• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes

Blog investasi dan ekonomi

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
You are here: Home / Perencanaan Keuangan / Cara Paling Efektif Untuk Mempersiapkan Tabungan Pensiun Yang Realistis

Cara Paling Efektif Untuk Mempersiapkan Tabungan Pensiun Yang Realistis

October 13, 2016 By diskartes 18 Comments

tabungan pensiundiskartes.com – Assalamualaykum teman-teman!

Sejujurnya jengah rasanya pas mendengar beberapa “pakar” keuangan yang ngasih teori kepada peserta dalam suatu seminar seperti ini,

” Kalau mau dapat 10 Miliar di masa pensiun, tabung aja langsung di reksadana atau saham. Dijamin pensiun kelak aman dan nyaman!”

Oh, came on guys. Semua investasi ada risikonya, apalagi yang canggih macam reksadana atau saham. Contoh suksesnya memang banyak, tapi yang bermasalah juga nggak bisa diremehkan. Beberapa waktu lalu sempat saya singgung, bahwa banyak orang bunuh diri karena salah dalam berinvestasi.

Benjamin Franklin sendiri bilang “An investment in knowledge pays the best interest”. Maknanya berarti kita harus meng-upgrade kemampuan dan pengetahuan kita mengenai produk investasi yang dipilih sebelum terjun langsung. Saya tidak akan pernah bilang bahwa cara saya akan membuat Anda bisa berfoya-foya dengan dugem di Ibiza Spanyol setiap hari ketika pensiun kelak. Tapi, mari kita bersama-sama siapkan tabungan pensiun yang paling realistis agar tidak merepotkan lingkungan sekitar kelak.

Mindset Tabungan Pensiun Yang Realistis

Ada sebuah teknik menarik disampaikan salah seorang pembaca blog Diskartes melalui komennya di artikel “Dana Pensiun PNS“. Intisari tekniknya secara berurutan begini:

1. Menghitung estimasi tingkat harapan hidup yang ingin dicapai
2. Menghitung biaya bulanan sekarang, kemudian di “future value” kan
3. Masa pensiun dikalikan “future value”.
4. Hasil perkalian di “present value” kan untuk mengetahui berapa yang harus ditabung.

Kalau Anda bukan pemalas, gampang ngitungnya. Tapi buat yang bukan orang ekonomi mah pasti males nyari makna future value atau present value.

Saya ada cara guampangnya, menggunakan emas.

Emas bukanlah sebuah investasi, tapi akan kita anggap sebagai tabungan yang hanya bisa dicairkan ketika pensiun kelak. Camkan itu!

Baca Juga  Kekuatan Mengejutkan Dari Investasi 1 Juta Per Bulan

Caranya gimana, menyiapkan tabungan pensiun dengan emas?

1. Estimasikan waktu Anda pensiun sampai meninggal

Contoh Pak Dani saat ini berusia 35 tahun, akan pensiun di usia 55 tahun dan berharap hidup selama 5 tahun setelah itu. Artinya ada 60 bulan (5x12bulan) dia menikmati masa pensiun.

2. Hitung Rata-Rata Kebutuhan Anda dalam sebulan

Caranya hitung kebutuhan Anda bulan ini dan dua bulan sebelumnya, kemudian dibagi tiga. Misalnya Pak Dani tadi dapat gaji perbulan 20 juta, kemudian profil pengeluarannya begini:

Bulan 1 : Rp 4 juta
Bulan 2 : Rp 5 juta
Bulan 3 : Rp 6 juta

Rata-rata pengeluaran bulanannya menjadi (4+5+6) : 3 yaitu Rp 5 juta.

3. Konversikan pengeluaran bulanan

Konversi artinya diubah, jadi pengeluaran tadi kita ubah dalam bentuk tabungan emas bulanan. Sudah ketemu kan dua data yaitu harapan hidup selama 60 bulan dengan pengeluaran 5 juta perbulan. Yang harus Pak Dani lakukan adalah menabung dalam bentuk emas setiap bulan.

Jika profil keuangannya seperti di atas, berarti ada 15 juta tabungan kan? Nah gunakan sisa uang setiap bulan tadi untuk membeli emas yang senilai dengan pengeluaran saat ini. Untuk kasus ini berarti alokasikan uang Rp 5 juta.

Anda tidak perlu risau harga emas naik turun, atau stagnan. Ingat sekali lagi, bahwa konsep emas disini adalah tabungan masa depan, bukan investasi yang diharapkan menghasilkan profit tinggi. Done!

tabungan pensiun

Kartes yang budiman, teknik tabungan pensiun kamu itu ketinggalan jaman. Ntar kalo ada inflasi, krisis, dan lain-lain gimana?

Tabungan pensiun dengan emas belum cukup, investasi juga perlu

Ada satu ungkapan menarik yang bilang bahwa Anda tidak akan pernah kaya jika hanya mengumpulkan emas. Kalimat tersebut sudah langsung dikonfirmasi oleh grafik perbandingan emas, IHSG, dan inflasi selama 25 tahun.

Baca Juga  Panduan Pemula: Investasi Reksadana

Dengan demikian, kita sampai kepada kesimpulan bahwa emas sebagai tabungan pensiun cukup untuk memenuhi kebutuhan primer. Tetapi jika bicara hidup yang berkualitas, itu lain soal. Menabung dengan emas akan sulit jika hobi Anda level atas macam golf atau mobil sport, biaya bulanannya aja sulit.

Oleh karena itu, jika sudah sampai ke tahap kualitas hidup maka pilihan investasi adalah jalan keluarnya. Tapi ingat, TIDAK semua saham layak dikonsumsi. Bahkan tidak juga semua reksadana, lukisan, dan lain sebagainya akan menghasilkan return. Kembali lagi, berinvestasilah kepada pengetahuan sebelum Anda membeli produknya.

Sudah ada beberapa tulisan mengenai reksadana yang bisa digunakan sebagai acuan, seperti:
– Enam Cara Investasi Reksadana Untuk Profit Maksimal; dan
– Orang Bijak Pilih Saham Atau Reksadana?

Nah, yang agak susah ilmu tentang saham. Jadi wajib Anda membaca analisis fundamental dan teknikal dulu sebelum terjun.
– Panduan Pemula: Cara Bermain Saham
– Blue Chips, Second Tier, dan Saham Gorengan, Pilih Yang Mana?
– Analisis Fundamental
– Analisis Teknikal

Segitu dulu sahabat, semoga Anda sukses menimbun uang untuk tabungan pensiun di masa mendatang.

Wassalamualaykum teman-teman!

Bermanfaat? Share yuk buat yang lain..Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Share on LinkedIn
Linkedin
Share on StumbleUpon
StumbleUpon

Filed Under: Perencanaan Keuangan Tagged With: reksadana, saham, tabungan pensiun

Related Posts

  • Panduan Pemula: Investasi Reksadana
  • Orang Bijak Pilih Saham Atau Reksadana?
  • Apa Saja Investasi Untuk Mahasiswa Yang Masuk Akal?
  • Perencanaan Keuangan Keluarga, Langkah Pertama Menuju Kebahagiaan
  • Percayalah, Rajin Investasi Tidak Selalu Membuatmu Menjadi Kaya Raya!

Comments

  1. Aqib Blog says

    October 13, 2016 at 4:03 PM

    Memang sangat perlu banget membuat atau membikin tabungan buat pensiunan, biar nanti kalo udh tua gk kelabakan, cara2nya boleh juga nih mas…
    Salam kenal mas…

    Reply
    • diskartes says

      October 13, 2016 at 4:38 PM

      Salam kenal.. Semoga bermanfaat!

      Reply
  2. Nik says

    October 13, 2016 at 6:42 PM

    Emas.

    Baiklah.

    Reply
    • diskartes says

      October 13, 2016 at 7:24 PM

      baik baik saja

      Reply
    • Dani says

      October 14, 2016 at 6:26 PM

      Niiik. Lanjutan bawahnya masih ada lagi selain emaaas. Hahahahaha.

      Reply
      • diskartes says

        October 14, 2016 at 10:55 PM

        haha..kebiasaan doiii

        Reply
  3. Timo says

    October 14, 2016 at 2:20 AM

    Tapi kl emas tuh nyimpennya di mana ya, kecuali dikumpulin dulu, trus dibeliin emas dalam unit satuan yg lbh tinggi.

    ‘kartes’ apaan sih?

    *ditunggu kuliah sahamnya :D*

    Reply
    • diskartes says

      October 14, 2016 at 6:01 AM

      Kartes salah satu nama panggilan om, selain Sen dan Dika..haha
      tungguin kuliah selanjutnya.. 😀

      Reply
  4. Dani says

    October 14, 2016 at 6:28 PM

    Prinsip yang kuanut tuh ini Om:
    An investment in knowledge pays the best interest

    Reply
    • diskartes says

      October 14, 2016 at 10:55 PM

      itu kata si master Benjamin

      Reply
  5. Adelina Tampubolon says

    October 17, 2016 at 12:33 PM

    ilustrasi ini sempat lu singgung sedikit pas kemaren ketemu yach Dhika.

    hehehe.. senang dengan tulisan ini ngingatin untuk menabung buat masa pensiun nanti.

    Reply
    • diskartes says

      October 17, 2016 at 2:48 PM

      Gue mah nyinggung ini mulu.. Tapi ga tau dah pada kesinggung ga..
      Good luck yaaa

      Reply
  6. Dee - @HEYDEERAHMA says

    November 1, 2016 at 3:29 PM

    Ada rekomendasi yang bagus untuk pemula baiknya investasi beli saham yang bagaimana? Lebih baik beli-simpan atau beli-trading kalo untuk pensiun?

    Reply
    • diskartes says

      November 1, 2016 at 5:40 PM

      Untuk pemula, jangan keluar dari daftar LQ-45.
      Itu uda paling aman, meski kadang melorot.. Tergantung musimnya, serius..

      Kalo untuk pensiun, tentu beli-simpan dong..

      Reply
  7. hendi setiyanto says

    December 5, 2016 at 5:33 PM

    dari dulu sudah tertarik mau nabung emas tapi sampai sekarang belum kesampaian hehehe karena uangnya kepakai terus

    Reply
    • diskartes says

      December 5, 2016 at 11:26 PM

      semangat mas, semoga kelak tercapai ya nabung emas..
      dikit dikit lama-lama jadi bukit

      Reply
  8. yayaz says

    June 2, 2017 at 4:22 PM

    Salam alaikum
    Salam kenal.. Nggak sengaja nemu&baru baca sharing ilmunya.
    Mau nanya, utk menjual AnTam lebih baik(lbh untung)ke toko tempat beli tsb atau ke mana? Sekedar tahu/ngira2 sepertinya hrg emas scr umum tdk tll dipertimbangkan toko asalnya ya krn mrk lbh mematok kenaikan hrg berdasar jangka waktu lepasnya hingga kembalinya emas tsb ke mrk (misal 5thn dpt untung 500rb krn pertahun dipukul rata naik 50rb perbatang) Apa benar perkiraan dari yg saya tahu tsb?
    Makasih sblumnya.

    Reply
    • diskartes says

      June 2, 2017 at 10:13 PM

      Waalaykumsalam
      Lebih baik Anda jual ke teman.
      Anda bisa dapat harga lebih tinggi daripada di toko, dan teman bisa dapet lebih murah daripada toko.

      tks

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Email
  • Facebook
  • Google+
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter

Daftar Email

Selamat datang di blog INVESTASI dan EKONOMI.
Jika suka ngobrolin duit dan keuangan Indonesia, Anda bisa menikmati ulasannya secara GRATIS.

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Hak Cipta · Kebijakan Privasi · Hubungi · Tentang

Copyright © 2019 The Great Diskartes