafat pada umumnya yang mengutamakan kebijaksanaan ideal namun tidak dapat diaplikasikan. Kaum Stoics berfikir lebih sederhana, namun mampu direalisasikan. Mereka menggunakan teknik yang disebut Negative Visualization, tapi dalam bahasan ini saya lebih condong menggunakan istilah Perspektif Negatif.

Bagaimana “Perspektif Negatif” Bekerja?

Mari kita sedikit bermain dengan pikiran kita, pejamkan mata tapi jangan bayangin hal mesum yak. Anda adalah seorang buta seperti Arya Stark (film Game of Thrones), mau ngapa-ngapain susah. Ingin belanja, jajan, membangun rumah, bahkan mau bercinta pun butuh extra effort. Tapi pada akhirnya Anda akan tetap survive, hidup, dan bernafas. Ketika Anda diberi penglihatan lagi, Voila! Itu adalah bonus dan anugerah tak terkira. Anda akan bersyukur tanpa henti atas keindahan pandangan yang diberikan, padahal kegiatan yang dilakukan ya biasa aja.

Jadi, ajaran stoikisme ini sederhana banget,

” belajar menginginkan apa yang dimiliki”

Susah? Jelas, mana mungkin Anda menginginkan steak yang sudah ada di depan mata dan siap disantap. Anda hanya akan menginginkan steak jika masih belum mendapatkannya. Tapi bagaimana jika ceritanya Anda adalah seorang buta, kemudian dihilangkan kebutaannya, dan diberi santapan steak?

Baca Juga  Begini Cara Menggunakan Candle Bullish untuk Beli Saham Potensial

Ke Arah Kebebasan Finansial Individu

Belenggu finansial disini bukan berarti pekerjaan. Kebebasan finansial paham stoikisme lebih menitikberatkan pada mindset, agar tidak matre, tidak mata duitan! Ketika Anda menjadi seorang karyawan biasa, lakukan mapping poin-poin mana saja yang bisa Anda pengaruhi dan mana yang tidak. Pernah pusing gara-gara tim bola kesayangan atau calon presiden Anda kalah, itu karena ngefans atau judi? Tadi adalah poin yang tidak akan bisa Anda pengaruhi, jadi drop dari list. Anda akan sukses jika bekerja keras, itu adalah contoh poin yang bisa dilakukan!

Stoikisme mengajarkan untuk tidak terlalu merisaukan masa depan, tapi justru semangat yang positif. Yakinlah ketika kita melakukan hal yang baik, masa depan yang dinanti juga akan baik. Belenggu akan target pencapaian sirna, inilah makna kebebasan finansial yang sangat mendasar.

Tentu pandangan itu sangat bertolak belakang dengan perencanaan keuangan modern bukan, dimana Anda harus menentukan target per tahun bahkan per bulan. Dunia sudah bergerak terlalu maju, hingga “kebahagiaan” dan “kesenangan” menjadi saru, tak terlihat bedanya. Anda akan senang ketika naik Harley Davidson untuk pertama kali, berhubungan sex dengan pasangan di malam pertama. Yeap, itulah bentuk kesenangan. Sedangkan stoikisme mengajarkan mindset kebahagiaan sangat mendasar. Seperti contoh sebelumnya, Anda adalah karyawan biasa namun bisa melihat hingga berbahagia melakukan hal-hal biasa.

Wassalamualaykum para filsuf modern!

Ditempatkan di bawah: Saham Ditag dengan:filsafat

Related Posts

  • Mengapa Saham INDY dan BUMI Naik?
  • Brilian! Database Value Kunci Profit Investor Rasional
  • Investasi yang Menguntungkan di Tahun 2023, Resesi atau Tidak
  • Ini Dia 5 Kriteria Investor Cerdas: Apakah Kamu Sudah Termasuk?
  • Pajak Dividen Saham: Pengertian, Aturan, Ketentuan, dan Bagaimana supaya Bebas Pajak

Komentar

  1. dani mengatakan

    Agustus 21, 2016 pada 9:59 AM

    Mantabh Om filosofinya..

    • diskartes mengatakan

      Agustus 21, 2016 pada 10:40 AM

      Thanks Mas Dani.. 😀

  2. Adelina Tampubolon mengatakan

    Agustus 25, 2016 pada 10:51 AM

    Gilaa kerenn tulisanmu. kenikmatan ala stoikisme, membuat kita hidup nga ngotot gitu kali yach.

    • diskartes mengatakan

      Agustus 25, 2016 pada 11:10 AM

      Waww.. thanks loh atas apresiasinya..dari seorang suhu yoga pulakk..
      yeaps..biar hidup bisa dinikmati lebih maksimal

  3. Rona mengatakan

    Oktober 9, 2016 pada 9:08 PM

    Terima kasih sudah memberi cara pandang lain, Gan. Blog-nya kereeen.

    • diskartes mengatakan

      Oktober 10, 2016 pada 12:44 AM

      Thanks a lot Rona untuk apresiasinya..

  4. Ariesusduabelas mengatakan

    Oktober 21, 2016 pada 7:29 AM

    😀

  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter
  • YouTube

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Copyright © 2025 diskartes